Nama itu terpampang di sudut hati seperti grafitti di sudut kota
Terpampang jelas tapi tersembunyi
Tetapi tak semudah Jokowi menghapus grafitti di dinding stasiun kereta
Nama itu seperti melekat disana dengan tinta yang tidak bisa terhapus
Kebingungan akan semua perlakuannya yang membuat saya ingin menghapus nama itu
Tapi sebandel dirinya menghadapi diri saya, seerat itu pula nama itu melekat
Membayangkan senyum diwajahnya membuat kerinduan menyeruak
Padahal saya sudah berjanji untuk menetralkan perasaan ini
Membuatnya menjadi seorang teman biasa saja, tak lebih
Sebait kalimat di sebuah lagu lama mengingatkan saya pada situasi ini
"Menipu sanubari tak semudah kausangka"
Nafas panjang terpaksa saya telan, mencari pencerahan batin juga tidak mudah
Mengapa saya harus menyayangi dirinya
Monday, May 20, 2013
Thursday, May 09, 2013
Ya deh...
Ya, saya tidak akan pernah memaksa. Tapi malam ini saat saya menerima penolakan dingin dari permintaan saya untuk kamu ajak ke luar kota, saya tahu tidak lagi bisa berharap kamu akan mengerti perasaan saya. Dan saya ingin menyakiti kamu, jadi saya me-like foto orang yang kamu cemburui itu. Berharap kamu melihatnya di notification FB dan berharap kamu sedikit sakit hati. Walaupun mungkin saja kamu tidak peduli dengan semua itu. Yang penting saya merasa sedikit lega telah membalas penolakan dingin itu.
Trus saya juga memutuskan tidak akan memberitahu kamu tentang rencana perjalanan saya ke kota A. Dan kalau sebelumnya saya berencana untuk menelpon kamu selama di kota A, sekarang saya berniat tidak akan melakukannya sama sekali, selain pulsa mahal, juga untuk menghukum ketidakpedulian kamu pada saya. Tetapi karena perjalanan saya masih lama, mungkin juga kita sudah tidak akan bersama lagi sebelumnya. Saya sudah tidak mau peduli lagi.
Walaupun saya akan travel ke pulaumu diakhir bulan ini, dan kemarin sempat mengajak ketemuan disana. Tapi sepertinya saya tidak akan pernah lagi menanyakannya, dari pada mendapatkan penolakan lagi. Saya juga tidak merasa perlu memberitahu kamu travel saya minggu depan, karena kamu juga ga akan mengajak ketemu saya bukan? Kamu berencana pulang ke pulaumu itu minggu depan, jadi saya juga tidak perlu berharap akan ketemu kamu lagi bukan?
Tahukah kamu kalau airmata saya malam ini mengering, tidak lagi menetes walaupun bisa tidak ketemu kamu sampai akhir bulan ini. Saya mungkin telah mulai kebal, dan kamu mungkin sudah memutuskan untuk tidak ketemu saya lagi. Yah mungkin perasaan saya pada kamu sudah mulai menipis, kalau kamu tidak mau ketemu, sayapun tidak perlu sedih lagi. Belenggunya tampak mulai lepas, kamu tidak perlu lagi susah karena temperamen saya. Saya tidak mau peduli lagi pada kamu, terserah kamu mau ketemu atau tidak, ga perlu lagi saya urus.
Dan besok saya akan ikuti jejak investasi kamu, walaupun saya tidak akan memberitahu kamu jika saya jadi mengambil satu unit. Karena kamu bukan apa-apa saya, jadi kenapa juga saya harus melaporkan semua yang saya lakukan. Ya, cinta saya memang seperti dagangan, karena saya tidak lagi percaya pada lelaki, karena kamu juga sama dengan lelaki lain tidak menghargai keinginan saya. Saya akan berlaku manis jika kamu memberi perhatian pada saya, dan saya tidak akan pedulikan kamu jika kamu bertingkah mengecewakan saya, seperti malam ini. Jangan egois dan berharap saya akan terus harus mengerti. Kalau kamu tidak mau memberikan perhatian seperti yang saya inginkan, ya jangan berharap saya akan memberikan perhatian yang kamu inginkan. Tunjukan saja kalau kamu peduli dan jangan hanya bersilat lidah dan memberi janji pepesan kosong.
Trus saya juga memutuskan tidak akan memberitahu kamu tentang rencana perjalanan saya ke kota A. Dan kalau sebelumnya saya berencana untuk menelpon kamu selama di kota A, sekarang saya berniat tidak akan melakukannya sama sekali, selain pulsa mahal, juga untuk menghukum ketidakpedulian kamu pada saya. Tetapi karena perjalanan saya masih lama, mungkin juga kita sudah tidak akan bersama lagi sebelumnya. Saya sudah tidak mau peduli lagi.
Walaupun saya akan travel ke pulaumu diakhir bulan ini, dan kemarin sempat mengajak ketemuan disana. Tapi sepertinya saya tidak akan pernah lagi menanyakannya, dari pada mendapatkan penolakan lagi. Saya juga tidak merasa perlu memberitahu kamu travel saya minggu depan, karena kamu juga ga akan mengajak ketemu saya bukan? Kamu berencana pulang ke pulaumu itu minggu depan, jadi saya juga tidak perlu berharap akan ketemu kamu lagi bukan?
Tahukah kamu kalau airmata saya malam ini mengering, tidak lagi menetes walaupun bisa tidak ketemu kamu sampai akhir bulan ini. Saya mungkin telah mulai kebal, dan kamu mungkin sudah memutuskan untuk tidak ketemu saya lagi. Yah mungkin perasaan saya pada kamu sudah mulai menipis, kalau kamu tidak mau ketemu, sayapun tidak perlu sedih lagi. Belenggunya tampak mulai lepas, kamu tidak perlu lagi susah karena temperamen saya. Saya tidak mau peduli lagi pada kamu, terserah kamu mau ketemu atau tidak, ga perlu lagi saya urus.
Dan besok saya akan ikuti jejak investasi kamu, walaupun saya tidak akan memberitahu kamu jika saya jadi mengambil satu unit. Karena kamu bukan apa-apa saya, jadi kenapa juga saya harus melaporkan semua yang saya lakukan. Ya, cinta saya memang seperti dagangan, karena saya tidak lagi percaya pada lelaki, karena kamu juga sama dengan lelaki lain tidak menghargai keinginan saya. Saya akan berlaku manis jika kamu memberi perhatian pada saya, dan saya tidak akan pedulikan kamu jika kamu bertingkah mengecewakan saya, seperti malam ini. Jangan egois dan berharap saya akan terus harus mengerti. Kalau kamu tidak mau memberikan perhatian seperti yang saya inginkan, ya jangan berharap saya akan memberikan perhatian yang kamu inginkan. Tunjukan saja kalau kamu peduli dan jangan hanya bersilat lidah dan memberi janji pepesan kosong.
Friday, May 03, 2013
Tidak cukup hanya sms
Banyak lelaki lebih senang mengabaikan perasaan perempuan dan menganggap remeh frekuensi pertemuan. Lakukan saja, saya tidak akan pernah protes untuk itu, karena saya sudah terbiasa dalam kesendirian. Bahkan mungkin bagus untuk menghilangkan perasaan saya pada dirimu.
