Encore untuk penulis script the King 2 Heart. Salah satu serial terbaik di tahun 2012. Lee Seung Gi dan Ha Ji Won layak dapat penghargaan pasangan terbaik. Cute dan menarik. Jo Jung Seok yang berperan jadi Eun Shi Kyung yang aktingnya super, ternyata artis musikal. Pantesan suaranya bagus.
Nonton serial ini membuat penonton jadi seperti orang gila, ketawa-ketawa (apalagi kalau sendirian), terus nangis sampai mata sembab. Endingnya juga memuaskan, walaupun Eun Shi Kyung karakternya dimatikan, menjadi salah satu adegan yang memancing emosi di series ini. Aktor yang memerankan Bong-gu, penjahat di series ini, aktingnya juga super. Penonton seperti saya, rasanya gatal pengen ambil pistol terus ditembakan ke dia. Padahal ceritanya fantasi banget.
Dan yang menariknya ada intrik politik ala main catur: Lee Jae Ha vs Kim Bong Gu. Setiap langkah perlu diperhitungkan dengan cermat. Dan tokoh utama perempuannya terlatih di special force North Korea, bisa membunuh musuh tanpa berkedip, ga cuma nangis dan diperebutkan dua tokoh laki-laki. Plus bumbu tembak-tembakan yang serius, membuat series ini jadi terasa fresh, lain dari yang lain. Dua jempol, ga rugi nonton sampai 20 episode.
Serial lain yang saat ini masih diputar the Queen Inhyun's Man, juga layak tonton. Yoo In Na dan Ji Hyun Woo, chemistrynya juga bagus, mereka seperti jatuh cinta beneran satu sama lain. Ceritanya juga tidak membosankan dan bisa diikuti logika. Untuk genre time travel series lainnya adalah Roof Top Prince, tapi malas nontonnya, karena jalan ceritanya tidak menarik, bertele-tele.
Dan the Fashion King... surprise-surprise! Mengecewakan sekali, jalan ceritanya kedodoran di setengah bagian akhir. Apalagi endingnya, tau-tau Young Gul yang sedang sedang berendam di kolam dan mabok berat karena diputuskan Lee Ga Young, tiba-tiba ditembak orang tidak dikenal, dan udah gitu aja, selesai, fin! Hiih sebel! Kalau bukan penasaran Lee Ga Young pilih yang mana, ga bakal ditonton. Dan tokoh Lee Ga Young ini salah satu heroine yang menyebalkan, bisanya cuma diam terus nangis terus mengandalkan tokoh-tokoh utama lelaki. Script writernya menyia-nyiakan akting bagus aktor-aktornya dengan cerita dan tokoh yang membosankan.
Friday, May 25, 2012
Monday, May 21, 2012
Review tentang Feast of Gods
Drama satu lebih dari lumayan buat yang senang dengan drama yang berhubungan dengan restoran atau produksi makanan. Lumayan puas melihat proses pembuatan makanannya dan dramanya lumayan OK. Walaupun logikanya rada absurd tapi jalan ceritanya tidak menyebalkan. Logika absurd itu adalah gimana bisa seorang ibu bisa lupa wajah anak kesayangannya dan menganggap anak lain sebagai anaknya tersebut.
Kisahnya berawal dari perseteruan 2 koki perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Master di Arirang, restoran bergengsi yang dibiayai pemerintah untuk promosi kuliner Korea. Sung Dong Hui punya dua anak, laki-laki dan perempuan: Ha In Woo dan Ha In Joo. Ha In Joo dari kecil lebih dekat dengan Choi Jae Hae dari pada Ha In Woo kakak lelakinya. Sung Dong Hui bersuamikan dokter, tapi karena rivalitas dengan koki lain untuk menjadi master chef di Arirang, menelantarkan suaminya yang akhirnya selingkuh.
Koki rival Sung Dong Hui adalah Baek Sul Hee, yang sangat berambisi untuk menjadi master di Arirang, single mother dengan dua anak lelaki kembar, salah satunya bernama Gim Do Hyun, lupa nama kakaknya. Kedua anak kembar itu dikunci di rumah saat Baek Sul Hee melakukan pertandingan masak dengan Sung Dong Hui. Madam Baek karena takut kalah melakukan kecurangan dengan meracun ikan yang dijadikan bahan masakan SDH. Singkat cerita, kecurangan dia tidak berhasil dan satu anaknya meninggal karena ketakutan di rumah.
SDH dan keluarganya melakukan wisata dengan kapal pesiar, di kapal itu ada perempuan yang membawa anak perempuannya juga. SDH bertengkar karena suaminya selingkuh dan melakukan upaya bunuh diri dengan memotong nadinya, saat itu Ha In Joo masuk, melihat ibunya berlumuran darah dan tidak bisa dibangunkan, In Joo lari keluar kamar. Ayah In Joo terbangun dan melihat anaknya tidak ada di kamar, ketemu istrinya (trus lupa adegan selanjutnya). Mereka berdua panik mencari In Joo dan akhirnya menemukan potongan baju In Joo di geladak kapal.
Stage berikutnya adalah SDH yang terbangun di rumah sakit dan mendengar suara anak kecil menangis mencari ibunya, dalam pendengarannya itu suara In Joo. Dia keluar dan ketemu dengan anak kecil bernama Song Yeun Woo, yang dipeluk erat-erat dan dipanggil sebagai In Joo. Ayah In Joo menyusul istrinya dan melihat Yeun Woo yang sempat mereka ajak main di kapal pesiar dipelukan ibu In Joo. Karena ibu In Joo keukeuh kalau yang dipeluknya adalah anaknya dan karena tidak ada yang mencari Yeun Woo, ayah In Joo melakukan tindakan nekad dengan mengganti identitas Yeun Woo sebagai In Joo, walaupun dia berusaha menemukan anaknya yang hilang itu. Agar orang-orang tidak curiga, mereka pun berimigrasi ke luar negri.
