Beberapa tahun silam saya pilih EOS 450D sebagai kamera SLR pertama. Type itu masih kategori entry level karena ga punya pengalaman pegang kamera SLR. Walaupun saya puas dengan type ini, yang tidak pernah memberikan masalah, keinginan untuk upgrade ke full frame tetap ada.
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan info bahwa Nikon mengeluarkan kamera baru full frame dengan harga terjangkau yaitu D600. Langsung ngences sehabis baca, dan setelah ngobrol dengan seorang teman yang punya hobby sama, keinginan saya makin kuat. Wah sepertinya saya akan menambah kamera satu lagi nih.
Saya bersyukur juga karena obsesi saya akan lensa bercincin merah Canon bisa menghilang tanpa banyak memberi kerusakan pada dompet. Lensa bercincin merah Canon memang hanya cocok untuk dipasang di kamera full frame dan bukan di entry level. Ga kebayang aja gondoknya kalau sempat beli lensa-lensa mahal berujung denga terpincut hati oleh D600, tadinya masih berencana mau naik ke kelasnya 5D.
Bagusnya dengan Nikon adalah harga lensanya jauh lebih murah dibanding dengan Canon. Bisa beli tele beneran kalau pakai Nikon, bukannya pakai tele setengah hati.
Setelah sebelumnya saya membeli kamera pocket LX5 dan sekarang malah pengen D600, bikin saya sadar kalau saya ga punya loyalitas pada brand. Yang penting spec dan harga cocok di kantong. Haha
Sunday, September 16, 2012
Saturday, September 08, 2012
Pada hari minggu
Merasa konyol karena merindukan orang yang jauh di sebrang tanpa bisa menyampaikan perasaan pada orangnya. Jadi merasa tidak ada gunanya juga untuk curhat pada teman-teman yang sebenarnya tidak keberatan untuk dicurhati. Tetapi saat semua perasaan itu dipendam juga berasa tidak nyaman. Entah bagaimana harus mengakhirinya.
Untuk mengungkapkan pada orang yang jauh itu juga merasa konyol aja karena tidak memiliki keyakinan diri bahwa perasaan saya akan bersambut. Dan saya juga tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya dengan baik.
Dan karena masalah ini bukanlah masalah besar jadi berjalanlah hidup sebagaimana hidup itu selalu berjalan. Saya hanya merasakan tumpukan kebosanan semakin menggunung.
Beruntung karena tempat tinggal saya sekarang dekat dengan mall, sehingga saya terbiasa untuk duduk di kafenya dan memperhatikan orang-orang, bisa mengusir depresi, walaupun hidup terasa tak begitu berwarna. Kemana passion yang biasa mengisi hari-hari saya menghilang? Bahkan saya tidak merasa keinginan untuk membaca. Apa yang saya inginkan saat ini sangatlah tidak produktif dan tidak berarti.
Jika saja ada satu kalimat dari orang jauh itu tersampaikan pada saya menyampaikan rasanya pada saya mungkin saya akan merasa jauh lebih baik. Masih berasa lebih enakan juga jika tahu orang jauh itu punya kekasih, karena perasaan saya padanya pasti akan menghilang walaupun terasa perih. Saya tak pernah bisa menyukai orang yang sudah punya pasangan kok.
Hey Sunshine... how i'm missing you. Now I'm sitting alone with a cup of coffee observing each couple that passing by. What are you doing now? I'm guessing you're sleeping. Sweet dream Sunshine!
Untuk mengungkapkan pada orang yang jauh itu juga merasa konyol aja karena tidak memiliki keyakinan diri bahwa perasaan saya akan bersambut. Dan saya juga tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya dengan baik.
Dan karena masalah ini bukanlah masalah besar jadi berjalanlah hidup sebagaimana hidup itu selalu berjalan. Saya hanya merasakan tumpukan kebosanan semakin menggunung.
Beruntung karena tempat tinggal saya sekarang dekat dengan mall, sehingga saya terbiasa untuk duduk di kafenya dan memperhatikan orang-orang, bisa mengusir depresi, walaupun hidup terasa tak begitu berwarna. Kemana passion yang biasa mengisi hari-hari saya menghilang? Bahkan saya tidak merasa keinginan untuk membaca. Apa yang saya inginkan saat ini sangatlah tidak produktif dan tidak berarti.
Jika saja ada satu kalimat dari orang jauh itu tersampaikan pada saya menyampaikan rasanya pada saya mungkin saya akan merasa jauh lebih baik. Masih berasa lebih enakan juga jika tahu orang jauh itu punya kekasih, karena perasaan saya padanya pasti akan menghilang walaupun terasa perih. Saya tak pernah bisa menyukai orang yang sudah punya pasangan kok.
Hey Sunshine... how i'm missing you. Now I'm sitting alone with a cup of coffee observing each couple that passing by. What are you doing now? I'm guessing you're sleeping. Sweet dream Sunshine!
Wednesday, September 05, 2012
Dijemput B
Jam setengah lima alarm membangunkan saya. Setelah menyetel ulang, saya kembali ke pelukan mimpi. Dan setelah berpuluh tahun B tidak hadir di mimpi saya, tadi pagi bayangannya menyelusup masuk ke alam bawah sadar saya.
Dalam mimpi itu saya mengucapkan selamat tinggal pada orang tua saya dan menaiki sebuah taxi. Ketika saya membuka pintuk taxi saya melihat B dan merasa surprise penuh rasa bahagia saya pindah ke bangku depan.
"Ngapain kamu bawa taxi?" tanya saya padanya.
"Yah... daripada tidak ada kerjaan, lebih baik antar jemput kamu." katanya sambil tersenyum
Saya lupa apa yang saya katakan padanya, tapi saya ingat otak saya langsung mengirimkan informasi. B kan sudah tiada, kok saya masih terus mencari eksistensinya di semua orang yang saya lihat.
Senyum B yang tampak damai itu, apakah hanya khayalan saya semata? Adakah arti lain dari kehadirannya di mimpi saya. Satu yang tidak akan saya sesali, jika ini merupakan salah satu tanda bahwa kehadiran saya di dunia ini sudah mendekati akhir, saya tidak merasakan keberatan sama sekali.
Kalau bukan menjemput dalam arti sebenarnya menjemput, lantas apa arti mimpi ini? Setelah sekian lama bayangannya menghilang, dia tampak sangat nyata di mimpi itu.
Kangen B, ...kangen-kangen!
Dalam mimpi itu saya mengucapkan selamat tinggal pada orang tua saya dan menaiki sebuah taxi. Ketika saya membuka pintuk taxi saya melihat B dan merasa surprise penuh rasa bahagia saya pindah ke bangku depan.
"Ngapain kamu bawa taxi?" tanya saya padanya.
"Yah... daripada tidak ada kerjaan, lebih baik antar jemput kamu." katanya sambil tersenyum
Saya lupa apa yang saya katakan padanya, tapi saya ingat otak saya langsung mengirimkan informasi. B kan sudah tiada, kok saya masih terus mencari eksistensinya di semua orang yang saya lihat.
Senyum B yang tampak damai itu, apakah hanya khayalan saya semata? Adakah arti lain dari kehadirannya di mimpi saya. Satu yang tidak akan saya sesali, jika ini merupakan salah satu tanda bahwa kehadiran saya di dunia ini sudah mendekati akhir, saya tidak merasakan keberatan sama sekali.
Kalau bukan menjemput dalam arti sebenarnya menjemput, lantas apa arti mimpi ini? Setelah sekian lama bayangannya menghilang, dia tampak sangat nyata di mimpi itu.
Kangen B, ...kangen-kangen!
Sunday, August 05, 2012
Membaca Bahasa Tubuh
Perlukah saya pertanyakan perasaannya saat saya melihat bukti di hadapan saya? Tidak, saya tidak sanggup. Ada hal yang untuk saya lebih baik tidak diketahui, lebih penting untuk saya menerima faktanya saja, tidak perlu tahu penyebabnya. Mimik dan raut wajah itu sudah menjelaskan semuanya pada saya. Saya hanya perlu menerimanya dengan ikhlas dan melupakannya.
Ah K, saya merasa menemukan seseorang yang sempurna untuk diri saya, tapi rupanya saya bukan yang sempurna untukmu. Hati saya masih mengerang walaupun sudah tidak berharap lagi. Tapi air mata tidak bisa menetes untukmu. Karena jarak terbentang terlalu jauh? Karena saya terlalu banyak kesibukan? Karena pertemuan kita terlalu singkat?
Saya berharap dan berharap sebaris tulisan darinya menanyakan kabar saya, tapi harapan itu harus menguap di udara panas. Melihat wajah bahagianya saat bersama perempuan lain, mengapa membuat hati pedih? Jika saya menyukainya, saya seharusnya bahagia melihatnya bahagia. Kenapa saya ingin memiliki hatinya?
K, apakah kamu pribadi yang penuh mimpi? Apakah kamu sama utopistnya dengan saya? Apakah saya telah menciptakan sebuah pribadi yang bukan dirimu yang sebenarnya?
K ...
Ah K, saya merasa menemukan seseorang yang sempurna untuk diri saya, tapi rupanya saya bukan yang sempurna untukmu. Hati saya masih mengerang walaupun sudah tidak berharap lagi. Tapi air mata tidak bisa menetes untukmu. Karena jarak terbentang terlalu jauh? Karena saya terlalu banyak kesibukan? Karena pertemuan kita terlalu singkat?