Memang setiap hari kamu sms saya, tapi apa isi sms itu, lebih banyak saya rasakan sebagai suatu upaya dari kamu untuk bilang kita selalu berkomunikasi setiap hari. Tapi kamu tidak pernah lagi mau menyisihkan sedikit waktu untuk bertemu dengan saya. Tidak menjadi masalah, saya memang sudah terbiasa disingkirkan dan diabaikan oleh orang-orang yang saya anggap dekat.
Tapi jangan menyesal jika satu saat saya hilang rasa pada dirimu, karena saya bukan orang yang sabar dan bisa duduk manis menunggu di sudut. Harga diri saya terlalu tinggi untuk menjadi orang yang disisihkan saat kamu sangat sibuk. Saya akan sangat menghargai jika kamu masih berusaha menyisihkan waktu untuk bertemu saya diantara jadwal super sibuk kamu. Jika itu kamu lakukan, maka kamu benar-benar lelaki istimewa itu. Tapi semua yang kamu lakukan saat ini hanya membuat saya yakin kamu bukan orang yang saya cari seumur hidup saya itu.
Saat ini saya memang masih belum bulat untuk bilang "yuk putus saja". Tapi bisa terjadi dalam waktu dekat jika kamu masih tetap tidak mengacuhkan saya. SMS basa-basi setiap hari tidak cukup untuk saya, jauh dimata-jauh dihati. Dan mengabaikan, menyisihkan saya dari semua hari benar-benar menyakiti dan membuat saya merasa tertolak. Kalau kemudian saya memutuskan untuk pergi dari dirimu, jangan bertanya kenapa dan jangan pula menahannya.
Satu hari dalam seminggu pun tidak bisa kamu berikan untuk saya, jadi apa gunanya meneruskan hubungan ini? Lebih enteng untuk kamu putuskan saya saja. Selesai dan kamu tidak perlu kerepotan lagi membuat saya tetap waras. Deal?
Memang setiap hari kamu sms saya, tapi apa isi sms itu, lebih banyak saya rasakan sebagai suatu upaya dari kamu untuk bilang kita selalu berkomunikasi setiap hari. Tapi kamu tidak pernah lagi mau menyisihkan sedikit waktu untuk bertemu dengan saya. Tidak menjadi masalah, saya memang sudah terbiasa disingkirkan dan diabaikan oleh orang-orang yang saya anggap dekat.
Tapi jangan menyesal jika satu saat saya hilang rasa pada dirimu, karena saya bukan orang yang sabar dan bisa duduk manis menunggu di sudut. Harga diri saya terlalu tinggi untuk menjadi orang yang disisihkan saat kamu sangat sibuk. Saya akan sangat menghargai jika kamu masih berusaha menyisihkan waktu untuk bertemu saya diantara jadwal super sibuk kamu. Jika itu kamu lakukan, maka kamu benar-benar lelaki istimewa itu. Tapi semua yang kamu lakukan saat ini hanya membuat saya yakin kamu bukan orang yang saya cari seumur hidup saya itu.
Saat ini saya memang masih belum bulat untuk bilang "yuk putus saja". Tapi bisa terjadi dalam waktu dekat jika kamu masih tetap tidak mengacuhkan saya. SMS basa-basi setiap hari tidak cukup untuk saya, jauh dimata-jauh dihati. Dan mengabaikan, menyisihkan saya dari semua hari benar-benar menyakiti dan membuat saya merasa tertolak. Kalau kemudian saya memutuskan untuk pergi dari dirimu, jangan bertanya kenapa dan jangan pula menahannya.
Satu hari dalam seminggu pun tidak bisa kamu berikan untuk saya, jadi apa gunanya meneruskan hubungan ini? Lebih enteng untuk kamu putuskan saya saja. Selesai dan kamu tidak perlu kerepotan lagi membuat saya tetap waras. Deal?
Friday, April 19, 2013
Hening
Dalam keheningan saya mendekap sepi. Begitu banyaknya manusia tapi saya terpencil sendiri. Saya memang paling pintar dalam menghancurkan sebuah hubungan. Tetapi saya kira dia tadinya akan berbeda dengan lelaki lain, saya pikir dia tadinya akan lebih bisa memahami ada saat-saat saya tidak bisa menjadi boneka yang selalu tersenyum saat tidak diajak bermain oleh pemiliknya. Tapi rupanya dia tidak berbeda dengan lelaki lain yang hanya mau dekat dengan saya disaat saya sedang senang saja.
Oh sudahlah, dalam hidup ini memang tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri dan berharap semoga Yang Kuasa tidak memalingkan wajahnya pada saya, si pendosa yang terlalu banyak mengikuti keinginannya sendiri.
Oh sudahlah, dalam hidup ini memang tidak ada yang bisa diandalkan selain diri sendiri dan berharap semoga Yang Kuasa tidak memalingkan wajahnya pada saya, si pendosa yang terlalu banyak mengikuti keinginannya sendiri.
Tuesday, April 16, 2013
Hanya iseng
Saat seseorang perempuan menutup rambutnya dan memposting fotonya dalam sebuah jejaring sosial, apalagi mereka yang gaul sebelumnya, maka akan menerima banyak puja-puji dalam konteks religius tehampir pada mereka. Nilai keimanan mereka meningkat 1000%.
Bianya mereka akan meneruskan dengan share posting dari berbagai situs yang sarat muatan religi, dan kembali puja dan puji keimanan menyelubungi account tersebut. Tiket surga ditangan sudah.
Tetapi bayang gelap sang penggoda manusia akan mulai menggoda keimanan mereka, manakala status sudah menyindir dan membuka aib orang terdekat, manakala amarah tampak jelas, manakala cara menutup diri digunakan untuk memancing pujian akan keelokan fisik mereka, manakala mata mereka mulai tergoda oleh photo-photo lawan jenis yang memancing rasa lebih. Apakah keimanan itu masih berada di jalur yang lurus, murni dan benar? Ataukah mulai ikut tergelincir ke dasar lembah gelap tak berakhir.
Bianya mereka akan meneruskan dengan share posting dari berbagai situs yang sarat muatan religi, dan kembali puja dan puji keimanan menyelubungi account tersebut. Tiket surga ditangan sudah.
Tetapi bayang gelap sang penggoda manusia akan mulai menggoda keimanan mereka, manakala status sudah menyindir dan membuka aib orang terdekat, manakala amarah tampak jelas, manakala cara menutup diri digunakan untuk memancing pujian akan keelokan fisik mereka, manakala mata mereka mulai tergoda oleh photo-photo lawan jenis yang memancing rasa lebih. Apakah keimanan itu masih berada di jalur yang lurus, murni dan benar? Ataukah mulai ikut tergelincir ke dasar lembah gelap tak berakhir.