Sepuluh tahun kemudian Yeun Woo yang dikenal sebagai In Joo pulang ke Korea dan dididik sebagai pewaris master chef Arirang, berpacaran dengan Choi Jae Hae, tapi musuhan dengan In Woo.
Masuk tokoh lain Go Joon Young (In Joo asli) yang bakat memasaknya menarik perhatian nenek Choi Jae Hae, sesepuh Arirang. Konflik dimulai disini, dimana Joon Young menjadi Cinderella yang teraniaya dan digunakan sebagai bidak untuk menjatuhkan Arirang oleh BSH yang sudah memiliki restoran besar lain Sanarae, tapi tetap punya ambisi untuk menghancurkan Arirang dan SDH. Sedangkan Gim Do Hyun, anaknya menjadi lelaki dingin dan tidak peduli dengan orang lain dan menjadi junior di dapur Arirang tanpa sepengetahuan ibunya.
Cinta segitiga pun dimulai, Choi Jae Hae dengan cepat hatinya berpindah pada Joon Young, sementara Do Hyun pun terpikat oleh Joon Young. Do Hyun sebenarnya seorang master chef international dikenal dengan nama Haemil, karena identitasnya tersembunyi dibalik topeng, dan tujuan hidupnya adalah mempermalukan ibunya BSH.
Joon Young, tanpa tahu dirinya In Joo, juga tertarik dengan Choi Jae Hae. Kecuali ayah angkatnya, semua orang menentang hubungan mereka. Tapi yang selalu membantunya dalam keadaan sulit adalah ... Gim Do Hyun, yang dia pikir koki miskin. Cinta Do Hyun pada Joon Young membuat DY bersedia melakukan apa saja untuk melindungi JY. Dan akhirnya DY menggeser JH dari hati JY.
Itu cerita singkatnya. Endingnya betul-betul tidak disangka, karena perasaan JH pada JYpun sama seriusnya dengan DY pada JY. Saya curiga penulis skenarionya mengubah cerita awal, karena main lead actor laki-lakinya adalah JH yang diperankan oleh Joo Sang Wook, sedangkan pemeran DY adalah Lee Sang Woo yang awalnya hanya sebagai second lead actor, yang saya prediksi sebagai looser. Awalnya akting Lee Sang Woo biasa saja, tapi makin lama makin ok, akting mereka berdua cute (ini mirip dengan kasus Queen Seon Duk dimana Bidam berhasil mencuri spot). Penonton jelas mendukung DY dan JY, dan -- ini spoiler -- akhirnya JH menjadi looser dan DY memenangkan hati JY... yeah!! Penontonpun senang.
Kisahnya berawal dari perseteruan 2 koki perempuan yang memperebutkan posisi sebagai Master di Arirang, restoran bergengsi yang dibiayai pemerintah untuk promosi kuliner Korea. Sung Dong Hui punya dua anak, laki-laki dan perempuan: Ha In Woo dan Ha In Joo. Ha In Joo dari kecil lebih dekat dengan Choi Jae Hae dari pada Ha In Woo kakak lelakinya. Sung Dong Hui bersuamikan dokter, tapi karena rivalitas dengan koki lain untuk menjadi master chef di Arirang, menelantarkan suaminya yang akhirnya selingkuh.
Koki rival Sung Dong Hui adalah Baek Sul Hee, yang sangat berambisi untuk menjadi master di Arirang, single mother dengan dua anak lelaki kembar, salah satunya bernama Gim Do Hyun, lupa nama kakaknya. Kedua anak kembar itu dikunci di rumah saat Baek Sul Hee melakukan pertandingan masak dengan Sung Dong Hui. Madam Baek karena takut kalah melakukan kecurangan dengan meracun ikan yang dijadikan bahan masakan SDH. Singkat cerita, kecurangan dia tidak berhasil dan satu anaknya meninggal karena ketakutan di rumah.
SDH dan keluarganya melakukan wisata dengan kapal pesiar, di kapal itu ada perempuan yang membawa anak perempuannya juga. SDH bertengkar karena suaminya selingkuh dan melakukan upaya bunuh diri dengan memotong nadinya, saat itu Ha In Joo masuk, melihat ibunya berlumuran darah dan tidak bisa dibangunkan, In Joo lari keluar kamar. Ayah In Joo terbangun dan melihat anaknya tidak ada di kamar, ketemu istrinya (trus lupa adegan selanjutnya). Mereka berdua panik mencari In Joo dan akhirnya menemukan potongan baju In Joo di geladak kapal.
Stage berikutnya adalah SDH yang terbangun di rumah sakit dan mendengar suara anak kecil menangis mencari ibunya, dalam pendengarannya itu suara In Joo. Dia keluar dan ketemu dengan anak kecil bernama Song Yeun Woo, yang dipeluk erat-erat dan dipanggil sebagai In Joo. Ayah In Joo menyusul istrinya dan melihat Yeun Woo yang sempat mereka ajak main di kapal pesiar dipelukan ibu In Joo. Karena ibu In Joo keukeuh kalau yang dipeluknya adalah anaknya dan karena tidak ada yang mencari Yeun Woo, ayah In Joo melakukan tindakan nekad dengan mengganti identitas Yeun Woo sebagai In Joo, walaupun dia berusaha menemukan anaknya yang hilang itu. Agar orang-orang tidak curiga, mereka pun berimigrasi ke luar negri.
Sepuluh tahun kemudian Yeun Woo yang dikenal sebagai In Joo pulang ke Korea dan dididik sebagai pewaris master chef Arirang, berpacaran dengan Choi Jae Hae, tapi musuhan dengan In Woo.
Masuk tokoh lain Go Joon Young (In Joo asli) yang bakat memasaknya menarik perhatian nenek Choi Jae Hae, sesepuh Arirang. Konflik dimulai disini, dimana Joon Young menjadi Cinderella yang teraniaya dan digunakan sebagai bidak untuk menjatuhkan Arirang oleh BSH yang sudah memiliki restoran besar lain Sanarae, tapi tetap punya ambisi untuk menghancurkan Arirang dan SDH. Sedangkan Gim Do Hyun, anaknya menjadi lelaki dingin dan tidak peduli dengan orang lain dan menjadi junior di dapur Arirang tanpa sepengetahuan ibunya.