Saya berharap dan berharap sebaris tulisan darinya menanyakan kabar saya, tapi harapan itu harus menguap di udara panas. Melihat wajah bahagianya saat bersama perempuan lain, mengapa membuat hati pedih? Jika saya menyukainya, saya seharusnya bahagia melihatnya bahagia. Kenapa saya ingin memiliki hatinya?
K, apakah kamu pribadi yang penuh mimpi? Apakah kamu sama utopistnya dengan saya? Apakah saya telah menciptakan sebuah pribadi yang bukan dirimu yang sebenarnya?
K ...
Wednesday, August 01, 2012
Winter Poem
Lagi senang-senangnya dengan lagu-lagu Secret Garden, padahal publishnya sudah lama sekali. Tapi musik indah itu abadi, apalagi musik yang dibuat dengan hati. Bisa didengarkan kapanpun juga. Manis musiknya dan melodius, membalut hati saya yang sedang tercabik.
Winter poem itu menyanyikan ketenangan suatu tempat yang diliputi oleh salju seperti pasir. Tidak tampak satu manusiapun, dan dunia seperti berwarna putih. Angin berhembus semilir dan mentari hangat bersinar. Kaki membuat jejak pertama di salju, krit-krit, suara sepatu berdecit menimpa salju kering. Berjalan terus ke muka.
Air mata tidak turun, dan tidak perlu turun. Saat mulai berjalan di jalan ini juga sendirian, tidak perlu takut untuk mengakhirinya sendirian juga. Di ujung jalan ini sang belahan hati telah lama menunggu di jembatan menuju tanah keabadian. Senyum menggoda di wajahnya membisikan, "kenapa lama sekali mencapai ujung jalan ini, aku merindukanmu, tidakkah kau merasa hal yang sama?"
Semua wajah-wajah fana memudar saat saya melihat wajahnya, semua luka hati pun terlupa. "Maaf, karena membuatmu menunggu begitu lama. Walaupun hatiku selalu mencari wajahmu, tapi aku tidak mengenalmu, maaf..."
Dan dia tersenyum, mengulurkan tangan dan menggenggam tangan saya yang juga terulur, "aku hanya ingin menggodamu saja, karena diantara kita tidak ada masalah jarak, waktu, usia, ras dan semua titel dan identitas lainnya, karena pada akhirnya aku akan menemukanmu, dan kamu menemukanku".
Senyum tulus dan yang lama saya cari akhirnya saya temukan juga, tidak peduli betapa lamanya jarak waktu yang terbentang, saya bahagia.
Winter poem itu menyanyikan ketenangan suatu tempat yang diliputi oleh salju seperti pasir. Tidak tampak satu manusiapun, dan dunia seperti berwarna putih. Angin berhembus semilir dan mentari hangat bersinar. Kaki membuat jejak pertama di salju, krit-krit, suara sepatu berdecit menimpa salju kering. Berjalan terus ke muka.
Air mata tidak turun, dan tidak perlu turun. Saat mulai berjalan di jalan ini juga sendirian, tidak perlu takut untuk mengakhirinya sendirian juga. Di ujung jalan ini sang belahan hati telah lama menunggu di jembatan menuju tanah keabadian. Senyum menggoda di wajahnya membisikan, "kenapa lama sekali mencapai ujung jalan ini, aku merindukanmu, tidakkah kau merasa hal yang sama?"
Semua wajah-wajah fana memudar saat saya melihat wajahnya, semua luka hati pun terlupa. "Maaf, karena membuatmu menunggu begitu lama. Walaupun hatiku selalu mencari wajahmu, tapi aku tidak mengenalmu, maaf..."
Dan dia tersenyum, mengulurkan tangan dan menggenggam tangan saya yang juga terulur, "aku hanya ingin menggodamu saja, karena diantara kita tidak ada masalah jarak, waktu, usia, ras dan semua titel dan identitas lainnya, karena pada akhirnya aku akan menemukanmu, dan kamu menemukanku".
Senyum tulus dan yang lama saya cari akhirnya saya temukan juga, tidak peduli betapa lamanya jarak waktu yang terbentang, saya bahagia.
Tuesday, July 17, 2012
Pengakuan
Saya harus mengakui pada diri sendiri bahwa saya gagal dalam mempertahankan perhatian seseorang yang saya suka. Ditambah lagi dengan beban di kantor kerja. Menipu diri sendiri seolah-olah tidak ada masalah padahal memang saya tersiksa. Pada akhirnya mengakui bahwa saya memang apa-apa, bahwa saya memang sedih, bahwa saya memang kecewa.
Sebagai perempuan yang ingin mendapatkan belahan hidupnya, tidak ada gunanya lagi berharap lebih lama. Laki-laki itu satu saat tertarik, lalu tiba-tiba kehilangan minat. Ga usah dikejar yang seperti itu, karena harapan yang membumbung terlalu tinggi di udara saat jatuh akan sangat sakit sekali. Jadi sudahlah, lepaskan harapan itu, dia tidak lagi tertarik pada saya. Selesai dan rapikan lagi hati itu.
Angkat kedua tangan kuat-kuat, terus ngulet, dan berjalan menuju ke matahari pagi. Good morning sunshine. berjalan terus sampai malam tiba dan rembulan menemani setiap langkah, good night morpheus, will you hold me tightly tonight? Biar air mata menetes satu-satu, beristirahatlah raga dan terbanglah jiwa ke langit tak berbatas, besok mentari masih terbit dan bumi masih berputar.
Dan selama beberapa saat saya akan tetap merindukan wajah itu, mungkin menatap fotonya berulang-ulang, atau menguburnya dalam-dalam, sampai satu saat rasa saya kebal lagi. Ahhh.... dia juga bukan belahan jiwa yang saya cari itu. Dimana adanya si belahan saya yang hilang itu? Apa dia tidak lagi teringat pada saya, apakah benang merah diantara saya dan belahan jiwa itu sudah terputus sampai saya tidak bisa menemukannya di setiap sudut di bumi ini?
Sebagai perempuan yang ingin mendapatkan belahan hidupnya, tidak ada gunanya lagi berharap lebih lama. Laki-laki itu satu saat tertarik, lalu tiba-tiba kehilangan minat. Ga usah dikejar yang seperti itu, karena harapan yang membumbung terlalu tinggi di udara saat jatuh akan sangat sakit sekali. Jadi sudahlah, lepaskan harapan itu, dia tidak lagi tertarik pada saya. Selesai dan rapikan lagi hati itu.
Angkat kedua tangan kuat-kuat, terus ngulet, dan berjalan menuju ke matahari pagi. Good morning sunshine. berjalan terus sampai malam tiba dan rembulan menemani setiap langkah, good night morpheus, will you hold me tightly tonight? Biar air mata menetes satu-satu, beristirahatlah raga dan terbanglah jiwa ke langit tak berbatas, besok mentari masih terbit dan bumi masih berputar.
Dan selama beberapa saat saya akan tetap merindukan wajah itu, mungkin menatap fotonya berulang-ulang, atau menguburnya dalam-dalam, sampai satu saat rasa saya kebal lagi. Ahhh.... dia juga bukan belahan jiwa yang saya cari itu. Dimana adanya si belahan saya yang hilang itu? Apa dia tidak lagi teringat pada saya, apakah benang merah diantara saya dan belahan jiwa itu sudah terputus sampai saya tidak bisa menemukannya di setiap sudut di bumi ini?
Saturday, July 07, 2012
Berserakan
Saya tidak begitu suka untuk curhat pada orang, suka ada perasaan menyesal setelah membuka emosi pada orang lain. Parahnya hal itu berlaku nyaris untuk semua orang. Kadang-kadang sih saya suka curhat juga, tapi kalau sudah dicurhati saya biasanya mengambil jarak dengan orang itu. Kenapa saya menjadi begitu introvertnya, saya sendiri tidak tahu. Satu-satunya bukti saya punya perasaan yang naik turun adalah dari tulisan-tulisan curhat saya. Kalau dulu sih suka nulis di diary, isinya tentu saja berkisar dari perasaan-perasaan romantis. Dulunya saya mikir kok cetek banget ya saya ini, yang ditulis hanya perasaan pribadi belaka, yang ditulis hanya melulu tentang saya, tentang pandangan dan opini saya saja. Tapi sekarang setelah membaca tentang type kepribadian, barulah saya mengerti bahwa pada intinya saya seorang yang hopelessly romantic kind of person. INFP hard core yang high sensitive.
Setelah bersentuhan pertama kalinya dengan laptop, tulisan-tulisan saya pun beralih dan berserakan di banyak tempat. Blog aja ada tiga yang aktif, belum lagi tulisan-tulisan yang tidak dipublish. Karena saya akan menuliskan semua perasaan saya, mau sedih ataupun senang. Apalagi kalau sedang patah hati, salah satu terapinya adalah dengan menulis panjang dan lebar dan mencurahkan isi hati saya di blog tentunya. Walaupun tidak harus dipublish tapi saya simpan dalam draft.
Sebetulnya saya tidak terlalu peduli kok ada apakah blog saya dikunjungi atau tidak. Yang terpenting dari blog adalah untuk tracking perasaan saya. Nah kalau saya sedang aktif nulis lagi itu berarti dua hal, satu sedang senang atau sedang patah hati. Seperti coca cola saya menulis dimana saja, tentang apa saja.