Thursday, April 11, 2013
Bekas Atlet
Susahnya dapat pasangan bekas atlet adalah cerewetnya minta ampun kalau ngeliat saya nganggurin kolam renang dan gym. Saya udah bilang untuk olahraga saya lebih suka renang karena ga berasa keringetannya. Saya cuma mau keringetan untuk yoga doang. Memang sih dia ga pernah maksa, tapi pasti ada aja dalam sekali nanya, kapan berenang?
Dia sering lupa bahwa saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian. Ngepel, nyetrika, yang lumayan juga memakan energi banyak. Apalagi saya ngepelnya ngegol-ngegol, ga ngepel pake tongkat, masih ga berasa bersih soalnya. Lumayan banget tuh bisa bikin pinggul dan tangan kenceng.
Dia juga agak cerewet dengan makanan sehat buat saya, padahal saya ga begitu banyak makan, tapi saya memang kurang makan buah dan sering ngemil. Dan itu juga sering jadi pertanyaan dia, udah makan buah? beli buah apa?
Saya yang terbiasa bebas, sekarang jadi ada yang ngontrol lagi. Dan sampai saat ini sih masih belum berasa berat, ga kebangetan kok ngaturnya. Dia paling cuma nanya, tapi berefek ngingetin buat saya. Maksud dia juga baik kok, ga mau saya penyakitan, kolesterol darah naik lah, tekanan darah naik lah. Kalau saya makan makanan ga sehat juga dia ga ngelarang, cuma bilang jangan banyak-banyak. Malah kadang-kadang masih juga dia nawarin makan kambing atau seafood.
Dia sering lupa bahwa saya mengerjakan semua pekerjaan rumah sendirian. Ngepel, nyetrika, yang lumayan juga memakan energi banyak. Apalagi saya ngepelnya ngegol-ngegol, ga ngepel pake tongkat, masih ga berasa bersih soalnya. Lumayan banget tuh bisa bikin pinggul dan tangan kenceng.
Dia juga agak cerewet dengan makanan sehat buat saya, padahal saya ga begitu banyak makan, tapi saya memang kurang makan buah dan sering ngemil. Dan itu juga sering jadi pertanyaan dia, udah makan buah? beli buah apa?
Saya yang terbiasa bebas, sekarang jadi ada yang ngontrol lagi. Dan sampai saat ini sih masih belum berasa berat, ga kebangetan kok ngaturnya. Dia paling cuma nanya, tapi berefek ngingetin buat saya. Maksud dia juga baik kok, ga mau saya penyakitan, kolesterol darah naik lah, tekanan darah naik lah. Kalau saya makan makanan ga sehat juga dia ga ngelarang, cuma bilang jangan banyak-banyak. Malah kadang-kadang masih juga dia nawarin makan kambing atau seafood.
Sunday, March 31, 2013
Dekapan Sepi
Sepi mendekap manusia-manusia walaupun berada di sebuah kota yang padat dengan manusia. Sepi terasa saat orang-orang tidak ada yang memahami dirimu dan belenggu tak terlihat mengikat dirimu untuk berada di tempat tertentu. Dan kau menghardikku karena menginginkan kehadiranmu. Aku menghindar ke sudut sepi untuk menjilat lukaku, membuatku kuat, tapi kata-katamu tetap mengikuti dan mengungkit kelemahanku.
Jika perasaanku kemudian mendingin dan ingin pergi jauh dari dirimu, jangan kejar aku dengan kata-kata supaya aku merasa bersalah padamu. Ya, aku ingin pergi darimu sekarang ini. Aku tidak ingin tergantung pada dirimu, aku ingin kembali menjadi aku dengan jiwa bebasku.
Jangan tanya kenapa aku tak memberitahu dirimu kemana aku pergi. Kau sudah kuberikan hak itu, tapi kau bilang tidak ingin menggunakannya, jadi jangan mengontrolku. Walaupun tetap berakhir dengan membuat hatiku sendiri terluka. Keras kepalaku memang akan selalu menjadi masalah untuk kita. Dan disaat-saat seperti itu aku hanya ingin mendapatkan kata-kata dukunganmu.
Aku tidak marah karena kita tidak bisa bertemu, tapi aku ingin mendapat kata-kata penjelasan kenapa aku tidak bisa bertemu denganmu. Hanya itu, hanya itu... Tapi kau tidak mengijinkannya. Sekarang terserah padamu, sepi biar kudekap didada ini.
Sehari sepi
Dua hari sepi
Sebulan sepi
akan membuatku terbiasa akan ketidakhadiranmu.
Kuat, hiduplah dengan kuat...
Jika perasaanku kemudian mendingin dan ingin pergi jauh dari dirimu, jangan kejar aku dengan kata-kata supaya aku merasa bersalah padamu. Ya, aku ingin pergi darimu sekarang ini. Aku tidak ingin tergantung pada dirimu, aku ingin kembali menjadi aku dengan jiwa bebasku.
Jangan tanya kenapa aku tak memberitahu dirimu kemana aku pergi. Kau sudah kuberikan hak itu, tapi kau bilang tidak ingin menggunakannya, jadi jangan mengontrolku. Walaupun tetap berakhir dengan membuat hatiku sendiri terluka. Keras kepalaku memang akan selalu menjadi masalah untuk kita. Dan disaat-saat seperti itu aku hanya ingin mendapatkan kata-kata dukunganmu.
Aku tidak marah karena kita tidak bisa bertemu, tapi aku ingin mendapat kata-kata penjelasan kenapa aku tidak bisa bertemu denganmu. Hanya itu, hanya itu... Tapi kau tidak mengijinkannya. Sekarang terserah padamu, sepi biar kudekap didada ini.
Sehari sepi
Dua hari sepi
Sebulan sepi
akan membuatku terbiasa akan ketidakhadiranmu.
Kuat, hiduplah dengan kuat...
Wednesday, March 06, 2013
You are always in my mind
Merasa spesial, tp bukan martabak spesial, saya hanya merasa menjadi teristimewa saat dia melebarkan tangan dan membiarkan saya masuk kedalam pelukannya. Saat dia membelai rambut saya. Saat saya menempelkan telinga di dadanya dan mendengar bunyi denyut jantungnya. Saat dia memandang saya dan memberikan senyum manisnya. Saat dia memeluk erat tubuh saya sampai sulit bernafas. Saat dia makan masakan saya dengan semangat dan mengatakan enak. Saat dia meletakan kepalanya di pangkuan dan tertidur disana. Saat dia membisikan kata cinta.
Ahh... menikmati hari demi hari, menit demi menit dengan bayangannya yang selalu ada disana. You are always in my mind .... My special man...
Ahh... menikmati hari demi hari, menit demi menit dengan bayangannya yang selalu ada disana. You are always in my mind .... My special man...
Tuesday, January 22, 2013
Susahnya Menemukan Cinta
Infatuation atau gampang suka sampai terobsesi tapi bukan cinta, karena bisa secara mendadak hilang perasan itu terganti dengan perasaan baru. Sampai saya tidak percaya dengan cinta, dan bertanya-tanya apa yang membuat manusia bisa menghabiskan waktu dengan pasangannya dalam jangka waktu lama dan tidak bosan. Dan jawabannya gampang, saya jatuh cinta dengan konsep mencintai itu sendiri dan bukannya dengan manusia nyata. Sudahlah type kepribadian saya sebenarnya tidak gampang untuk jatuh cinta, tapi sayangnya type kepribadian saya membuat saya selalu membutuhkan hubungan romantis untuk membuat hidup terlihat lebih berwarna.