Cinta segitiga pun dimulai, Choi Jae Hae dengan cepat hatinya berpindah pada Joon Young, sementara Do Hyun pun terpikat oleh Joon Young. Do Hyun sebenarnya seorang master chef international dikenal dengan nama Haemil, karena identitasnya tersembunyi dibalik topeng, dan tujuan hidupnya adalah mempermalukan ibunya BSH.
Joon Young, tanpa tahu dirinya In Joo, juga tertarik dengan Choi Jae Hae. Kecuali ayah angkatnya, semua orang menentang hubungan mereka. Tapi yang selalu membantunya dalam keadaan sulit adalah ... Gim Do Hyun, yang dia pikir koki miskin. Cinta Do Hyun pada Joon Young membuat DY bersedia melakukan apa saja untuk melindungi JY. Dan akhirnya DY menggeser JH dari hati JY.
Itu cerita singkatnya. Endingnya betul-betul tidak disangka, karena perasaan JH pada JYpun sama seriusnya dengan DY pada JY. Saya curiga penulis skenarionya mengubah cerita awal, karena main lead actor laki-lakinya adalah JH yang diperankan oleh Joo Sang Wook, sedangkan pemeran DY adalah Lee Sang Woo yang awalnya hanya sebagai second lead actor, yang saya prediksi sebagai looser. Awalnya akting Lee Sang Woo biasa saja, tapi makin lama makin ok, akting mereka berdua cute (ini mirip dengan kasus Queen Seon Duk dimana Bidam berhasil mencuri spot). Penonton jelas mendukung DY dan JY, dan -- ini spoiler -- akhirnya JH menjadi looser dan DY memenangkan hati JY... yeah!! Penontonpun senang.
Thursday, May 17, 2012
Nonton dan Nonton
Saya nyesal kenapa ga minta tiket pulang lebih cepat. Tapi biasanya ada sesuatu dibalik semua yang terjadi. Setelah semua orang bubar dari sekolah, sedangkan tahun pertama yang jadi mahasiswa tahun kedua sudah pada pergi summer practicum, plus temen saya lagi balik ke Indonesia, Atlanta terasa sepi. Ngapain coba berlama-lama disini?
Akhirnya yang saya lakukan adalah nonton film mulu atau tidur sampai bego. Makan dan belanja udah malas karena ga punya uang. Tadinya mau travel tapi tiketnya muahal minta ampun. Transportasi di Georgia ini memang nyebelin ya. Pengen pergi ke Niagara di NY tapi belum ketemu tour yang bagus.
Yeah, jujurnya sih karena harus merelakan, mengikhlaskan hati orang yang bukan milik kita. Ah, jadi berasa sepa deh hidup ini. Tanpa percikan debar-debar di hati. Susahnya mendapatkan orang yang akan menggenggam tangan dan mendampingi hidup sampai tua. Mungkin memang saya yang punya kelainan. Saya bisa menjadi teman yang baik, tapi tidak cukup menarik untuk dijadikan pasangan. Single, soliter, jomblo, dll yang memandang penuh iri pada mereka yang punya pasangan dan relationship yang baik.
Titel baru pun jadi hampa. Pekerjaan cepet datang dong, biar saya punya sesuatu untuk dipikirkan lagi. Tanpa perlu mengganggu orang lain. Sialnya tidak ada orang yang bisa mengerti tentang keadaan ini, karena disekeliling saya penuh dengan orang-orang yang sudah mapan berpasangan. Hahaha... beginilah kalau jadi badut, menangis dibalik topeng yang nyengir lebar.
Akhirnya yang saya lakukan adalah nonton film mulu atau tidur sampai bego. Makan dan belanja udah malas karena ga punya uang. Tadinya mau travel tapi tiketnya muahal minta ampun. Transportasi di Georgia ini memang nyebelin ya. Pengen pergi ke Niagara di NY tapi belum ketemu tour yang bagus.
Yeah, jujurnya sih karena harus merelakan, mengikhlaskan hati orang yang bukan milik kita. Ah, jadi berasa sepa deh hidup ini. Tanpa percikan debar-debar di hati. Susahnya mendapatkan orang yang akan menggenggam tangan dan mendampingi hidup sampai tua. Mungkin memang saya yang punya kelainan. Saya bisa menjadi teman yang baik, tapi tidak cukup menarik untuk dijadikan pasangan. Single, soliter, jomblo, dll yang memandang penuh iri pada mereka yang punya pasangan dan relationship yang baik.
Titel baru pun jadi hampa. Pekerjaan cepet datang dong, biar saya punya sesuatu untuk dipikirkan lagi. Tanpa perlu mengganggu orang lain. Sialnya tidak ada orang yang bisa mengerti tentang keadaan ini, karena disekeliling saya penuh dengan orang-orang yang sudah mapan berpasangan. Hahaha... beginilah kalau jadi badut, menangis dibalik topeng yang nyengir lebar.
Thursday, May 10, 2012
Satu demi satu, musnah
Ketika satu harapan tumbuh untuk kemudian terinjak oleh kenyataan dan mati.
Tumbuh kembali, dan dimatikan paksa kembali.
Berulang kali.
Masih perlukah berharap?
Atau tidak perlu lagi berharap?
Cabut saja hati itu.
Tidak diperlukan lagi.
Tumbuh kembali, dan dimatikan paksa kembali.
Berulang kali.
Masih perlukah berharap?
Atau tidak perlu lagi berharap?
Cabut saja hati itu.
Tidak diperlukan lagi.