Kali ini saya sedang sedih karena sedang berusaha untuk membunuh perasaan saya pada seorang lelaki yang berada nun jauh disebrang. Maafkan kalau tulisan ini terlalu menyampah. Perasaan yang saya miliki ini untuk seorang lelaki Jepang yang sepertinya menaruh perhatian tapi kemudian terserang cold feet untuk perasaannya pada saya. Hahaha... tersenyum miris deh sayanya. Sedih.
Setelah bersentuhan pertama kalinya dengan laptop, tulisan-tulisan saya pun beralih dan berserakan di banyak tempat. Blog aja ada tiga yang aktif, belum lagi tulisan-tulisan yang tidak dipublish. Karena saya akan menuliskan semua perasaan saya, mau sedih ataupun senang. Apalagi kalau sedang patah hati, salah satu terapinya adalah dengan menulis panjang dan lebar dan mencurahkan isi hati saya di blog tentunya. Walaupun tidak harus dipublish tapi saya simpan dalam draft.
Sebetulnya saya tidak terlalu peduli kok ada apakah blog saya dikunjungi atau tidak. Yang terpenting dari blog adalah untuk tracking perasaan saya. Nah kalau saya sedang aktif nulis lagi itu berarti dua hal, satu sedang senang atau sedang patah hati. Seperti coca cola saya menulis dimana saja, tentang apa saja.
Kali ini saya sedang sedih karena sedang berusaha untuk membunuh perasaan saya pada seorang lelaki yang berada nun jauh disebrang. Maafkan kalau tulisan ini terlalu menyampah. Perasaan yang saya miliki ini untuk seorang lelaki Jepang yang sepertinya menaruh perhatian tapi kemudian terserang cold feet untuk perasaannya pada saya. Hahaha... tersenyum miris deh sayanya. Sedih.
Ragu
Saat perasaan itu memuncak dan saya merasa dialah orang yang paling tepat untuk saya, tiba-tiba sebuah keraguan masuk ke dalam hati, betulkah tidak ada yang disembunyikan dirinya dari saya. Betulkah ketertarikannya itu tidak hanya sesaat.
Dan kali ini hanya sampai satu minggu, hahaha...gapapa yang di SF hanya satu hari. Rekor paling cepat dalam membuat orang berpaling menjauh dari saya. Penyebabnya? Saya sendiri aja bingung. Hanya saja bakat stalker saya selalu bisa mengorek yang seharusnya tidak terkorek. Hehehe... siapa suruh bongkar-bongkar foto orang, jadilah ngeliat dia memangku anak kecil. Mati kau! Memang ada kemungkinan anak itu pasiennya, tapi... tetap ada kemungkinan itu anaknya.
Kasus terakhir ini memang long distance, tapi daripada berlama-lama menyimpan hati yang berakhir ga jelas juga seperti perasaan saya pada si mata hijau. Hopelessly romantic yang tidak bisa menjaga hubungan dengan lawan jenis.
Ahh... sayang sekali, padahal saya sudah senang sekali karena bisa ketemu dengan orang yang background pendidikannya sama. Minat yang sama, tapi dia tidak memandang saya sejajar dengan dirinya. Ya sudahlah, mari kita lanjutkan lagi hidup ini melangkah satu-satu.
Dan saya pun mulai iseng upload foto-foto di FB, menambahkan favorit saya Calvin & Hobbes, nulis status lebay ga jelas. Hanya ingin menunjukan bahwa saya memang mahluk ajaib, yang hobi bikin foto-foto ga jelas. Melakukan destruksi diri sendiri.
Tapi kenapa air mata itu tidak mau titik. Kalau sudah mencapai titik nangis artinya ga akan benar dan kemudian mulailah perjalanan balik yang berat itu. Seperti saat naik gunung, memang berat banget untuk mendakinya, tapi yang lebih berat adalah menuruninya. Asli, swear, lebih lama dan bikin sakit di lutut.
Perasaan suka saya juga begitu, naiknya lambat, penuh perasaan kagum pada sekeliling, sampai di puncak ter-wow-wow, setelah mulai turun lutut gemetaran, dan berharap ada sesuatu yang bisa dipakai menggelinding.
Tuhan, kok sulit sekali ya menemukan orang yang bisa saya cinta yang mencintai saya balik tanpa perlu banyak proses rumit dan kompleks. Hahaha... pengaduan deh.
Dan kali ini hanya sampai satu minggu, hahaha...gapapa yang di SF hanya satu hari. Rekor paling cepat dalam membuat orang berpaling menjauh dari saya. Penyebabnya? Saya sendiri aja bingung. Hanya saja bakat stalker saya selalu bisa mengorek yang seharusnya tidak terkorek. Hehehe... siapa suruh bongkar-bongkar foto orang, jadilah ngeliat dia memangku anak kecil. Mati kau! Memang ada kemungkinan anak itu pasiennya, tapi... tetap ada kemungkinan itu anaknya.
Kasus terakhir ini memang long distance, tapi daripada berlama-lama menyimpan hati yang berakhir ga jelas juga seperti perasaan saya pada si mata hijau. Hopelessly romantic yang tidak bisa menjaga hubungan dengan lawan jenis.
Ahh... sayang sekali, padahal saya sudah senang sekali karena bisa ketemu dengan orang yang background pendidikannya sama. Minat yang sama, tapi dia tidak memandang saya sejajar dengan dirinya. Ya sudahlah, mari kita lanjutkan lagi hidup ini melangkah satu-satu.
Dan saya pun mulai iseng upload foto-foto di FB, menambahkan favorit saya Calvin & Hobbes, nulis status lebay ga jelas. Hanya ingin menunjukan bahwa saya memang mahluk ajaib, yang hobi bikin foto-foto ga jelas. Melakukan destruksi diri sendiri.
Tapi kenapa air mata itu tidak mau titik. Kalau sudah mencapai titik nangis artinya ga akan benar dan kemudian mulailah perjalanan balik yang berat itu. Seperti saat naik gunung, memang berat banget untuk mendakinya, tapi yang lebih berat adalah menuruninya. Asli, swear, lebih lama dan bikin sakit di lutut.
Perasaan suka saya juga begitu, naiknya lambat, penuh perasaan kagum pada sekeliling, sampai di puncak ter-wow-wow, setelah mulai turun lutut gemetaran, dan berharap ada sesuatu yang bisa dipakai menggelinding.
Tuhan, kok sulit sekali ya menemukan orang yang bisa saya cinta yang mencintai saya balik tanpa perlu banyak proses rumit dan kompleks. Hahaha... pengaduan deh.
Monday, June 25, 2012
Hipokrit
Tidak ada kata lain selain naif atau hipokrit untuk mengkomentari para penentang kampanye kondom dari menkes baru Indonesia. Memang sih bagi-bagi kondom di kalangan mereka yang berisiko tidak akan serta merta menurunkan angka HIV, di Thailand program ini sudah dijalankan beberapa puluh tahun silam, saat epidemi HIV masih baru terjadi. Tapi memberitahu kelompok berisiko untuk memakai kondom saat melakukan sex bebas adalah salah satu upaya logis untuk mencegah beberapa masalah kesehatan di Indonesia: menurunkan angka hamil yang tidak diinginkan yang berarti menurunkan angka aborsi ilegal, menurunkan angka STD, dan menurunkan angka HIV.
Tapi untuk moralist tentu saja kampanye kondom menjadi neraka buat mereka. Sok atuh pengen liat gimana upaya kampanye anti sex bebas. Hipokrit, fakta yang ada sekarang adalah banyak yang melakukan sex bebas tanpa kondom, bisa kita melarang mereka melakukannya sementara kegiatannya sendiri dilakukan secara diam-diam? Tentu saja untuk mereka yang tidak melakukan sex bebas, kampanye ini ga berlaku lah. Mau kampanye pemakaian kondom jungkir balik di TV pun, mau dibagi-bagikan kondom di perempatan jalanpun, ya tidak akan dipakai karena tidak ada kebutuhan. Yang artinya keluarga berhasil melakukan pendidikan sex pada anaknya, bahwa sex bebas itu tidak sehat karena bla-bla-bla.
Moralist memang selalu menutup mata terhadap realitas yang ada. Gimana kalau ada kebijakan aborsi dilegalkan untuk kehamilan yang tidak diinginkan? Karena data bicara: semakin ketat larangan aborsi, semakin tinggi angka kematian ibu akibat komplikasi aborsi. Mau tutup mata? Yang melakukan pijat-pijat rahim itu banyak, yang melakukan sedot-sedot dibayar mahal juga banyak. Mau melarang para profesional itu melakukannya? Kegiatannya aja dilakukan sembunyi-sembunyi.
Dan kampanye kondom memang selalu menjadi kendala dalam program kesehatan reproduksi. Karena sudah jelas akan menuai kritik. Angkat topi tinggi-tinggi untuk ibu Naf, yang berhasil menyuarakan hal yang sebelumnya dianggap tabu untuk dilakukan. Daripada cuma protes kebijakan ibu Naf, gimana kalau orang-orang yang protes itu mengajukan juga program counter untuk menurunkan sex bebas, mengubah perilaku seluruh masyarakat Indonesia supaya tidak melakukan sex bebas, dari pada cuma ngomong tanpa punya program logis lain. Hahaha
Tapi untuk moralist tentu saja kampanye kondom menjadi neraka buat mereka. Sok atuh pengen liat gimana upaya kampanye anti sex bebas. Hipokrit, fakta yang ada sekarang adalah banyak yang melakukan sex bebas tanpa kondom, bisa kita melarang mereka melakukannya sementara kegiatannya sendiri dilakukan secara diam-diam? Tentu saja untuk mereka yang tidak melakukan sex bebas, kampanye ini ga berlaku lah. Mau kampanye pemakaian kondom jungkir balik di TV pun, mau dibagi-bagikan kondom di perempatan jalanpun, ya tidak akan dipakai karena tidak ada kebutuhan. Yang artinya keluarga berhasil melakukan pendidikan sex pada anaknya, bahwa sex bebas itu tidak sehat karena bla-bla-bla.