Saya tidak pernah akan bisa suka pada orang yang baru ketemu terus mau mendekati. Berteman dululah dan kemudian biarkan kita dekat secara alami, jangan grasa-grusu. Dekati saya dan ajak saya keluar tanpa perlu menunjukan ketertarikan berlebihan. Bukan langsung bilang suka terus coba pacaran....beuuh... belum apa-apa saya udah bosan dan yang keliatan dari orang itu jeleknya. Padahal menurut saya tidak ada orang jelek sebenarnya, setiap orang punya daya tarik sendiri-sendiri.
Dan saya curiga dia typologinya ENFJ atau ENFP, karena klik banget dan pendekatannya pas banget sama saya. Dua pertemuan pertama hanya makan, minum berdua, ngobrol kesana kesini. Berusaha mengenal saya lebih dalam, memancing saya untuk cerita. Dan karena kami terhubung bertahun-tahun silam, selalu ada hal yang pernah kami lakukan bersama, membandingkan di setiap waktu kami sebenarnya berada dekat satu dengan yang lain.
Dan karena pendekatannya itu saya akhirnya menyerah pada perasaan tertarik saya padanya dan mengubahnya menjadi rasa sayang. Setelah sekian lama akhirnya menemukan seseorang yang sangat cocok untuk saya. Dan bukan hubungan mulus juga. Emosi turun - naik, cemburu dan rasa marah, tapi sampai saat ini selalu bisa dipecahkan dan tidak berlarut.
Kadang saya bingung akan koneksi batin saya padanya. Dia seperti punya radar yang bisa mendeteksi perasaan saya yang sebenarnya, dan saya secara insting bisa merasakan perasaan dia. Mengerikan karena baru kali ini ada lelaki yang benar-benar menerima saya apa adanya. Tahu jeleknya sifat saya, tapi tidak mempermasalahkannya dan rasa sayangnya yang meluap begitu banyak untuk saya. Walaupun memang ada hal yang membuat kami sulit untuk bisa selalu bersama bahkan hampir tidak mungkin bisa selalu bersama.
Dan selalu membuat saya merasa cantik dan menarik. Dan selama dia melihat saya menarik dan cantik, peduli amat dengan pandangan orang lain, saya hanya perlu dirinya saja. Dia membuat saya merasa nyaman dalam hubungan ini karena saya juga bisa berteman dengannya.
Saya tidak pernah akan bisa suka pada orang yang baru ketemu terus mau mendekati. Berteman dululah dan kemudian biarkan kita dekat secara alami, jangan grasa-grusu. Dekati saya dan ajak saya keluar tanpa perlu menunjukan ketertarikan berlebihan. Bukan langsung bilang suka terus coba pacaran....beuuh... belum apa-apa saya udah bosan dan yang keliatan dari orang itu jeleknya. Padahal menurut saya tidak ada orang jelek sebenarnya, setiap orang punya daya tarik sendiri-sendiri.
Dan saya curiga dia typologinya ENFJ atau ENFP, karena klik banget dan pendekatannya pas banget sama saya. Dua pertemuan pertama hanya makan, minum berdua, ngobrol kesana kesini. Berusaha mengenal saya lebih dalam, memancing saya untuk cerita. Dan karena kami terhubung bertahun-tahun silam, selalu ada hal yang pernah kami lakukan bersama, membandingkan di setiap waktu kami sebenarnya berada dekat satu dengan yang lain.
Dan karena pendekatannya itu saya akhirnya menyerah pada perasaan tertarik saya padanya dan mengubahnya menjadi rasa sayang. Setelah sekian lama akhirnya menemukan seseorang yang sangat cocok untuk saya. Dan bukan hubungan mulus juga. Emosi turun - naik, cemburu dan rasa marah, tapi sampai saat ini selalu bisa dipecahkan dan tidak berlarut.
Kadang saya bingung akan koneksi batin saya padanya. Dia seperti punya radar yang bisa mendeteksi perasaan saya yang sebenarnya, dan saya secara insting bisa merasakan perasaan dia. Mengerikan karena baru kali ini ada lelaki yang benar-benar menerima saya apa adanya. Tahu jeleknya sifat saya, tapi tidak mempermasalahkannya dan rasa sayangnya yang meluap begitu banyak untuk saya. Walaupun memang ada hal yang membuat kami sulit untuk bisa selalu bersama bahkan hampir tidak mungkin bisa selalu bersama.
Dan selalu membuat saya merasa cantik dan menarik. Dan selama dia melihat saya menarik dan cantik, peduli amat dengan pandangan orang lain, saya hanya perlu dirinya saja. Dia membuat saya merasa nyaman dalam hubungan ini karena saya juga bisa berteman dengannya.
Thursday, January 03, 2013
Don't play with my heart
Baby, don't play with my heart.
kata-kata itu yang ingin saya ucapkan padanya. Tapi nanti saya dianggap kegeeran lagi, atau dianggap cengeng. Jadi ya sudah, saya anggap saja semuanya selesai.
kamu ingin berteman dengan saya kan? Ok, kita tarik saja garis pembatas, saya tidak berkeberatan untuk berteman, tapi tidak perlu lagi meminta hati saya, loyalitas, dan prioritas saya. Percayalah kamu juga tidak membutuhkannya. Sudah ada penyuplai tetap untuk itu bukan?
Ga perlu juga memberikan janji-janji itu, ga butuh janji. Pembatalan janji jauh lebih menyakitkan saya.
Dan jangan larang saya untuk mendekati orang lain. Mungkin saya akan terbakar dan terluka lagi. Tapi ga ada orang mati karena patah hati. Saya sudah membuktikannya. Dan jangan minta saya percaya lagi pada lelaki. Kamu sudah memberikan pelajaran itu. Orang yang saya pikir tulus perhatiannya.
Jangan pula ajarin apa yang harus saya lakukan. Saya sudah dewasa dan tahu semua resiko yang saya ambil.
Jadi deal ya... kita berteman saja, ga perlu melibatkan hati. Biar hati itu saya simpan sendiri.
kata-kata itu yang ingin saya ucapkan padanya. Tapi nanti saya dianggap kegeeran lagi, atau dianggap cengeng. Jadi ya sudah, saya anggap saja semuanya selesai.
kamu ingin berteman dengan saya kan? Ok, kita tarik saja garis pembatas, saya tidak berkeberatan untuk berteman, tapi tidak perlu lagi meminta hati saya, loyalitas, dan prioritas saya. Percayalah kamu juga tidak membutuhkannya. Sudah ada penyuplai tetap untuk itu bukan?
Ga perlu juga memberikan janji-janji itu, ga butuh janji. Pembatalan janji jauh lebih menyakitkan saya.
Dan jangan larang saya untuk mendekati orang lain. Mungkin saya akan terbakar dan terluka lagi. Tapi ga ada orang mati karena patah hati. Saya sudah membuktikannya. Dan jangan minta saya percaya lagi pada lelaki. Kamu sudah memberikan pelajaran itu. Orang yang saya pikir tulus perhatiannya.