Tentang the Fashion King
Ini series masih on-going, dari hanya 16 ep dijadikan 20 ep, ga tau alasannya apa, mungkin karena ratingnya lumayan. Walaupun ga perfect, banyak episode yang tidak menarik, tapi menjadi bumbu untuk dramaland yang sering dicontek sinetron Indonesia, bisa dipercepat, garis merah drama ini sangat menarik. Penulis skenarionya membuat penonton penasaran, karena ga bisa menebak siapa akan dijadikan dengan siapa sampai di ep 15. Yang uniknya lagi, dalam satu episode penonton akan berpihak pada Kang Young Gul (Yoo Ah In), episode berikutnya akan berpindah hati pada Jung Jae Hyuk (Lee Je Hoon), agar bersatu dengan Lee Ga Young, sang cinderella dalam series ini. Yuri, member SNSD main di sini, walaupun aktingnya ga bagus-bagus amat, tapi seperti Jessica di Wild Romance, Yuri ga jaim dalam akting.
BTW, diantara 3 member SNSD yang lagi aktif akting ini, saya paling senang dengan aktingnya Jessica, dan paling sebal dengan aktingnya Yoona, hehehe, sampai serial Love Rain dimana JGS main, saya ga tonton. Padahal sejelek-jeleknya series/film JGS, saya selalu setia nonton, sampai neng Yoona ikutan main, gaaaah.... ga banget, karena mau perannya apapun yang keluar adalah image Yoona bukan karakter yang diperankannya. Daripada screen laptop saya hancur kena cakar, mending ga nonton.
Kedua pemeran utama di series ini Young Gul dan Jae Hyuk punya sisi negatif dan positif masing-masing, persamaannya mereka sama-sama menggunakan Ga Young, si talented designer untuk persaingan pribadi mereka. Choi An Na (Yuri) adalah designer cinta pertama Jae Hyuk, ditentang oleh keluarga Jung, dan menjadi pasangan Romeo-Juliet di series ini sampai Jae Hyuk terpikat Ga Young. Kemudian didekati/mendekati Young Gul, sampai Young Gul sadar dia sebenarnya mencintai Ga Young.
Jae Hyuk menggunakan posisi chaebolnya untuk memotong semua usaha Young Gul dalam bisnis pakaian dan menarik Ga Young kesisinya. Young Gul, berkolaborasi dengan designer Jo (public enemy no 1 Ga Young) untuk melawan Jae Hyuk tanpa mempedulikan perasaan Ga Young. Hanya Ga Young yang terus terang menyatakan perasaannya pada Young Gul, yang dengan begonya selalu tidak ditanggapi serius oleh Young Gul.
Makanya penonton sebel sama dua tokoh cowok yang sama-sama brengsek, dan sebel karena Ga Young nangis mulu, dan sebel karena An Na selalu butuh cowok untuk menjadi sandarannya. Beberapa komen yang sangat sesuai dengan ide saya adalah buat Ga Young dan An Na berkolaborasi di dunia fashion dan jatuhkan kedua tokoh cowok itu sampai mereka well behave. Hahaha...
So ini salah satu drama yang biasanya saya hindari tapi akhirnya ditonton sampai akhir. Walaupun tidak bisa menyentuh hati, tapi akting mereka bagus kok dan membuat cerita biasa ini hidup. Banyak scenes yang menyentuh pada interaksi GY-JH maupun GY-YG. Pemeran GY adalah Shin Se Kyung yang main di Deep Tree Root, banyak main melalui sorot mata, dan jarang ngomong. Karakternya introvert yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata tapi melalui bahasa tubuh. Sangat natural karena kita bisa merasakan perasaan mendalamnya yang tersimpan erat dalam hati. So, menurut saya layak untuk membuang waktu nonton series ini.
BTW, diantara 3 member SNSD yang lagi aktif akting ini, saya paling senang dengan aktingnya Jessica, dan paling sebal dengan aktingnya Yoona, hehehe, sampai serial Love Rain dimana JGS main, saya ga tonton. Padahal sejelek-jeleknya series/film JGS, saya selalu setia nonton, sampai neng Yoona ikutan main, gaaaah.... ga banget, karena mau perannya apapun yang keluar adalah image Yoona bukan karakter yang diperankannya. Daripada screen laptop saya hancur kena cakar, mending ga nonton.
Kedua pemeran utama di series ini Young Gul dan Jae Hyuk punya sisi negatif dan positif masing-masing, persamaannya mereka sama-sama menggunakan Ga Young, si talented designer untuk persaingan pribadi mereka. Choi An Na (Yuri) adalah designer cinta pertama Jae Hyuk, ditentang oleh keluarga Jung, dan menjadi pasangan Romeo-Juliet di series ini sampai Jae Hyuk terpikat Ga Young. Kemudian didekati/mendekati Young Gul, sampai Young Gul sadar dia sebenarnya mencintai Ga Young.
Jae Hyuk menggunakan posisi chaebolnya untuk memotong semua usaha Young Gul dalam bisnis pakaian dan menarik Ga Young kesisinya. Young Gul, berkolaborasi dengan designer Jo (public enemy no 1 Ga Young) untuk melawan Jae Hyuk tanpa mempedulikan perasaan Ga Young. Hanya Ga Young yang terus terang menyatakan perasaannya pada Young Gul, yang dengan begonya selalu tidak ditanggapi serius oleh Young Gul.
Makanya penonton sebel sama dua tokoh cowok yang sama-sama brengsek, dan sebel karena Ga Young nangis mulu, dan sebel karena An Na selalu butuh cowok untuk menjadi sandarannya. Beberapa komen yang sangat sesuai dengan ide saya adalah buat Ga Young dan An Na berkolaborasi di dunia fashion dan jatuhkan kedua tokoh cowok itu sampai mereka well behave. Hahaha...
So ini salah satu drama yang biasanya saya hindari tapi akhirnya ditonton sampai akhir. Walaupun tidak bisa menyentuh hati, tapi akting mereka bagus kok dan membuat cerita biasa ini hidup. Banyak scenes yang menyentuh pada interaksi GY-JH maupun GY-YG. Pemeran GY adalah Shin Se Kyung yang main di Deep Tree Root, banyak main melalui sorot mata, dan jarang ngomong. Karakternya introvert yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya melalui kata-kata tapi melalui bahasa tubuh. Sangat natural karena kita bisa merasakan perasaan mendalamnya yang tersimpan erat dalam hati. So, menurut saya layak untuk membuang waktu nonton series ini.