Moralist memang selalu menutup mata terhadap realitas yang ada. Gimana kalau ada kebijakan aborsi dilegalkan untuk kehamilan yang tidak diinginkan? Karena data bicara: semakin ketat larangan aborsi, semakin tinggi angka kematian ibu akibat komplikasi aborsi. Mau tutup mata? Yang melakukan pijat-pijat rahim itu banyak, yang melakukan sedot-sedot dibayar mahal juga banyak. Mau melarang para profesional itu melakukannya? Kegiatannya aja dilakukan sembunyi-sembunyi.
Dan kampanye kondom memang selalu menjadi kendala dalam program kesehatan reproduksi. Karena sudah jelas akan menuai kritik. Angkat topi tinggi-tinggi untuk ibu Naf, yang berhasil menyuarakan hal yang sebelumnya dianggap tabu untuk dilakukan. Daripada cuma protes kebijakan ibu Naf, gimana kalau orang-orang yang protes itu mengajukan juga program counter untuk menurunkan sex bebas, mengubah perilaku seluruh masyarakat Indonesia supaya tidak melakukan sex bebas, dari pada cuma ngomong tanpa punya program logis lain. Hahaha
Friday, May 25, 2012
Ending The King 2 Heart
Encore untuk penulis script the King 2 Heart. Salah satu serial terbaik di tahun 2012. Lee Seung Gi dan Ha Ji Won layak dapat penghargaan pasangan terbaik. Cute dan menarik. Jo Jung Seok yang berperan jadi Eun Shi Kyung yang aktingnya super, ternyata artis musikal. Pantesan suaranya bagus.
Nonton serial ini membuat penonton jadi seperti orang gila, ketawa-ketawa (apalagi kalau sendirian), terus nangis sampai mata sembab. Endingnya juga memuaskan, walaupun Eun Shi Kyung karakternya dimatikan, menjadi salah satu adegan yang memancing emosi di series ini. Aktor yang memerankan Bong-gu, penjahat di series ini, aktingnya juga super. Penonton seperti saya, rasanya gatal pengen ambil pistol terus ditembakan ke dia. Padahal ceritanya fantasi banget.
Dan yang menariknya ada intrik politik ala main catur: Lee Jae Ha vs Kim Bong Gu. Setiap langkah perlu diperhitungkan dengan cermat. Dan tokoh utama perempuannya terlatih di special force North Korea, bisa membunuh musuh tanpa berkedip, ga cuma nangis dan diperebutkan dua tokoh laki-laki. Plus bumbu tembak-tembakan yang serius, membuat series ini jadi terasa fresh, lain dari yang lain. Dua jempol, ga rugi nonton sampai 20 episode.
Serial lain yang saat ini masih diputar the Queen Inhyun's Man, juga layak tonton. Yoo In Na dan Ji Hyun Woo, chemistrynya juga bagus, mereka seperti jatuh cinta beneran satu sama lain. Ceritanya juga tidak membosankan dan bisa diikuti logika. Untuk genre time travel series lainnya adalah Roof Top Prince, tapi malas nontonnya, karena jalan ceritanya tidak menarik, bertele-tele.
Dan the Fashion King... surprise-surprise! Mengecewakan sekali, jalan ceritanya kedodoran di setengah bagian akhir. Apalagi endingnya, tau-tau Young Gul yang sedang sedang berendam di kolam dan mabok berat karena diputuskan Lee Ga Young, tiba-tiba ditembak orang tidak dikenal, dan udah gitu aja, selesai, fin! Hiih sebel! Kalau bukan penasaran Lee Ga Young pilih yang mana, ga bakal ditonton. Dan tokoh Lee Ga Young ini salah satu heroine yang menyebalkan, bisanya cuma diam terus nangis terus mengandalkan tokoh-tokoh utama lelaki. Script writernya menyia-nyiakan akting bagus aktor-aktornya dengan cerita dan tokoh yang membosankan.
Nonton serial ini membuat penonton jadi seperti orang gila, ketawa-ketawa (apalagi kalau sendirian), terus nangis sampai mata sembab. Endingnya juga memuaskan, walaupun Eun Shi Kyung karakternya dimatikan, menjadi salah satu adegan yang memancing emosi di series ini. Aktor yang memerankan Bong-gu, penjahat di series ini, aktingnya juga super. Penonton seperti saya, rasanya gatal pengen ambil pistol terus ditembakan ke dia. Padahal ceritanya fantasi banget.
Dan yang menariknya ada intrik politik ala main catur: Lee Jae Ha vs Kim Bong Gu. Setiap langkah perlu diperhitungkan dengan cermat. Dan tokoh utama perempuannya terlatih di special force North Korea, bisa membunuh musuh tanpa berkedip, ga cuma nangis dan diperebutkan dua tokoh laki-laki. Plus bumbu tembak-tembakan yang serius, membuat series ini jadi terasa fresh, lain dari yang lain. Dua jempol, ga rugi nonton sampai 20 episode.
Serial lain yang saat ini masih diputar the Queen Inhyun's Man, juga layak tonton. Yoo In Na dan Ji Hyun Woo, chemistrynya juga bagus, mereka seperti jatuh cinta beneran satu sama lain. Ceritanya juga tidak membosankan dan bisa diikuti logika. Untuk genre time travel series lainnya adalah Roof Top Prince, tapi malas nontonnya, karena jalan ceritanya tidak menarik, bertele-tele.
Dan the Fashion King... surprise-surprise! Mengecewakan sekali, jalan ceritanya kedodoran di setengah bagian akhir. Apalagi endingnya, tau-tau Young Gul yang sedang sedang berendam di kolam dan mabok berat karena diputuskan Lee Ga Young, tiba-tiba ditembak orang tidak dikenal, dan udah gitu aja, selesai, fin! Hiih sebel! Kalau bukan penasaran Lee Ga Young pilih yang mana, ga bakal ditonton. Dan tokoh Lee Ga Young ini salah satu heroine yang menyebalkan, bisanya cuma diam terus nangis terus mengandalkan tokoh-tokoh utama lelaki. Script writernya menyia-nyiakan akting bagus aktor-aktornya dengan cerita dan tokoh yang membosankan.
Monday, May 21, 2012
Review tentang Feast of Gods
Drama satu lebih dari lumayan buat yang senang dengan drama yang berhubungan dengan restoran atau produksi makanan. Lumayan puas melihat proses pembuatan makanannya dan dramanya lumayan OK. Walaupun logikanya rada absurd tapi jalan ceritanya tidak menyebalkan. Logika absurd itu adalah gimana bisa seorang ibu bisa lupa wajah anak kesayangannya dan menganggap anak lain sebagai anaknya tersebut.
Kisahnya berawal dari perseteruan 2 koki perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Master di Arirang, restoran bergengsi yang dibiayai pemerintah untuk promosi kuliner Korea. Sung Dong Hui punya dua anak, laki-laki dan perempuan: Ha In Woo dan Ha In Joo. Ha In Joo dari kecil lebih dekat dengan Choi Jae Hae dari pada Ha In Woo kakak lelakinya. Sung Dong Hui bersuamikan dokter, tapi karena rivalitas dengan koki lain untuk menjadi master chef di Arirang, menelantarkan suaminya yang akhirnya selingkuh.
Koki rival Sung Dong Hui adalah Baek Sul Hee, yang sangat berambisi untuk menjadi master di Arirang, single mother dengan dua anak lelaki kembar, salah satunya bernama Gim Do Hyun, lupa nama kakaknya. Kedua anak kembar itu dikunci di rumah saat Baek Sul Hee melakukan pertandingan masak dengan Sung Dong Hui. Madam Baek karena takut kalah melakukan kecurangan dengan meracun ikan yang dijadikan bahan masakan SDH. Singkat cerita, kecurangan dia tidak berhasil dan satu anaknya meninggal karena ketakutan di rumah.
SDH dan keluarganya melakukan wisata dengan kapal pesiar, di kapal itu ada perempuan yang membawa anak perempuannya juga. SDH bertengkar karena suaminya selingkuh dan melakukan upaya bunuh diri dengan memotong nadinya, saat itu Ha In Joo masuk, melihat ibunya berlumuran darah dan tidak bisa dibangunkan, In Joo lari keluar kamar. Ayah In Joo terbangun dan melihat anaknya tidak ada di kamar, ketemu istrinya (trus lupa adegan selanjutnya). Mereka berdua panik mencari In Joo dan akhirnya menemukan potongan baju In Joo di geladak kapal.
Stage berikutnya adalah SDH yang terbangun di rumah sakit dan mendengar suara anak kecil menangis mencari ibunya, dalam pendengarannya itu suara In Joo. Dia keluar dan ketemu dengan anak kecil bernama Song Yeun Woo, yang dipeluk erat-erat dan dipanggil sebagai In Joo. Ayah In Joo menyusul istrinya dan melihat Yeun Woo yang sempat mereka ajak main di kapal pesiar dipelukan ibu In Joo. Karena ibu In Joo keukeuh kalau yang dipeluknya adalah anaknya dan karena tidak ada yang mencari Yeun Woo, ayah In Joo melakukan tindakan nekad dengan mengganti identitas Yeun Woo sebagai In Joo, walaupun dia berusaha menemukan anaknya yang hilang itu. Agar orang-orang tidak curiga, mereka pun berimigrasi ke luar negri.