Jangan pula ajarin apa yang harus saya lakukan. Saya sudah dewasa dan tahu semua resiko yang saya ambil.
Jadi deal ya... kita berteman saja, ga perlu melibatkan hati. Biar hati itu saya simpan sendiri.
Wednesday, January 02, 2013
Pencernaan Berulah
Sejak beberapa bulan belakangan ini pencernaan saya bertambah aneh-aneh aja. Diisi makanan sedikit saja, langsung minta ke belakang. Apalagi kalau susu sapi, jadi bikin saya ga berani nongkrong lama-lama di Starbuck, baru satu seruput, perut udah minta setor ke belakang aja... rugilah pesan cappucinnno. Apalagi di gerai-gerai kopi lain yang ga menyediakan non-fat milk, hancur minah.
Makanya saya sekarang lebih senang nongkrong di kopi Tiam, Spinelli, dan gerai kopi yang menyajikan black coffee, dan bukan racikan kopi, gula dan krim...
Ga ngerti juga penyebabnya apa, tapi diliat ga ada darah, jadi bukan infeksi amoba, atau keganasan. Mungkin enzim pencernaan, mungkin alergi lactosferin tambah parah. Yang masih ok ya susu kedelai, tahu, tempe. Membantu banget bikin bulky. Jadi biarlah klo mau langsung keluar lagi... keluar saja...
Makanya saya sekarang lebih senang nongkrong di kopi Tiam, Spinelli, dan gerai kopi yang menyajikan black coffee, dan bukan racikan kopi, gula dan krim...
Ga ngerti juga penyebabnya apa, tapi diliat ga ada darah, jadi bukan infeksi amoba, atau keganasan. Mungkin enzim pencernaan, mungkin alergi lactosferin tambah parah. Yang masih ok ya susu kedelai, tahu, tempe. Membantu banget bikin bulky. Jadi biarlah klo mau langsung keluar lagi... keluar saja...
Thursday, December 20, 2012
Memaafkan
Just make sure you don't break her heart as she will carry the wound for a long time.
If you are enamored by an Aquarian make sure you give her a lot of attention, because out of sight means out of mind to her.
If you are enamored by an Aquarian make sure you give her a lot of attention, because out of sight means out of mind to her.
(Read more at Buzzle: http://www.buzzle.com/articles/aquarius-personality-profile.html)
Mungkin itu sebabnya saya tidak bisa melupakan salah satu trauma saya, luka itu sudah sembuh, tapi bekasnya tetap ada disana membentuk jaringan parut. Dan yang membuat saya juga tidak bisa melakukan long distance relationship.
Saturday, December 01, 2012
Theme Song Rosa
Saya bukan wanita yang terpilih untuknya, tetapi tarikan antara saya dan dia sulit sekali diurai. Malam-malam innocent yang kami habiskan bersama berbaur kenangan dari masa yang lalu. Dia saya kenal di satu masa yang penuh warna pastel dan sinar mentari. Masa saya masih ragu tapi penuh semangat memandang masa depan, masa saat saya memandang penuh rasa ingin tahu seperti apa menjadi dewasa itu. Dia ada di sana, berada di tahap yang sama, saat cinta begitu manis dan rapuh tapi tak terlupa.
Dia istimewa karena menjadi bagian sekelompok kecil orang yang selalu akan saya ingat sebagai bagian diri saya yang jail, bandel, dan penuh ide-ide iseng. Tidak pernah saya bayangkan jalur kehidupan kami akan membaur kembali setelah sekian lama terpisah. Diatas segalanya saya tidak pernah membayangkan bahwa saya pernah mencuri perhatiannya dimasa itu. Dia hanya aktor pembantu saat perhatian saya hanya berpusat di satu orang tertentu.
Ketika saya yang selalu berjalan lurus dan enggan menoleh kebelakang mendapatkan jalan yang memutar yang membuat saya harus menoleh kembali kebelakang, dia yang menyambut saya dengan penuh kehangatan. Saya menyambut tangannya yang terulur itu dan menggenggamnya erat. Hangatnya masa lalu menyelimuti saya saat bersama dengannya. Saya mencari wajah lama yang memang sudah tiada itu di dirinya. Dia mencari sosok orang lain yang telah tiada di diri saya.
Rasa sayang berbaur dengan bias perasaan yang hanya dimiliki orang dewasa berbeda gender. Kami menahan diri dan berusaha tidak menyebrangi pembatas itu, membuat hubungan ini tetap innocent seperti dimasa lalu. Tetapi dia yang dahulu hanya sebatas pemeran pembantu mulai menggeser pemeran utama, hanya karena dia masih bernafas dan berada nyata di hadapan saya, mungkin sama seperti yang dirasakannya pada saya.
Saya termenung, bertanya mengapa dan untuk apa jalur hidup memaksa saya untuk menoleh kembali ke masa lalu. Dia entah apa yang dicarinya pada saya. Lagu-lagu sendu Rosa adalah theme song saya pada dirinya. Karena saya sepertinya harus melepaskan genggaman tangan itu, entah dalam waktu dekat atau dalam waktu lama. Karena disisinya sudah ada wanita yang terpilih itu, karena sayapun masih punya setitik harapan pada Sinar Mentari yang berada ribuan mil itu. Walaupun saat ini saya ingin memeluk diri lelaki dari masa lalu itu erat-erat dan berlindung didadanya.
Dia istimewa karena menjadi bagian sekelompok kecil orang yang selalu akan saya ingat sebagai bagian diri saya yang jail, bandel, dan penuh ide-ide iseng. Tidak pernah saya bayangkan jalur kehidupan kami akan membaur kembali setelah sekian lama terpisah. Diatas segalanya saya tidak pernah membayangkan bahwa saya pernah mencuri perhatiannya dimasa itu. Dia hanya aktor pembantu saat perhatian saya hanya berpusat di satu orang tertentu.
Ketika saya yang selalu berjalan lurus dan enggan menoleh kebelakang mendapatkan jalan yang memutar yang membuat saya harus menoleh kembali kebelakang, dia yang menyambut saya dengan penuh kehangatan. Saya menyambut tangannya yang terulur itu dan menggenggamnya erat. Hangatnya masa lalu menyelimuti saya saat bersama dengannya. Saya mencari wajah lama yang memang sudah tiada itu di dirinya. Dia mencari sosok orang lain yang telah tiada di diri saya.
Rasa sayang berbaur dengan bias perasaan yang hanya dimiliki orang dewasa berbeda gender. Kami menahan diri dan berusaha tidak menyebrangi pembatas itu, membuat hubungan ini tetap innocent seperti dimasa lalu. Tetapi dia yang dahulu hanya sebatas pemeran pembantu mulai menggeser pemeran utama, hanya karena dia masih bernafas dan berada nyata di hadapan saya, mungkin sama seperti yang dirasakannya pada saya.