Monday, May 07, 2012
Sang Pemburu
Hari Jum'at lalu saya sengaja sedikit dandan karena harus mempresentasikan poster. Pagi-pagi hujan sudah turun tapi harus masang poster untuk dinilai. Saya datang ke sekolah dan mengambil jalan pintas. Sang Pemburu sudah duduk di depan salah satu komputer, saat saya berjalan melewati mejanya dia mengangkat wajah dan memberikan senyumnya pada saya. Ahh... binar dimatanya membuat saya puas dengan penampilan hari ini. Saya yang biasanya tampil polos tanpa polesan lipstik dan bedak, dengan t-shirt atau kemeja, hari ini menampilkan sisi feminin saya. Dan saya tahu anak muda ini mengapresiasi penampilan feminin saya hari ini. Ini penampilan feminin saya yang kedua kalinya dia lihat. Dan insting saya mengatakan dia tertarik bukan sekedar saya Cool seperti istilahnya, yang entah apa artinya, tapi tatapan matanya memberikan pujian terbuka untuk saya. Terimakasih, Sang Pemburu, karena sudah membuat ego perempuan saya melambung.
Walaupun orang yang ingin saya buat tertarik sebenarnya bukan dia, tapi insting kompetisi saya tetap bangga, karena si Pemburu ini banyak yang suka, dan open admiration nya jelaslah membuat saya senang juga.
Yah, walaupun saya tidak mendapatkan hadiah pertama: menemukan soulmate saya, hadiah hiburanpun kadang-kadang menyenangkan.
Walaupun orang yang ingin saya buat tertarik sebenarnya bukan dia, tapi insting kompetisi saya tetap bangga, karena si Pemburu ini banyak yang suka, dan open admiration nya jelaslah membuat saya senang juga.
Yah, walaupun saya tidak mendapatkan hadiah pertama: menemukan soulmate saya, hadiah hiburanpun kadang-kadang menyenangkan.
Friday, April 27, 2012
Ini yang disebut lelaki
Saya tidak ingat saat pertama kali mengenalnya. Saya sering melupakan detail dari hal-hal yang tidak menarik untuk saya. Sepertinya saya satu kelas dengannya di semester musim panas, karena itu wajahnya familiar untuk saya, dan baru mengetahui namanya kemudian setelah berada dalam satu kelas emergensi. Satu-dua kali segroup dengannya membuat kami familiar. Dan dia memberikan respon aktif kalau saya memberikan opini pada tugas kelompok. Dan semester terakhir ini saya memang ada satu kelas reguler yang sama dengannya.
Di kelas reguler dia menyapa saya dengan ramah, saya tadinya berpikir karena dia memang orangnya ramah. Ga heran kalau banyak perempuan tertarik dengannya, tapi karena dia bukan tipe saya, enak-enak aja berhai-hai. Dia ramah menyapa bukan hanya dengan teman perempuan tapi dengan teman lelaki pun begitu. Dan saat saya bekerja di basement dia selalu menyapa saya, padahal kadang-kadang saya ga sadar kalau dia ada. Dia juga tidak segan memeluk bahu saya, hal yang sangat jarang dilakukan siswa-siswa cowok terhadap saya. Saya ga punya pikiran aneh, mungkin dia memang pribadi yang ramah dan terbuka saja.
Kemarin saat presentasi di kelas, dia memberikan senyuman memberi semangat saat saya sedang presentasi. Tapi ga menggetarkan hati karena buat saya lelaki yang punya pasangan tidak menarik. Sebagai teman sih ga masalah. Tapi tak akan membuat hati saya kesetrum.
Malam ini ada pesta perpisahan untuk yang mau lulus, tapi yang hadir nyampur mahasiswa tahun kedua dan tahun pertama. Dan saat saya sedang berdiri sendirian dia tiba-tiba mendekati saya. Dan karena kenal basa-basilah, "Hi how are you?" dan peluk biasa. Dan setelah basa-basi sekedarnya dia ngomong "I'm really want to know you. You're so cool."
...what?
"Really?" saya cuma bilang "thanks!" Tapi obrolan kami ga nyambung karena banyak student lain yang mengenalnya dan mendekat, terus ada satu student perempuan yang berdiri di sebelahnya, curiga ini pacarnya...hahaha... akhirnya setelah basa-basi saya kabur dari dia.
Saya ga nyangka ternyata dia beneran pengen kenal saya. Apapun juga yang menarik saya untuk dia, jelas saya tersanjung. Ga nyangka aja. Dan terus terang saya kagum sifat jantannya, kalau tertarik datang mendekat dan bilang memang tertarik. Ga seperti dua lelaki yang menarik perhatian saya tapi ga ada yang bilang terus terang ingin mengenal saya lebih jauh.
Huh, kenapa yang saya suka kenapa tidak ada yang menunjukan keberanian seperti ini ya? Sebbelll...
Di kelas reguler dia menyapa saya dengan ramah, saya tadinya berpikir karena dia memang orangnya ramah. Ga heran kalau banyak perempuan tertarik dengannya, tapi karena dia bukan tipe saya, enak-enak aja berhai-hai. Dia ramah menyapa bukan hanya dengan teman perempuan tapi dengan teman lelaki pun begitu. Dan saat saya bekerja di basement dia selalu menyapa saya, padahal kadang-kadang saya ga sadar kalau dia ada. Dia juga tidak segan memeluk bahu saya, hal yang sangat jarang dilakukan siswa-siswa cowok terhadap saya. Saya ga punya pikiran aneh, mungkin dia memang pribadi yang ramah dan terbuka saja.
Kemarin saat presentasi di kelas, dia memberikan senyuman memberi semangat saat saya sedang presentasi. Tapi ga menggetarkan hati karena buat saya lelaki yang punya pasangan tidak menarik. Sebagai teman sih ga masalah. Tapi tak akan membuat hati saya kesetrum.