Sepuluh tahun kemudian Yeun Woo yang dikenal sebagai In Joo pulang ke Korea dan dididik sebagai pewaris master chef Arirang, berpacaran dengan Choi Jae Hae, tapi musuhan dengan In Woo.
Masuk tokoh lain Go Joon Young (In Joo asli) yang bakat memasaknya menarik perhatian nenek Choi Jae Hae, sesepuh Arirang. Konflik dimulai disini, dimana Joon Young menjadi Cinderella yang teraniaya dan digunakan sebagai bidak untuk menjatuhkan Arirang oleh BSH yang sudah memiliki restoran besar lain Sanarae, tapi tetap punya ambisi untuk menghancurkan Arirang dan SDH. Sedangkan Gim Do Hyun, anaknya menjadi lelaki dingin dan tidak peduli dengan orang lain dan menjadi junior di dapur Arirang tanpa sepengetahuan ibunya.
Cinta segitiga pun dimulai, Choi Jae Hae dengan cepat hatinya berpindah pada Joon Young, sementara Do Hyun pun terpikat oleh Joon Young. Do Hyun sebenarnya seorang master chef international dikenal dengan nama Haemil, karena identitasnya tersembunyi dibalik topeng, dan tujuan hidupnya adalah mempermalukan ibunya BSH.
Joon Young, tanpa tahu dirinya In Joo, juga tertarik dengan Choi Jae Hae. Kecuali ayah angkatnya, semua orang menentang hubungan mereka. Tapi yang selalu membantunya dalam keadaan sulit adalah ... Gim Do Hyun, yang dia pikir koki miskin. Cinta Do Hyun pada Joon Young membuat DY bersedia melakukan apa saja untuk melindungi JY. Dan akhirnya DY menggeser JH dari hati JY.
Itu cerita singkatnya. Endingnya betul-betul tidak disangka, karena perasaan JH pada JYpun sama seriusnya dengan DY pada JY. Saya curiga penulis skenarionya mengubah cerita awal, karena main lead actor laki-lakinya adalah JH yang diperankan oleh Joo Sang Wook, sedangkan pemeran DY adalah Lee Sang Woo yang awalnya hanya sebagai second lead actor, yang saya prediksi sebagai looser. Awalnya akting Lee Sang Woo biasa saja, tapi makin lama makin ok, akting mereka berdua cute (ini mirip dengan kasus Queen Seon Duk dimana Bidam berhasil mencuri spot). Penonton jelas mendukung DY dan JY, dan -- ini spoiler -- akhirnya JH menjadi looser dan DY memenangkan hati JY... yeah!! Penontonpun senang.
Kisahnya berawal dari perseteruan 2 koki perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Master di Arirang, restoran bergengsi yang dibiayai pemerintah untuk promosi kuliner Korea. Sung Dong Hui punya dua anak, laki-laki dan perempuan: Ha In Woo dan Ha In Joo. Ha In Joo dari kecil lebih dekat dengan Choi Jae Hae dari pada Ha In Woo kakak lelakinya. Sung Dong Hui bersuamikan dokter, tapi karena rivalitas dengan koki lain untuk menjadi master chef di Arirang, menelantarkan suaminya yang akhirnya selingkuh.
Koki rival Sung Dong Hui adalah Baek Sul Hee, yang sangat berambisi untuk menjadi master di Arirang, single mother dengan dua anak lelaki kembar, salah satunya bernama Gim Do Hyun, lupa nama kakaknya. Kedua anak kembar itu dikunci di rumah saat Baek Sul Hee melakukan pertandingan masak dengan Sung Dong Hui. Madam Baek karena takut kalah melakukan kecurangan dengan meracun ikan yang dijadikan bahan masakan SDH. Singkat cerita, kecurangan dia tidak berhasil dan satu anaknya meninggal karena ketakutan di rumah.
SDH dan keluarganya melakukan wisata dengan kapal pesiar, di kapal itu ada perempuan yang membawa anak perempuannya juga. SDH bertengkar karena suaminya selingkuh dan melakukan upaya bunuh diri dengan memotong nadinya, saat itu Ha In Joo masuk, melihat ibunya berlumuran darah dan tidak bisa dibangunkan, In Joo lari keluar kamar. Ayah In Joo terbangun dan melihat anaknya tidak ada di kamar, ketemu istrinya (trus lupa adegan selanjutnya). Mereka berdua panik mencari In Joo dan akhirnya menemukan potongan baju In Joo di geladak kapal.
Stage berikutnya adalah SDH yang terbangun di rumah sakit dan mendengar suara anak kecil menangis mencari ibunya, dalam pendengarannya itu suara In Joo. Dia keluar dan ketemu dengan anak kecil bernama Song Yeun Woo, yang dipeluk erat-erat dan dipanggil sebagai In Joo. Ayah In Joo menyusul istrinya dan melihat Yeun Woo yang sempat mereka ajak main di kapal pesiar dipelukan ibu In Joo. Karena ibu In Joo keukeuh kalau yang dipeluknya adalah anaknya dan karena tidak ada yang mencari Yeun Woo, ayah In Joo melakukan tindakan nekad dengan mengganti identitas Yeun Woo sebagai In Joo, walaupun dia berusaha menemukan anaknya yang hilang itu. Agar orang-orang tidak curiga, mereka pun berimigrasi ke luar negri.
Sepuluh tahun kemudian Yeun Woo yang dikenal sebagai In Joo pulang ke Korea dan dididik sebagai pewaris master chef Arirang, berpacaran dengan Choi Jae Hae, tapi musuhan dengan In Woo.
Masuk tokoh lain Go Joon Young (In Joo asli) yang bakat memasaknya menarik perhatian nenek Choi Jae Hae, sesepuh Arirang. Konflik dimulai disini, dimana Joon Young menjadi Cinderella yang teraniaya dan digunakan sebagai bidak untuk menjatuhkan Arirang oleh BSH yang sudah memiliki restoran besar lain Sanarae, tapi tetap punya ambisi untuk menghancurkan Arirang dan SDH. Sedangkan Gim Do Hyun, anaknya menjadi lelaki dingin dan tidak peduli dengan orang lain dan menjadi junior di dapur Arirang tanpa sepengetahuan ibunya.
Cinta segitiga pun dimulai, Choi Jae Hae dengan cepat hatinya berpindah pada Joon Young, sementara Do Hyun pun terpikat oleh Joon Young. Do Hyun sebenarnya seorang master chef international dikenal dengan nama Haemil, karena identitasnya tersembunyi dibalik topeng, dan tujuan hidupnya adalah mempermalukan ibunya BSH.
Joon Young, tanpa tahu dirinya In Joo, juga tertarik dengan Choi Jae Hae. Kecuali ayah angkatnya, semua orang menentang hubungan mereka. Tapi yang selalu membantunya dalam keadaan sulit adalah ... Gim Do Hyun, yang dia pikir koki miskin. Cinta Do Hyun pada Joon Young membuat DY bersedia melakukan apa saja untuk melindungi JY. Dan akhirnya DY menggeser JH dari hati JY.
Itu cerita singkatnya. Endingnya betul-betul tidak disangka, karena perasaan JH pada JYpun sama seriusnya dengan DY pada JY. Saya curiga penulis skenarionya mengubah cerita awal, karena main lead actor laki-lakinya adalah JH yang diperankan oleh Joo Sang Wook, sedangkan pemeran DY adalah Lee Sang Woo yang awalnya hanya sebagai second lead actor, yang saya prediksi sebagai looser. Awalnya akting Lee Sang Woo biasa saja, tapi makin lama makin ok, akting mereka berdua cute (ini mirip dengan kasus Queen Seon Duk dimana Bidam berhasil mencuri spot). Penonton jelas mendukung DY dan JY, dan -- ini spoiler -- akhirnya JH menjadi looser dan DY memenangkan hati JY... yeah!! Penontonpun senang.
Thursday, May 17, 2012
Nonton dan Nonton
Saya nyesal kenapa ga minta tiket pulang lebih cepat. Tapi biasanya ada sesuatu dibalik semua yang terjadi. Setelah semua orang bubar dari sekolah, sedangkan tahun pertama yang jadi mahasiswa tahun kedua sudah pada pergi summer practicum, plus temen saya lagi balik ke Indonesia, Atlanta terasa sepi. Ngapain coba berlama-lama disini?
Akhirnya yang saya lakukan adalah nonton film mulu atau tidur sampai bego. Makan dan belanja udah malas karena ga punya uang. Tadinya mau travel tapi tiketnya muahal minta ampun. Transportasi di Georgia ini memang nyebelin ya. Pengen pergi ke Niagara di NY tapi belum ketemu tour yang bagus.
Yeah, jujurnya sih karena harus merelakan, mengikhlaskan hati orang yang bukan milik kita. Ah, jadi berasa sepa deh hidup ini. Tanpa percikan debar-debar di hati. Susahnya mendapatkan orang yang akan menggenggam tangan dan mendampingi hidup sampai tua. Mungkin memang saya yang punya kelainan. Saya bisa menjadi teman yang baik, tapi tidak cukup menarik untuk dijadikan pasangan. Single, soliter, jomblo, dll yang memandang penuh iri pada mereka yang punya pasangan dan relationship yang baik.