Saya termenung, bertanya mengapa dan untuk apa jalur hidup memaksa saya untuk menoleh kembali ke masa lalu. Dia entah apa yang dicarinya pada saya. Lagu-lagu sendu Rosa adalah theme song saya pada dirinya. Karena saya sepertinya harus melepaskan genggaman tangan itu, entah dalam waktu dekat atau dalam waktu lama. Karena disisinya sudah ada wanita yang terpilih itu, karena sayapun masih punya setitik harapan pada Sinar Mentari yang berada ribuan mil itu. Walaupun saat ini saya ingin memeluk diri lelaki dari masa lalu itu erat-erat dan berlindung didadanya.
Thursday, November 22, 2012
Ramalan Bintang versi Bhs Sunda
1. Akuwarius
- Pagawean nu cocok : dagang taraje jeung bilik
- Keuangan : eureunan unjam injeum
- Asmara : sakeudeung deui jomblo, dikepret calon mitoha
- Pagawean nu cocok :ngangkutan galon cai, sakapeung ngojek jeung ngiriman BBM ocon
- Keuangan : ledeh, loba urusan pacorokokod
- Asmara : ditolak deui, angger teu pira pedah rorombeheun
- Pagawean nu cocok : ngamandian domba
- Keuangan : loba ngahutang, gaji kapotong wae
- Asmara : benerkeun heula beungeut
- Pagawean nu cocok : ngored jukut keur parab embe jeung dagang lahang
- Keuangan : katipu babaturan deukeut.
- Asmara : teu payu payu, ganti peletna
- Pagawean nu cocok : ngurek belut, ngala tutut
- Keuangan : bangkar, jujualan baju mitoha
- Asmara : ucrat acret teuing ... kabogoh diditu didieu euweuh nu eucreug
- Pagawean nu cocok : macul, ngored
- Keuangan : sakarat tereh bangkrut.
- Asmara : euweuh nu daekeun, modal ipis
- Pagawean nu cocok : noelan tukang jajamu
- Keuangan : ripuh pisan, teu saperak perak acan
- Asmara : ati ati bakal kapelet, lawan ku dukun ti babakan cibelekok
- Pagawean nu cocok : dagang jengkol
- Keuangan : Hambur pisan
- Asmara : teangan nu rada cageur
- Pagawean nu cocok : ngorehan runtah, atawa tukang beling
- Keuangan : teu becus, euweuh gadag neang duit
- Asmara : malem minggu engke manehna keur hayangeun diwowoy peda beureum + peuteuy
- Pagawean nu cocok : moe huntu di buruan, sakapeung menerkeun kenteng batur
- Keuangan : sarua jiga kamari, bokek
- Asmara : boga kabogoh panyakitan
- Pagawean nu cocok : mersihan balong, mun keur halodo nyopet di pasar
- Keuangan : pamajikan ngadat menta tambahan resiko dapur
- Asmara : ditampilingan wae ku pamajikan, loba tatannya dukun jig
- Pagawean nu cocok : dagang kurupuk
- Keuangan : pikawatireun, waspada debt kolektor
- Asmara : hambar, kabogoh hoyong kejutan, jig sakali2 jd Amroji atuh
Cerita Penipuan Pulsa Lewat SMS
Basa aya SMS asup, mang Ablo ngan pati kerung macana ge:
(dijiplak ti tatanggi)
Nak, tlong krim plsa 100 rbu k Mama. Ma2 lgi di jlan, plsa dikit lg mo hbis.Mang Ablo ngabales dibarung ku kesel:
Rek nipu aih siah? Iraha teuing aing nyebut Mama ka indung aing, biasana ge Ema!Teu lila aya SMS asup:
Jang, tlong krim plsa 100 rbu ke Ema. Ema lgi di jlan khabisan pulsaDibales deui ku mang Ablo:
Istikomah atuh mke bhasa teh, rek basa Sunda atwa Indonesia!SMS dibales:
Jang, punten kintun plsa 100 rbu k Ema. Ema nju di jlan seep plsa.Mang Ablo ngabales:
Hampura, aing ge sarua cekak. Ieu ge 700 perak deui. Gara2 sia tuda tkang tpu!Nu rek nipu ngabales deui:
Cik atuh ti tadi nya ngomong we teu boga pulsa! Cape rek nipuna ge nya.Mang Ablo teu eleh geleng:
Cucungik sia tuda! Jadi pulsa aing 350 perak deui.Dibales ku nu nipu:
Salah saha bet dibales?Mang Ablo ngirim SMS:
Sia nu ngamimitian tuda tukang tipu! Ieu SMS aing nu terakhir!Nu nipu teu ngabales. Sarua beak pulsa ...
(dijiplak ti tatanggi)
Wednesday, November 21, 2012
Matikan Lilin Harapan Itu
Tidak yang ini, tidak yang itu, semuanya membuat kecewa. Mungkin bagus juga, ga perlu repot-repot memikirkan hati. Nyala kecil dari lilin harapan yang sangat kecil itu mungkin kita tiup saja supaya padam.
Ya... ya ... saya mengerti kamu ingin menyampaikan bahwa kamu tidak tertarik pada saya lagi. OK, saya tidak akan menengok-nengok lagi account FB kamu. Sana pergi, menghilang saja!
Dan kamu yang satu lagi, sekarang tidak mau menjawab pesan saya. Oho... kenapa ga berterus terang dari awal kalau kamu mendekati saya hanya karena membutuhkan no telp teman saya itu. Emangnya saya bisa baca pikiran kamu? Coba ngomong dengan jelas, lebih cepat lagi kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau bukan.
Jangan kuatir kalau saya akan menghubungi kamu. Ga bakal dan ga pernah saya mengemis perhatian!
Laki-laki, tidak bisa kah sedikit lebih jujur tentang apa keinginan mereka, bikin capek orang nebak-nebak maksud dan tujuan mereka yang sebenarnya.
Huh, jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang jauh dan asing. Ke tempat dimana orang tidak ada yang mengenal saya, membuat foto-foto keren, menikmati pemandangan negri asing.
Tapi kenapa saya tidak bisa tidur malam ini, padahal hati saya tidak hancur dan air mata tidak menetes. Bego juga ya? Apakah dunia mimpi pun tidak layak saya nikmati lagi? Sebenarnya apa salah saya, Tuhan?
Ya... ya ... saya mengerti kamu ingin menyampaikan bahwa kamu tidak tertarik pada saya lagi. OK, saya tidak akan menengok-nengok lagi account FB kamu. Sana pergi, menghilang saja!
Dan kamu yang satu lagi, sekarang tidak mau menjawab pesan saya. Oho... kenapa ga berterus terang dari awal kalau kamu mendekati saya hanya karena membutuhkan no telp teman saya itu. Emangnya saya bisa baca pikiran kamu? Coba ngomong dengan jelas, lebih cepat lagi kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau bukan.
Jangan kuatir kalau saya akan menghubungi kamu. Ga bakal dan ga pernah saya mengemis perhatian!
Laki-laki, tidak bisa kah sedikit lebih jujur tentang apa keinginan mereka, bikin capek orang nebak-nebak maksud dan tujuan mereka yang sebenarnya.