Malam ini ada pesta perpisahan untuk yang mau lulus, tapi yang hadir nyampur mahasiswa tahun kedua dan tahun pertama. Dan saat saya sedang berdiri sendirian dia tiba-tiba mendekati saya. Dan karena kenal basa-basilah, "Hi how are you?" dan peluk biasa. Dan setelah basa-basi sekedarnya dia ngomong "I'm really want to know you. You're so cool."
...what?
"Really?" saya cuma bilang "thanks!" Tapi obrolan kami ga nyambung karena banyak student lain yang mengenalnya dan mendekat, terus ada satu student perempuan yang berdiri di sebelahnya, curiga ini pacarnya...hahaha... akhirnya setelah basa-basi saya kabur dari dia.
Saya ga nyangka ternyata dia beneran pengen kenal saya. Apapun juga yang menarik saya untuk dia, jelas saya tersanjung. Ga nyangka aja. Dan terus terang saya kagum sifat jantannya, kalau tertarik datang mendekat dan bilang memang tertarik. Ga seperti dua lelaki yang menarik perhatian saya tapi ga ada yang bilang terus terang ingin mengenal saya lebih jauh.
Huh, kenapa yang saya suka kenapa tidak ada yang menunjukan keberanian seperti ini ya? Sebbelll...
Thursday, April 26, 2012
Lelaki Jepangkah?
Saya punya bakat stalker, dan lelaki berambut panjang yang selalu seperti melihat hantu kalau ketemu saya itu akhirnya membangkitkan minat saya untuk mencari tahu, siapa sih dia sebenarnya.
Gara-gara kejadian lucu hari rabu kemarin. Saya ada di lift di gedung sekolah yang lama, mau ke lantai delapan. Ada penumpang lift lain didalamnya tapi cuma sampai ke lantai 3. Di lantai satu lift berhenti dan ada penumpang baru. Saya lempeng ke depan aja sih, walaupun sempat melirik ke orang yang baru masuk. Dan begitu orangnya melihat saya, asli dia shock dan membeku. Kalau dia ga sendirian, pasti dia batal masuk lift. Dia si lelaki berambut panjang itu.
Begitu masuk dia langsung nyempil ke depan panel tombol, saya jadi geli sendiri ngeliat reaksinya melihat saya seperti melihat hantu aja, atau mau saya makan aja. Jadinya saya pasang tampang lempeng lagi, walaupun dia sempat kok memandang saya. Ketika penumpang satu keluar dilantai 3 tinggal saya sama dia. Dan dia beberapa kali memandang saya. Buset ni orang, pernah salah apa saya sama dia, kok dapat perlakuan kayak gini. Seandainya saya pernah ngejar-ngejar dia, atau berbuat gimana gitu, mungkin masih bisa dipahami. Lha ini, kenal aja kagak, tau namanya juga tidak, kebangsaannya apa lagi. Pokoknya di sekitar Asia Timur deh klo ga Jepang, Tibet, Korea, Cina. Itu tebakan saya.
Dia keluar di lantai enam tanpa ngomong apapun pada saya, tinggalah saya sendirian ngapung ke lantai 8. Setelah urusan di lantai 8 saya mondar-mandir ke beberapa tempat dan akhirnya cek mailbox saya, karena katanya ada satu tugas yang udah dinilai dan dikembalikan, saat jalan ke arah jembatan, ada yang keluar di lift. Eh dia lagi, yang berambut panjang. Kalau dari jauh dia berani tuh memandang saya. Dan karena dia jalan ke arah yang sama dengan saya, akhirnya di detik terakhir saya dengan tenangnya mengambil putaran yang berlawanan.
Hati kecil saya bilang sebenarnya orang ini tertarik sama saya, tapi kenapa reaksinya seperti anak remaja yang baru jatuh cinta ya? Kedua dia tidak melakukan upaya pendekatan, kalau tandanya seperti ini biasanya dia sudah punya pasangan, jadi ga layak dikejar sama sekali.
Akhirnya saya iseng, ngebrowsing anak-anak sekolah saya, wajahnya memper seorang mahasiswa jepang. Apa itu memang accountnya dia? Ga tahu. Tapi jangan dikira saya ga bisa jadi stalker ya!
Gara-gara kejadian lucu hari rabu kemarin. Saya ada di lift di gedung sekolah yang lama, mau ke lantai delapan. Ada penumpang lift lain didalamnya tapi cuma sampai ke lantai 3. Di lantai satu lift berhenti dan ada penumpang baru. Saya lempeng ke depan aja sih, walaupun sempat melirik ke orang yang baru masuk. Dan begitu orangnya melihat saya, asli dia shock dan membeku. Kalau dia ga sendirian, pasti dia batal masuk lift. Dia si lelaki berambut panjang itu.
Begitu masuk dia langsung nyempil ke depan panel tombol, saya jadi geli sendiri ngeliat reaksinya melihat saya seperti melihat hantu aja, atau mau saya makan aja. Jadinya saya pasang tampang lempeng lagi, walaupun dia sempat kok memandang saya. Ketika penumpang satu keluar dilantai 3 tinggal saya sama dia. Dan dia beberapa kali memandang saya. Buset ni orang, pernah salah apa saya sama dia, kok dapat perlakuan kayak gini. Seandainya saya pernah ngejar-ngejar dia, atau berbuat gimana gitu, mungkin masih bisa dipahami. Lha ini, kenal aja kagak, tau namanya juga tidak, kebangsaannya apa lagi. Pokoknya di sekitar Asia Timur deh klo ga Jepang, Tibet, Korea, Cina. Itu tebakan saya.
Dia keluar di lantai enam tanpa ngomong apapun pada saya, tinggalah saya sendirian ngapung ke lantai 8. Setelah urusan di lantai 8 saya mondar-mandir ke beberapa tempat dan akhirnya cek mailbox saya, karena katanya ada satu tugas yang udah dinilai dan dikembalikan, saat jalan ke arah jembatan, ada yang keluar di lift. Eh dia lagi, yang berambut panjang. Kalau dari jauh dia berani tuh memandang saya. Dan karena dia jalan ke arah yang sama dengan saya, akhirnya di detik terakhir saya dengan tenangnya mengambil putaran yang berlawanan.