Titel baru pun jadi hampa. Pekerjaan cepet datang dong, biar saya punya sesuatu untuk dipikirkan lagi. Tanpa perlu mengganggu orang lain. Sialnya tidak ada orang yang bisa mengerti tentang keadaan ini, karena disekeliling saya penuh dengan orang-orang yang sudah mapan berpasangan. Hahaha... beginilah kalau jadi badut, menangis dibalik topeng yang nyengir lebar.
Akhirnya yang saya lakukan adalah nonton film mulu atau tidur sampai bego. Makan dan belanja udah malas karena ga punya uang. Tadinya mau travel tapi tiketnya muahal minta ampun. Transportasi di Georgia ini memang nyebelin ya. Pengen pergi ke Niagara di NY tapi belum ketemu tour yang bagus.
Yeah, jujurnya sih karena harus merelakan, mengikhlaskan hati orang yang bukan milik kita. Ah, jadi berasa sepa deh hidup ini. Tanpa percikan debar-debar di hati. Susahnya mendapatkan orang yang akan menggenggam tangan dan mendampingi hidup sampai tua. Mungkin memang saya yang punya kelainan. Saya bisa menjadi teman yang baik, tapi tidak cukup menarik untuk dijadikan pasangan. Single, soliter, jomblo, dll yang memandang penuh iri pada mereka yang punya pasangan dan relationship yang baik.
Titel baru pun jadi hampa. Pekerjaan cepet datang dong, biar saya punya sesuatu untuk dipikirkan lagi. Tanpa perlu mengganggu orang lain. Sialnya tidak ada orang yang bisa mengerti tentang keadaan ini, karena disekeliling saya penuh dengan orang-orang yang sudah mapan berpasangan. Hahaha... beginilah kalau jadi badut, menangis dibalik topeng yang nyengir lebar.
Thursday, May 10, 2012
Satu demi satu, musnah
Ketika satu harapan tumbuh untuk kemudian terinjak oleh kenyataan dan mati.
Tumbuh kembali, dan dimatikan paksa kembali.
Berulang kali.
Masih perlukah berharap?
Atau tidak perlu lagi berharap?
Cabut saja hati itu.
Tidak diperlukan lagi.
Tumbuh kembali, dan dimatikan paksa kembali.
Berulang kali.
Masih perlukah berharap?
Atau tidak perlu lagi berharap?
Cabut saja hati itu.
Tidak diperlukan lagi.
Tentang the Fashion King
Ini series masih on-going, dari hanya 16 ep dijadikan 20 ep, ga tau alasannya apa, mungkin karena ratingnya lumayan. Walaupun ga perfect, banyak episode yang tidak menarik, tapi menjadi bumbu untuk dramaland yang sering dicontek sinetron Indonesia, bisa dipercepat, garis merah drama ini sangat menarik. Penulis skenarionya membuat penonton penasaran, karena ga bisa menebak siapa akan dijadikan dengan siapa sampai di ep 15. Yang uniknya lagi, dalam satu episode penonton akan berpihak pada Kang Young Gul (Yoo Ah In), episode berikutnya akan berpindah hati pada Jung Jae Hyuk (Lee Je Hoon), agar bersatu dengan Lee Ga Young, sang cinderella dalam series ini. Yuri, member SNSD main di sini, walaupun aktingnya ga bagus-bagus amat, tapi seperti Jessica di Wild Romance, Yuri ga jaim dalam akting.
BTW, diantara 3 member SNSD yang lagi aktif akting ini, saya paling senang dengan aktingnya Jessica, dan paling sebal dengan aktingnya Yoona, hehehe, sampai serial Love Rain dimana JGS main, saya ga tonton. Padahal sejelek-jeleknya series/film JGS, saya selalu setia nonton, sampai neng Yoona ikutan main, gaaaah.... ga banget, karena mau perannya apapun yang keluar adalah image Yoona bukan karakter yang diperankannya. Daripada screen laptop saya hancur kena cakar, mending ga nonton.
Kedua pemeran utama di series ini Young Gul dan Jae Hyuk punya sisi negatif dan positif masing-masing, persamaannya mereka sama-sama menggunakan Ga Young, si talented designer untuk persaingan pribadi mereka. Choi An Na (Yuri) adalah designer cinta pertama Jae Hyuk, ditentang oleh keluarga Jung, dan menjadi pasangan Romeo-Juliet di series ini sampai Jae Hyuk terpikat Ga Young. Kemudian didekati/mendekati Young Gul, sampai Young Gul sadar dia sebenarnya mencintai Ga Young.
Jae Hyuk menggunakan posisi chaebolnya untuk memotong semua usaha Young Gul dalam bisnis pakaian dan menarik Ga Young kesisinya. Young Gul, berkolaborasi dengan designer Jo (public enemy no 1 Ga Young) untuk melawan Jae Hyuk tanpa mempedulikan perasaan Ga Young. Hanya Ga Young yang terus terang menyatakan perasaannya pada Young Gul, yang dengan begonya selalu tidak ditanggapi serius oleh Young Gul.
Makanya penonton sebel sama dua tokoh cowok yang sama-sama brengsek, dan sebel karena Ga Young nangis mulu, dan sebel karena An Na selalu butuh cowok untuk menjadi sandarannya. Beberapa komen yang sangat sesuai dengan ide saya adalah buat Ga Young dan An Na berkolaborasi di dunia fashion dan jatuhkan kedua tokoh cowok itu sampai mereka well behave. Hahaha...
So ini salah satu drama yang biasanya saya hindari tapi akhirnya ditonton sampai akhir. Walaupun tidak bisa menyentuh hati, tapi akting mereka bagus kok dan membuat cerita biasa ini hidup. Banyak scenes yang menyentuh pada interaksi GY-JH maupun GY-YG. Pemeran GY adalah Shin Se Kyung yang main di Deep Tree Root, banyak main melalui sorot mata, dan jarang ngomong. Karakternya introvert yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata tapi melalui bahasa tubuh. Sangat natural karena kita bisa merasakan perasaan mendalamnya yang tersimpan erat dalam hati. So, menurut saya layak untuk membuang waktu nonton series ini.
BTW, diantara 3 member SNSD yang lagi aktif akting ini, saya paling senang dengan aktingnya Jessica, dan paling sebal dengan aktingnya Yoona, hehehe, sampai serial Love Rain dimana JGS main, saya ga tonton. Padahal sejelek-jeleknya series/film JGS, saya selalu setia nonton, sampai neng Yoona ikutan main, gaaaah.... ga banget, karena mau perannya apapun yang keluar adalah image Yoona bukan karakter yang diperankannya. Daripada screen laptop saya hancur kena cakar, mending ga nonton.
Kedua pemeran utama di series ini Young Gul dan Jae Hyuk punya sisi negatif dan positif masing-masing, persamaannya mereka sama-sama menggunakan Ga Young, si talented designer untuk persaingan pribadi mereka. Choi An Na (Yuri) adalah designer cinta pertama Jae Hyuk, ditentang oleh keluarga Jung, dan menjadi pasangan Romeo-Juliet di series ini sampai Jae Hyuk terpikat Ga Young. Kemudian didekati/mendekati Young Gul, sampai Young Gul sadar dia sebenarnya mencintai Ga Young.
Jae Hyuk menggunakan posisi chaebolnya untuk memotong semua usaha Young Gul dalam bisnis pakaian dan menarik Ga Young kesisinya. Young Gul, berkolaborasi dengan designer Jo (public enemy no 1 Ga Young) untuk melawan Jae Hyuk tanpa mempedulikan perasaan Ga Young. Hanya Ga Young yang terus terang menyatakan perasaannya pada Young Gul, yang dengan begonya selalu tidak ditanggapi serius oleh Young Gul.
Makanya penonton sebel sama dua tokoh cowok yang sama-sama brengsek, dan sebel karena Ga Young nangis mulu, dan sebel karena An Na selalu butuh cowok untuk menjadi sandarannya. Beberapa komen yang sangat sesuai dengan ide saya adalah buat Ga Young dan An Na berkolaborasi di dunia fashion dan jatuhkan kedua tokoh cowok itu sampai mereka well behave. Hahaha...
So ini salah satu drama yang biasanya saya hindari tapi akhirnya ditonton sampai akhir. Walaupun tidak bisa menyentuh hati, tapi akting mereka bagus kok dan membuat cerita biasa ini hidup. Banyak scenes yang menyentuh pada interaksi GY-JH maupun GY-YG. Pemeran GY adalah Shin Se Kyung yang main di Deep Tree Root, banyak main melalui sorot mata, dan jarang ngomong. Karakternya introvert yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata tapi melalui bahasa tubuh. Sangat natural karena kita bisa merasakan perasaan mendalamnya yang tersimpan erat dalam hati. So, menurut saya layak untuk membuang waktu nonton series ini.
Monday, May 07, 2012
Sang Pemburu
Hari Jum'at lalu saya sengaja sedikit dandan karena harus mempresentasikan poster. Pagi-pagi hujan sudah turun tapi harus masang poster untuk dinilai. Saya datang ke sekolah dan mengambil jalan pintas. Sang Pemburu sudah duduk di depan salah satu komputer, saat saya berjalan melewati mejanya dia mengangkat wajah dan memberikan senyumnya pada saya. Ahh... binar dimatanya membuat saya puas dengan penampilan hari ini. Saya yang biasanya tampil polos tanpa polesan lipstik dan bedak, dengan t-shirt atau kemeja, hari ini menampilkan sisi feminin saya. Dan saya tahu anak muda ini mengapresiasi penampilan feminin saya hari ini. Ini penampilan feminin saya yang kedua kalinya dia lihat. Dan insting saya mengatakan dia tertarik bukan sekedar saya Cool seperti istilahnya, yang entah apa artinya, tapi tatapan matanya memberikan pujian terbuka untuk saya. Terimakasih, Sang Pemburu, karena sudah membuat ego perempuan saya melambung.