Huh, jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang jauh dan asing. Ke tempat dimana orang tidak ada yang mengenal saya, membuat foto-foto keren, menikmati pemandangan negri asing.
Tapi kenapa saya tidak bisa tidur malam ini, padahal hati saya tidak hancur dan air mata tidak menetes. Bego juga ya? Apakah dunia mimpi pun tidak layak saya nikmati lagi? Sebenarnya apa salah saya, Tuhan?
Tuesday, November 20, 2012
Life o Life
Merindukan orang yang tidak perlu dirindukan ... o life
Membunuh kreatifitas dan passion saya untuk kerja ... o life
Tetapi juga membuat saya bersemangat untuk melakukan komunikasi dengan manusia lain ... o life
Karena mudah datang dan mudah hilang, yang paling mudah adalah terhanyut didalamnya
Tapi hati nurani mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa saya jawab
hhh ....
life o life
Membunuh kreatifitas dan passion saya untuk kerja ... o life
Tetapi juga membuat saya bersemangat untuk melakukan komunikasi dengan manusia lain ... o life
Karena mudah datang dan mudah hilang, yang paling mudah adalah terhanyut didalamnya
Tapi hati nurani mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa saya jawab
hhh ....
life o life
Monday, November 12, 2012
Libur Bersama?
Kantor-kantor yang selama ini tempat saya nguli, biasanya tidak ada policy untuk ikut liburannya Indonesa. Liburan kami bahkan jauh lebih sedikit, hanya 10 hari. Saya sih lebih suka untuk mengambil cuti daripada nebeng libur tanggal merah, kecuali kalau sedang kerja di luar Jawa, libur bersama itu sepertinya anugrah yang tak terhingga.
Tapi sudah ada di Jawa entah kenapa kesenangan itu menguap, saya malah lebih senang menghabiskan waktu di rumah dan tidak perlu terjebak di macetnya kota Jakarta. Efek karena selalu terjebak macet di Jakarta. Menyebalkan sekali dan membuat kesabaran saya yang sangat tipis menguap.
Ke Bandung aja malas, karena itu tadi saat libur Bandung pun hanya memberikan macet. Belum supir taksinya yang pada belagu itu. Jadi bingung, tinggal di kota yang tidak macet tapi public transportnya terbatas, repot. Tinggal di kota yang public transport tersedia selama 24/7 kok lama-lama bosan dengan macetnya itu.
Dasar sedang bad day, malah klak-klik browsing nungguin waktu pulang. Betul-betul tidak efficient. Maaf lagi malas banget.
Tapi sudah ada di Jawa entah kenapa kesenangan itu menguap, saya malah lebih senang menghabiskan waktu di rumah dan tidak perlu terjebak di macetnya kota Jakarta. Efek karena selalu terjebak macet di Jakarta. Menyebalkan sekali dan membuat kesabaran saya yang sangat tipis menguap.
Ke Bandung aja malas, karena itu tadi saat libur Bandung pun hanya memberikan macet. Belum supir taksinya yang pada belagu itu. Jadi bingung, tinggal di kota yang tidak macet tapi public transportnya terbatas, repot. Tinggal di kota yang public transport tersedia selama 24/7 kok lama-lama bosan dengan macetnya itu.
Dasar sedang bad day, malah klak-klik browsing nungguin waktu pulang. Betul-betul tidak efficient. Maaf lagi malas banget.
Monday, October 29, 2012
Incurrable Romantic
Terlahir sebagai manusia dengan kepribadian incurrable romantic yang tidak disadari sampai sudah telat membuat saya kecewa dan kadang sinis memandang hubungan pasangan. Sialnya, romantisme adalah sumber energi saya untuk tetap passionate dan hidup. Jadi ingat dengan cerita Wizard of Oz, tanpa romantisme saya menjadi the Tin Man yang perlu mencari Wizard of Oz untuk mendapatkan sebuah hati.
Dan walaupun tidak selalu mudah untuk jatuh cinta, saat suatu perasaan berakhir akan dimulai dengan perasaan baru, walaupun bentuknya berbeda-beda, karena bisa saja saya terkubur di kubangan novel-novel romantis, menonton drama-drama romantis, suka pada artis yang tidak akan bisa ketemu, atau saya bertemu dengan orang menarik lainnya. Sifat romantis super parah itu memang menyusahkan saya karena kadang-kadang saya akan terobsesi dengan perasaan saya pada lelaki yang salah.
Seperti perasan pada lelaki itu, dari masa lalu saya. Tidak pernah terfikir akan bersimpang jalan lagi dengan dia. Dia bagian dari masa saya masih super jail yang tidak bertanggung jawab. Padahal dimasa lalu pun saya tidak pernah memikirkan dia lebih, kecuali salah satu partner in crime saya dalam melakukan kejailan di dalam kelas.
Tapi pertemuan kemarin membuat saya seperti kehilangan pijakan, ada sesuatu yang mendekatkan saya padanya. Entah kenapa, saya tidak keberatan berada dekat dengannya, dan sedikit flirting. Chessy memang, entahlah. Otak saya mengingatkan dia belum tentu seperti apa yang dia ceritakan, tapi hati saya tetap merasakan aliran listrik itu yang dihasilkan dari percampuran tatapan mata, perlakuan romantis dan tanda "berbahaya".
Saya tidak pernah menyangka dia bisa memperlakukan perempuan seperti ini dulu, mendampingi saya hampir setiap saat, mengambilkan saya minum, memberikan komentar yang tepat. Seperti saya yang tumbuh menjadi perempuan dewasa (walaupun terlambat) juga dia tumbuh menjadi lelaki dewasa. Tapi seperti saya juga dia masih menyimpan bagian untuk menikmati dunia ini apa adanya, bagian yang tak bertanggung jawab dari masa remaja yang tersisa.
Bagian berbahaya karena dia sudah berkeluarga, dan saya tidak akan pernah mau menjadi pencuri pasangan orang lain. Tapi yang sedikit menyusahkan adalah hati saya yang tidak peduli dengan kenyataan dia sudah berpasangan. Aneh, padahal biasanya saya akan cold feet terhadap lelaki yang berkeluarga. Mungkin karena standar perlakuannya terhadap perempuan memang sesuai dengan standar saya, playful tapi dia juga lembut. Hahaha... susah jadinya. Kalau dia meneruskan permainan ini saya akan susah, kalau dia tidak meneruskannya juga saya akan sedikit sedih.
Getok kepala kuat-kuat!
Tapi saya bangga menjadi temannya, melihatnya menjadi seorang lelaki yang bisa diandalkan. Ternyata teman-teman saya dulu itu sudah menjadi orang semua, sungguh tak terbayangkan akan melihat mereka seperti ini. Saya ternyata tidak salah memilih teman, karena hampir semua teman yang dekat dengan saya adalah pribadi-pribadi yang menyumbangkan banyak pada lingkungan di sekitarnya.
Dan walaupun tidak selalu mudah untuk jatuh cinta, saat suatu perasaan berakhir akan dimulai dengan perasaan baru, walaupun bentuknya berbeda-beda, karena bisa saja saya terkubur di kubangan novel-novel romantis, menonton drama-drama romantis, suka pada artis yang tidak akan bisa ketemu, atau saya bertemu dengan orang menarik lainnya. Sifat romantis super parah itu memang menyusahkan saya karena kadang-kadang saya akan terobsesi dengan perasaan saya pada lelaki yang salah.