Hati kecil saya bilang sebenarnya orang ini tertarik sama saya, tapi kenapa reaksinya seperti anak remaja yang baru jatuh cinta ya? Kedua dia tidak melakukan upaya pendekatan, kalau tandanya seperti ini biasanya dia sudah punya pasangan, jadi ga layak dikejar sama sekali.
Akhirnya saya iseng, ngebrowsing anak-anak sekolah saya, wajahnya memper seorang mahasiswa jepang. Apa itu memang accountnya dia? Ga tahu. Tapi jangan dikira saya ga bisa jadi stalker ya!
Kenapa banyak yang nyari info the legend?
Di statistik blog nge-link ke postingan Damduk dan Sujini dan search enginenya google Indonesia lagi. Ada apa gerangan? Baru dipasang ya seriesnya... duh ketinggalan jaman banget sih. The moon that embraces the sun adalah series sageuk terakhir, nonton deh, bagus lho.
The Legend emang bagus, tapi udah lama banget bukan? Spoiler: endingnya ngabuntut bangkong kata orang sunda... hahihu... udah ga usah ditonton deh, mendingan nonton series baru Lee Seung Gi the King 2 Hearts. Nambah spoiler: Kiha mati, dia yang jadi black phoenix karena anaknya terancam. DamDuk masuk ke lingkaran ajaib yang muncul setelah memunahkan black phoenix dan meninggalkan Sujini serta anaknya. Udah selesai ditutup dengan sejarah asli dari DamDuk... hehehe... nyebelin kan?
Tapi emang sih the Legend itu bagus!-- haha, ga konsisten ni pernyataan.
The Legend emang bagus, tapi udah lama banget bukan? Spoiler: endingnya ngabuntut bangkong kata orang sunda... hahihu... udah ga usah ditonton deh, mendingan nonton series baru Lee Seung Gi the King 2 Hearts. Nambah spoiler: Kiha mati, dia yang jadi black phoenix karena anaknya terancam. DamDuk masuk ke lingkaran ajaib yang muncul setelah memunahkan black phoenix dan meninggalkan Sujini serta anaknya. Udah selesai ditutup dengan sejarah asli dari DamDuk... hehehe... nyebelin kan?
Tapi emang sih the Legend itu bagus!-- haha, ga konsisten ni pernyataan.
Saturday, April 21, 2012
Selamat Hari Kartini
Disclaimer: Foto bukan mikik saya, saya download dari FB kawan, jadi ga tahu sumbernya dari mana.
Kaget melihat gap usia antara Kartini dan suaminya. Halah ga peduli dengan titel bupatinya, kalau saya jadi Kartini, saya pasti melakukan hal lebih ekstrim daripada harus menikah dengan laki-laki dengan gap usia selebar itu. Yah, saat saya di usia yang sama dengan Kartini, diliatin laki-laki seumur suaminya Kartini aja udah berasa creepy banget, boro-boro mau dinikahkan paksa lagi. Belum lagi penampilan secara fisik... duh nenek saya sebenarnya beruntung dinikahkan paksa dengan kakek yang penampilan fisiknya menarik (Tinggi, kurus dan lumayan ganteng). Huahahaha... yeah mata saya memang tidak bisa ditipu, kalau dinikahkan secara paksa diusia semuda itu, saya memilih minimal dengan lelaki bertampang seperti Kim Nam Gil deh.... mungkin saya tidak akan menolak hehehehe, mungkin malah maksa dinikahkan cepat-cepat.
Yang lebih membuat sengsara lagi dalam pernikahannya itu adalah posisi suaminya yang bupati, satu konsep yang salah adalah pendapat bahwa perempuan harus bersyukur dengan suami berpangkat tinggi. Are you kidding? It's disaster! Alasannya karena lelaki seperti itu (apalagi di jaman Kartini) sangat terbiasa dengan autoritas maksimal, jadi tidak akan bisa membiarkan perempuan bebas berpendapat. Ini faktor yang menurut saya sangat berpengaruh terhadap manusia yang punya jiwa bebas, free spirit seperti Kartini. Makanya beliau passionya dalam mengedukasi perempuan sangat tinggi. Karena cuma itu satu-satunya pelarian untuk jiwa bebasnya. (Duh ngomong apa sih gw?).
Dan satu-satunya cara untuk mematahkan jiwa bebas Kartini adalah memutuskan edukasinya. Hmm... ga kebayang akan menjadi perempuan seperti apa, kalau Kartini diijinkan ayahnya meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi?
Saturday, April 14, 2012
Menyelami Hati Yang Berdarah
Banjir darah di dalam hati saya, ditikam lagu-lagu patah hati dari tahun 70-an. Pernah dengar nama Susan Jacks? Suaranya bening indah, penyanyi lawas dari Kanada. Tapi musik dan suaranya familiar untuk saya, walaupun saya tidak pernah merasa mendengarkan lagu-lagunya. Tapi untuk orang yang menjadi balita di awal 70-an, mungkin lagu-lagu itu pernah saya dengarkan dan masuk ke dalam bawah sadar saya untuk kemudian terlupa. Tapi file nya tersimpan di salah satu sudut di otak saya, membuatnya menjadi nadanya menjadi familiar.
Lagu-lagu Susan Jacks, yang membuat hati saya yang sempat koma menjadi hidup lagi, merasakan pedihnya tikaman luka, membuat saya menangis dari hati yang terdalam. Kadang-kadang kita perlu mengeluarkan semua perasaan itu, agar tidak membusuk dan meracuni kehidupan.
Saya tidak perlu merasa malu karena mencintai seseorang, tidak perlu merasa malu pula saat cinta saya bertepuk sebelah tangan, tidak perlu merasa malu karena hati saya menjadi remuk, dan tidak perlu merasa malu pula meneteskan airmata mengasihani diri sendiri. Karena dari 7 trilliun manusia di bumi ini, saya bukan menjadi satu-satunya kasus perasaan. Sekarang nanah dari hati yang luka itu sudah terbasuh dengan air mata. Pedihnya masih terasa tapi sudah mulai dengan proses penyembuhan.