Walaupun orang yang ingin saya buat tertarik sebenarnya bukan dia, tapi insting kompetisi saya tetap bangga, karena si Pemburu ini banyak yang suka, dan open admiration nya jelaslah membuat saya senang juga.
Yah, walaupun saya tidak mendapatkan hadiah pertama: menemukan soulmate saya, hadiah hiburanpun kadang-kadang menyenangkan.
Walaupun orang yang ingin saya buat tertarik sebenarnya bukan dia, tapi insting kompetisi saya tetap bangga, karena si Pemburu ini banyak yang suka, dan open admiration nya jelaslah membuat saya senang juga.
Yah, walaupun saya tidak mendapatkan hadiah pertama: menemukan soulmate saya, hadiah hiburanpun kadang-kadang menyenangkan.
Friday, April 27, 2012
Ini yang disebut lelaki
Saya tidak ingat saat pertama kali mengenalnya. Saya sering melupakan detail dari hal-hal yang tidak menarik untuk saya. Sepertinya saya satu kelas dengannya di semester musim panas, karena itu wajahnya familiar untuk saya, dan baru mengetahui namanya kemudian setelah berada dalam satu kelas emergensi. Satu-dua kali segroup dengannya membuat kami familiar. Dan dia memberikan respon aktif kalau saya memberikan opini pada tugas kelompok. Dan semester terakhir ini saya memang ada satu kelas reguler yang sama dengannya.
Di kelas reguler dia menyapa saya dengan ramah, saya tadinya berpikir karena dia memang orangnya ramah. Ga heran kalau banyak perempuan tertarik dengannya, tapi karena dia bukan tipe saya, enak-enak aja berhai-hai. Dia ramah menyapa bukan hanya dengan teman perempuan tapi dengan teman lelaki pun begitu. Dan saat saya bekerja di basement dia selalu menyapa saya, padahal kadang-kadang saya ga sadar kalau dia ada. Dia juga tidak segan memeluk bahu saya, hal yang sangat jarang dilakukan siswa-siswa cowok terhadap saya. Saya ga punya pikiran aneh, mungkin dia memang pribadi yang ramah dan terbuka saja.
Kemarin saat presentasi di kelas, dia memberikan senyuman memberi semangat saat saya sedang presentasi. Tapi ga menggetarkan hati karena buat saya lelaki yang punya pasangan tidak menarik. Sebagai teman sih ga masalah. Tapi tak akan membuat hati saya kesetrum.
Malam ini ada pesta perpisahan untuk yang mau lulus, tapi yang hadir nyampur mahasiswa tahun kedua dan tahun pertama. Dan saat saya sedang berdiri sendirian dia tiba-tiba mendekati saya. Dan karena kenal basa-basilah, "Hi how are you?" dan peluk biasa. Dan setelah basa-basi sekedarnya dia ngomong "I'm really want to know you. You're so cool."
...what?
"Really?" saya cuma bilang "thanks!" Tapi obrolan kami ga nyambung karena banyak student lain yang mengenalnya dan mendekat, terus ada satu student perempuan yang berdiri di sebelahnya, curiga ini pacarnya...hahaha... akhirnya setelah basa-basi saya kabur dari dia.
Saya ga nyangka ternyata dia beneran pengen kenal saya. Apapun juga yang menarik saya untuk dia, jelas saya tersanjung. Ga nyangka aja. Dan terus terang saya kagum sifat jantannya, kalau tertarik datang mendekat dan bilang memang tertarik. Ga seperti dua lelaki yang menarik perhatian saya tapi ga ada yang bilang terus terang ingin mengenal saya lebih jauh.
Huh, kenapa yang saya suka kenapa tidak ada yang menunjukan keberanian seperti ini ya? Sebbelll...
Di kelas reguler dia menyapa saya dengan ramah, saya tadinya berpikir karena dia memang orangnya ramah. Ga heran kalau banyak perempuan tertarik dengannya, tapi karena dia bukan tipe saya, enak-enak aja berhai-hai. Dia ramah menyapa bukan hanya dengan teman perempuan tapi dengan teman lelaki pun begitu. Dan saat saya bekerja di basement dia selalu menyapa saya, padahal kadang-kadang saya ga sadar kalau dia ada. Dia juga tidak segan memeluk bahu saya, hal yang sangat jarang dilakukan siswa-siswa cowok terhadap saya. Saya ga punya pikiran aneh, mungkin dia memang pribadi yang ramah dan terbuka saja.
Kemarin saat presentasi di kelas, dia memberikan senyuman memberi semangat saat saya sedang presentasi. Tapi ga menggetarkan hati karena buat saya lelaki yang punya pasangan tidak menarik. Sebagai teman sih ga masalah. Tapi tak akan membuat hati saya kesetrum.
Malam ini ada pesta perpisahan untuk yang mau lulus, tapi yang hadir nyampur mahasiswa tahun kedua dan tahun pertama. Dan saat saya sedang berdiri sendirian dia tiba-tiba mendekati saya. Dan karena kenal basa-basilah, "Hi how are you?" dan peluk biasa. Dan setelah basa-basi sekedarnya dia ngomong "I'm really want to know you. You're so cool."
...what?
"Really?" saya cuma bilang "thanks!" Tapi obrolan kami ga nyambung karena banyak student lain yang mengenalnya dan mendekat, terus ada satu student perempuan yang berdiri di sebelahnya, curiga ini pacarnya...hahaha... akhirnya setelah basa-basi saya kabur dari dia.
Saya ga nyangka ternyata dia beneran pengen kenal saya. Apapun juga yang menarik saya untuk dia, jelas saya tersanjung. Ga nyangka aja. Dan terus terang saya kagum sifat jantannya, kalau tertarik datang mendekat dan bilang memang tertarik. Ga seperti dua lelaki yang menarik perhatian saya tapi ga ada yang bilang terus terang ingin mengenal saya lebih jauh.
Huh, kenapa yang saya suka kenapa tidak ada yang menunjukan keberanian seperti ini ya? Sebbelll...
Thursday, April 26, 2012
Lelaki Jepangkah?
Saya punya bakat stalker, dan lelaki berambut panjang yang selalu seperti melihat hantu kalau ketemu saya itu akhirnya membangkitkan minat saya untuk mencari tahu, siapa sih dia sebenarnya.
Gara-gara kejadian lucu hari rabu kemarin. Saya ada di lift di gedung sekolah yang lama, mau ke lantai delapan. Ada penumpang lift lain didalamnya tapi cuma sampai ke lantai 3. Di lantai satu lift berhenti dan ada penumpang baru. Saya lempeng ke depan aja sih, walaupun sempat melirik ke orang yang baru masuk. Dan begitu orangnya melihat saya, asli dia shock dan membeku. Kalau dia ga sendirian, pasti dia batal masuk lift. Dia si lelaki berambut panjang itu.
Begitu masuk dia langsung nyempil ke depan panel tombol, saya jadi geli sendiri ngeliat reaksinya melihat saya seperti melihat hantu aja, atau mau saya makan aja. Jadinya saya pasang tampang lempeng lagi, walaupun dia sempat kok memandang saya. Ketika penumpang satu keluar dilantai 3 tinggal saya sama dia. Dan dia beberapa kali memandang saya. Buset ni orang, pernah salah apa saya sama dia, kok dapat perlakuan kayak gini. Seandainya saya pernah ngejar-ngejar dia, atau berbuat gimana gitu, mungkin masih bisa dipahami. Lha ini, kenal aja kagak, tau namanya juga tidak, kebangsaannya apa lagi. Pokoknya di sekitar Asia Timur deh klo ga Jepang, Tibet, Korea, Cina. Itu tebakan saya.
Dia keluar di lantai enam tanpa ngomong apapun pada saya, tinggalah saya sendirian ngapung ke lantai 8. Setelah urusan di lantai 8 saya mondar-mandir ke beberapa tempat dan akhirnya cek mailbox saya, karena katanya ada satu tugas yang udah dinilai dan dikembalikan, saat jalan ke arah jembatan, ada yang keluar di lift. Eh dia lagi, yang berambut panjang. Kalau dari jauh dia berani tuh memandang saya. Dan karena dia jalan ke arah yang sama dengan saya, akhirnya di detik terakhir saya dengan tenangnya mengambil putaran yang berlawanan.
Hati kecil saya bilang sebenarnya orang ini tertarik sama saya, tapi kenapa reaksinya seperti anak remaja yang baru jatuh cinta ya? Kedua dia tidak melakukan upaya pendekatan, kalau tandanya seperti ini biasanya dia sudah punya pasangan, jadi ga layak dikejar sama sekali.
Akhirnya saya iseng, ngebrowsing anak-anak sekolah saya, wajahnya memper seorang mahasiswa jepang. Apa itu memang accountnya dia? Ga tahu. Tapi jangan dikira saya ga bisa jadi stalker ya!