Seperti perasan pada lelaki itu, dari masa lalu saya. Tidak pernah terfikir akan bersimpang jalan lagi dengan dia. Dia bagian dari masa saya masih super jail yang tidak bertanggung jawab. Padahal dimasa lalu pun saya tidak pernah memikirkan dia lebih, kecuali salah satu partner in crime saya dalam melakukan kejailan di dalam kelas.
Tapi pertemuan kemarin membuat saya seperti kehilangan pijakan, ada sesuatu yang mendekatkan saya padanya. Entah kenapa, saya tidak keberatan berada dekat dengannya, dan sedikit flirting. Chessy memang, entahlah. Otak saya mengingatkan dia belum tentu seperti apa yang dia ceritakan, tapi hati saya tetap merasakan aliran listrik itu yang dihasilkan dari percampuran tatapan mata, perlakuan romantis dan tanda "berbahaya".
Saya tidak pernah menyangka dia bisa memperlakukan perempuan seperti ini dulu, mendampingi saya hampir setiap saat, mengambilkan saya minum, memberikan komentar yang tepat. Seperti saya yang tumbuh menjadi perempuan dewasa (walaupun terlambat) juga dia tumbuh menjadi lelaki dewasa. Tapi seperti saya juga dia masih menyimpan bagian untuk menikmati dunia ini apa adanya, bagian yang tak bertanggung jawab dari masa remaja yang tersisa.
Bagian berbahaya karena dia sudah berkeluarga, dan saya tidak akan pernah mau menjadi pencuri pasangan orang lain. Tapi yang sedikit menyusahkan adalah hati saya yang tidak peduli dengan kenyataan dia sudah berpasangan. Aneh, padahal biasanya saya akan cold feet terhadap lelaki yang berkeluarga. Mungkin karena standar perlakuannya terhadap perempuan memang sesuai dengan standar saya, playful tapi dia juga lembut. Hahaha... susah jadinya. Kalau dia meneruskan permainan ini saya akan susah, kalau dia tidak meneruskannya juga saya akan sedikit sedih.
Getok kepala kuat-kuat!
Tapi saya bangga menjadi temannya, melihatnya menjadi seorang lelaki yang bisa diandalkan. Ternyata teman-teman saya dulu itu sudah menjadi orang semua, sungguh tak terbayangkan akan melihat mereka seperti ini. Saya ternyata tidak salah memilih teman, karena hampir semua teman yang dekat dengan saya adalah pribadi-pribadi yang menyumbangkan banyak pada lingkungan di sekitarnya.
Sunday, October 28, 2012
Mengintip ke Masa Lalu
Terbangun dengan perasaan kacau balau, karena sebuah mimpi yang disisipkan sang penggoda manusia membuat otak saya berpikir akan seorang lelaki dari masa silam.
Lelaki itu sepuluh atau sebelas tahun diatas usia saya, tapi pesonanya mampu membuat saya yang masih kecil itu terpesona, cinta monyet yang tidak akan saya akui pada siapapun, bahkan mungkin pada diri saya sendiri. Kekaguman saya pada lelaki itu tidak pernah berkembang menjadi perasaan terobsesi, karena dia memiliki kekasih yang bersifat seperti ibu saya, dan saya berusaha menetralkannya menjadi perasaan seorang adik yang mengagumi kakaknya. Baru setelah mimpi semalam itu, saya tahu wujud sebenarnya dari perasaan yang saya miliki untuk lelaki itu. Dan trick sang penggoda manusia gagal karena dia memasukan seseorang yang telah tiada ke dalam mimpi. 1 - 0 ya.
Trick kedua dalam wujud seorang teman dari jaman SMA yang mengenali saya dan kami merajut keakraban yang dulu pernah ada. Saya yang di SMA terpaku pada perasaan diri ke satu orang tidak pernah menyadari adanya getar lain dari lelaki itu. Saya yang lebih mampu berteman daripada membaca perasaan lelaki melewatkan semua tanda-tanda ketertarikannya pada saya. Tapi bukan penyesalan, hanya retrospeksi diri bahwa sayalah yang bersalah dalam melewatkan semua kesempatan menemukan belahan jiwa.
Trick kedua gagal karena saya biasanya tidak tertarik dengan lelaki beristri. Flirting no problem tapi ga perlu yang serius dari flirting.
Trick ketiga si penggoda manusia adalah kegeeran saya saat seorang teman lelaki di SD langsung meng-add saya melalui BBM, begitu saya terkontak di jaringan BBM untuk SD. Ini masih bisa dieksplorasi.
Trick ke empat adalah kemarahan dan kecemburuan saya melihat foto Mr Sunshine bersama perempuan cantik dari Indonesia.... arrggggahhhhh.
Selesai.
Mari kita cari pekerjaan di Sahel belt yang mungkin bisa memperpendek umur saya.
Lelaki itu sepuluh atau sebelas tahun diatas usia saya, tapi pesonanya mampu membuat saya yang masih kecil itu terpesona, cinta monyet yang tidak akan saya akui pada siapapun, bahkan mungkin pada diri saya sendiri. Kekaguman saya pada lelaki itu tidak pernah berkembang menjadi perasaan terobsesi, karena dia memiliki kekasih yang bersifat seperti ibu saya, dan saya berusaha menetralkannya menjadi perasaan seorang adik yang mengagumi kakaknya. Baru setelah mimpi semalam itu, saya tahu wujud sebenarnya dari perasaan yang saya miliki untuk lelaki itu. Dan trick sang penggoda manusia gagal karena dia memasukan seseorang yang telah tiada ke dalam mimpi. 1 - 0 ya.
Trick kedua dalam wujud seorang teman dari jaman SMA yang mengenali saya dan kami merajut keakraban yang dulu pernah ada. Saya yang di SMA terpaku pada perasaan diri ke satu orang tidak pernah menyadari adanya getar lain dari lelaki itu. Saya yang lebih mampu berteman daripada membaca perasaan lelaki melewatkan semua tanda-tanda ketertarikannya pada saya. Tapi bukan penyesalan, hanya retrospeksi diri bahwa sayalah yang bersalah dalam melewatkan semua kesempatan menemukan belahan jiwa.
Trick kedua gagal karena saya biasanya tidak tertarik dengan lelaki beristri. Flirting no problem tapi ga perlu yang serius dari flirting.
Trick ketiga si penggoda manusia adalah kegeeran saya saat seorang teman lelaki di SD langsung meng-add saya melalui BBM, begitu saya terkontak di jaringan BBM untuk SD. Ini masih bisa dieksplorasi.
Trick ke empat adalah kemarahan dan kecemburuan saya melihat foto Mr Sunshine bersama perempuan cantik dari Indonesia.... arrggggahhhhh.
Selesai.
Mari kita cari pekerjaan di Sahel belt yang mungkin bisa memperpendek umur saya.
Subscribe to:
Posts (Atom)