Gara-gara kejadian lucu hari rabu kemarin. Saya ada di lift di gedung sekolah yang lama, mau ke lantai delapan. Ada penumpang lift lain didalamnya tapi cuma sampai ke lantai 3. Di lantai satu lift berhenti dan ada penumpang baru. Saya lempeng ke depan aja sih, walaupun sempat melirik ke orang yang baru masuk. Dan begitu orangnya melihat saya, asli dia shock dan membeku. Kalau dia ga sendirian, pasti dia batal masuk lift. Dia si lelaki berambut panjang itu.
Begitu masuk dia langsung nyempil ke depan panel tombol, saya jadi geli sendiri ngeliat reaksinya melihat saya seperti melihat hantu aja, atau mau saya makan aja. Jadinya saya pasang tampang lempeng lagi, walaupun dia sempat kok memandang saya. Ketika penumpang satu keluar dilantai 3 tinggal saya sama dia. Dan dia beberapa kali memandang saya. Buset ni orang, pernah salah apa saya sama dia, kok dapat perlakuan kayak gini. Seandainya saya pernah ngejar-ngejar dia, atau berbuat gimana gitu, mungkin masih bisa dipahami. Lha ini, kenal aja kagak, tau namanya juga tidak, kebangsaannya apa lagi. Pokoknya di sekitar Asia Timur deh klo ga Jepang, Tibet, Korea, Cina. Itu tebakan saya.
Dia keluar di lantai enam tanpa ngomong apapun pada saya, tinggalah saya sendirian ngapung ke lantai 8. Setelah urusan di lantai 8 saya mondar-mandir ke beberapa tempat dan akhirnya cek mailbox saya, karena katanya ada satu tugas yang udah dinilai dan dikembalikan, saat jalan ke arah jembatan, ada yang keluar di lift. Eh dia lagi, yang berambut panjang. Kalau dari jauh dia berani tuh memandang saya. Dan karena dia jalan ke arah yang sama dengan saya, akhirnya di detik terakhir saya dengan tenangnya mengambil putaran yang berlawanan.
Hati kecil saya bilang sebenarnya orang ini tertarik sama saya, tapi kenapa reaksinya seperti anak remaja yang baru jatuh cinta ya? Kedua dia tidak melakukan upaya pendekatan, kalau tandanya seperti ini biasanya dia sudah punya pasangan, jadi ga layak dikejar sama sekali.
Akhirnya saya iseng, ngebrowsing anak-anak sekolah saya, wajahnya memper seorang mahasiswa jepang. Apa itu memang accountnya dia? Ga tahu. Tapi jangan dikira saya ga bisa jadi stalker ya!
Kenapa banyak yang nyari info the legend?
Di statistik blog nge-link ke postingan Damduk dan Sujini dan search enginenya google Indonesia lagi. Ada apa gerangan? Baru dipasang ya seriesnya... duh ketinggalan jaman banget sih. The moon that embraces the sun adalah series sageuk terakhir, nonton deh, bagus lho.
The Legend emang bagus, tapi udah lama banget bukan? Spoiler: endingnya ngabuntut bangkong kata orang sunda... hahihu... udah ga usah ditonton deh, mendingan nonton series baru Lee Seung Gi the King 2 Hearts. Nambah spoiler: Kiha mati, dia yang jadi black phoenix karena anaknya terancam. DamDuk masuk ke lingkaran ajaib yang muncul setelah memunahkan black phoenix dan meninggalkan Sujini serta anaknya. Udah selesai ditutup dengan sejarah asli dari DamDuk... hehehe... nyebelin kan?
Tapi emang sih the Legend itu bagus!-- haha, ga konsisten ni pernyataan.
The Legend emang bagus, tapi udah lama banget bukan? Spoiler: endingnya ngabuntut bangkong kata orang sunda... hahihu... udah ga usah ditonton deh, mendingan nonton series baru Lee Seung Gi the King 2 Hearts. Nambah spoiler: Kiha mati, dia yang jadi black phoenix karena anaknya terancam. DamDuk masuk ke lingkaran ajaib yang muncul setelah memunahkan black phoenix dan meninggalkan Sujini serta anaknya. Udah selesai ditutup dengan sejarah asli dari DamDuk... hehehe... nyebelin kan?
Tapi emang sih the Legend itu bagus!-- haha, ga konsisten ni pernyataan.
Saturday, April 21, 2012
Selamat Hari Kartini
Disclaimer: Foto bukan mikik saya, saya download dari FB kawan, jadi ga tahu sumbernya dari mana.
Kaget melihat gap usia antara Kartini dan suaminya. Halah ga peduli dengan titel bupatinya, kalau saya jadi Kartini, saya pasti melakukan hal lebih ekstrim daripada harus menikah dengan laki-laki dengan gap usia selebar itu. Yah, saat saya di usia yang sama dengan Kartini, diliatin laki-laki seumur suaminya Kartini aja udah berasa creepy banget, boro-boro mau dinikahkan paksa lagi. Belum lagi penampilan secara fisik... duh nenek saya sebenarnya beruntung dinikahkan paksa dengan kakek yang penampilan fisiknya menarik (Tinggi, kurus dan lumayan ganteng). Huahahaha... yeah mata saya memang tidak bisa ditipu, kalau dinikahkan secara paksa diusia semuda itu, saya memilih minimal dengan lelaki bertampang seperti Kim Nam Gil deh.... mungkin saya tidak akan menolak hehehehe, mungkin malah maksa dinikahkan cepat-cepat.
Yang lebih membuat sengsara lagi dalam pernikahannya itu adalah posisi suaminya yang bupati, satu konsep yang salah adalah pendapat bahwa perempuan harus bersyukur dengan suami berpangkat tinggi. Are you kidding? It's disaster! Alasannya karena lelaki seperti itu (apalagi di jaman Kartini) sangat terbiasa dengan autoritas maksimal, jadi tidak akan bisa membiarkan perempuan bebas berpendapat. Ini faktor yang menurut saya sangat berpengaruh terhadap manusia yang punya jiwa bebas, free spirit seperti Kartini. Makanya beliau passionya dalam mengedukasi perempuan sangat tinggi. Karena cuma itu satu-satunya pelarian untuk jiwa bebasnya. (Duh ngomong apa sih gw?).
Dan satu-satunya cara untuk mematahkan jiwa bebas Kartini adalah memutuskan edukasinya. Hmm... ga kebayang akan menjadi perempuan seperti apa, kalau Kartini diijinkan ayahnya meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi?
Saturday, April 14, 2012
Menyelami Hati Yang Berdarah
Banjir darah di dalam hati saya, ditikam lagu-lagu patah hati dari tahun 70-an. Pernah dengar nama Susan Jacks? Suaranya bening indah, penyanyi lawas dari Kanada. Tapi musik dan suaranya familiar untuk saya, walaupun saya tidak pernah merasa mendengarkan lagu-lagunya. Tapi untuk orang yang menjadi balita di awal 70-an, mungkin lagu-lagu itu pernah saya dengarkan dan masuk ke dalam bawah sadar saya untuk kemudian terlupa. Tapi file nya tersimpan di salah satu sudut di otak saya, membuatnya menjadi nadanya menjadi familiar.
Lagu-lagu Susan Jacks, yang membuat hati saya yang sempat koma menjadi hidup lagi, merasakan pedihnya tikaman luka, membuat saya menangis dari hati yang terdalam. Kadang-kadang kita perlu mengeluarkan semua perasaan itu, agar tidak membusuk dan meracuni kehidupan.
Saya tidak perlu merasa malu karena mencintai seseorang, tidak perlu merasa malu pula saat cinta saya bertepuk sebelah tangan, tidak perlu merasa malu karena hati saya menjadi remuk, dan tidak perlu merasa malu pula meneteskan airmata mengasihani diri sendiri. Karena dari 7 trilliun manusia di bumi ini, saya bukan menjadi satu-satunya kasus perasaan. Sekarang nanah dari hati yang luka itu sudah terbasuh dengan air mata. Pedihnya masih terasa tapi sudah mulai dengan proses penyembuhan.
Kadang saya suka merasa lucu sendiri, karena lagu-lagu sangat mempengaruhi perasaan saya. Setiap saat setiap kejadian penting punya theme song masing-masing. Mendengarkan lagu-lagunya akan membuat saya mampu mengingat perasaan yang pernah saya miliki. Walaupun mungkin tidak lagi berarti.
Lagu-lagu Susan Jacks, yang membuat hati saya yang sempat koma menjadi hidup lagi, merasakan pedihnya tikaman luka, membuat saya menangis dari hati yang terdalam. Kadang-kadang kita perlu mengeluarkan semua perasaan itu, agar tidak membusuk dan meracuni kehidupan.
Saya tidak perlu merasa malu karena mencintai seseorang, tidak perlu merasa malu pula saat cinta saya bertepuk sebelah tangan, tidak perlu merasa malu karena hati saya menjadi remuk, dan tidak perlu merasa malu pula meneteskan airmata mengasihani diri sendiri. Karena dari 7 trilliun manusia di bumi ini, saya bukan menjadi satu-satunya kasus perasaan. Sekarang nanah dari hati yang luka itu sudah terbasuh dengan air mata. Pedihnya masih terasa tapi sudah mulai dengan proses penyembuhan.
Kadang saya suka merasa lucu sendiri, karena lagu-lagu sangat mempengaruhi perasaan saya. Setiap saat setiap kejadian penting punya theme song masing-masing. Mendengarkan lagu-lagunya akan membuat saya mampu mengingat perasaan yang pernah saya miliki. Walaupun mungkin tidak lagi berarti.
Subscribe to:
Posts (Atom)