Kadang saya suka merasa lucu sendiri, karena lagu-lagu sangat mempengaruhi perasaan saya. Setiap saat setiap kejadian penting punya theme song masing-masing. Mendengarkan lagu-lagunya akan membuat saya mampu mengingat perasaan yang pernah saya miliki. Walaupun mungkin tidak lagi berarti.
Lagu-lagu Susan Jacks, yang membuat hati saya yang sempat koma menjadi hidup lagi, merasakan pedihnya tikaman luka, membuat saya menangis dari hati yang terdalam. Kadang-kadang kita perlu mengeluarkan semua perasaan itu, agar tidak membusuk dan meracuni kehidupan.
Saya tidak perlu merasa malu karena mencintai seseorang, tidak perlu merasa malu pula saat cinta saya bertepuk sebelah tangan, tidak perlu merasa malu karena hati saya menjadi remuk, dan tidak perlu merasa malu pula meneteskan airmata mengasihani diri sendiri. Karena dari 7 trilliun manusia di bumi ini, saya bukan menjadi satu-satunya kasus perasaan. Sekarang nanah dari hati yang luka itu sudah terbasuh dengan air mata. Pedihnya masih terasa tapi sudah mulai dengan proses penyembuhan.
Kadang saya suka merasa lucu sendiri, karena lagu-lagu sangat mempengaruhi perasaan saya. Setiap saat setiap kejadian penting punya theme song masing-masing. Mendengarkan lagu-lagunya akan membuat saya mampu mengingat perasaan yang pernah saya miliki. Walaupun mungkin tidak lagi berarti.
Airmata
Aura melankolis menyergap tubuh ini sejak hari kemarin, tanpa bisa menjelaskan asalnya. Mungkin karena tangan-tangan yang menjalar dari perasaan kesendirian. Mungkin karena eksistensi si Mata Hijau sebenarnya lebih dalam dari yang saya sangka? Setelah lebih dari seminggu saya tidak pernah melihat lagi bayangannya di sekolah. Dan karena hati saya sudah menyerah, saya tidak lagi melemparkan signal-signal ke angkasa raya mencari frekuensi untuk menjangkau perasaannya.
Tiba-tiba rasa sepi menyergap begitu kuatnya. Kehidupan terasa tidak berarti, orang-orang yang begitu berarti untuk saya sudah tidak ada di dunia ini. Bahkan berharap untuk melihat merekapun sudah tidak lagi saya miliki. Dan saya hidup karena belum saatnya ajal menjemput. Hidup seperti cangkang kosong, hidup karena tubuh ini secara otomatis melakukan semua fungsi biologisnya. Air mata pun terkumpul dan akhirnya jatuh satu-satu.
Saya masuk ke kelas dan duduk di beberapa baris di belakang si Mata Hijau. Paling tidak saya akan bisa melihatnya selama di kelas. Tiba-tiba teman satu grup mengatakan ada tugas yang harus di submit hari ini yang belum saya buat. Saya dengan paniknya membuka laptop dan berusaha mengetikan baris-baris kalimat itu. Mata Hijau bangkit dari tempat duduknya dan dia pergi entah kemana. Saya panik, ingin mengejarnya tapi prioritas utama adalah tugas ini. Saya mencari-cari kemana si Mata Hijau pergi? Kenapa dia tidak kembali kelas, bukannya kelas sudah mau dimulai? --- Sampai disana, kesadaran membangkitkan saya dari alam mimpi. Itu hanya mimpi, tapi saya sadar dialam nyata pun keberadaan si Mata Hijau menguap secara mendadak. Tidak pernah lagi saya melihatnya di sekolah.
Tuhan, maafkan saya yang seperti tidak bersyukur atas karunia hidup yang Kau berikan. Maafkan saya karena terjerat di lembah duka yang beracun. Biarkan saya berhenti sejenak, menangisi diri sendiri melepaskan duka. Rasanya berat beban sepi yang kali ini menyergap diri. Saya tahu tidak ada cobaan yang Kau berikan diluar batas manusia untuk menerimanya. Tolong kuatkan diri saya.
Thursday, April 12, 2012
Maksudnya?
Maunya tinggal dan ngetik di sekolah, tapi terpaksa pulang karena harus rely kamera ke teman se-grup. Turunlah saya ke plaza dan ... menemukan makanan gratis yang disediakan oleh lembaga riset kanker. Lebih enak daripada yang biasa disajikan oleh sekolah saya hihihi.
Setelah ngambil minum, saya nongkrong disalah satu meja menghadap ke salah satu poster riset, dan tulisannya besar sehingga bisa dibaca dari jauh. Pandangan mata saya lurus ke depan, tahu-tahu ada sesosok tubuh yang bergerak dengan kecepatan super pelan... - ok, hiperbola, ga pelan amat sih tapi lebih pelan dari jalan normal.
Siapa dia? Lelaki berambut panjang yang tidak saya tahu namanya itu. Hari ini mukanya bersih, setelah beberapa hari kemarin dia membiarkan brewoknya memanjang. Atau mereka kembar? Karena saya selalu melihat orang ini kadang wajahnya bersih, kadang brewokan. Dan yang brewokan itu kalau ga salah lebih tinggi dari saya dan agak kurus. Huh, ga tau deh, mungkin mata saya aja yang eror, kalau dia pakai jaket keliatan lebih kurus.
Ga jelas maksud dia apa dengan jalan super lambat. Kalau sambil ngeliatin poster, kenapa dia jalan di belakang orang-orang. Kalau sengaja jalan super lambat karena pengen saya sapa... lebih ga masuk akal. Karena saya ga akan menyapa orang yang tidak saya kenal, hey be a man, datang ke meja saya dan ngomong basa-basi deh. Ambil minuman trus mampir ke meja saya dan mulai dengan can I? untuk minta ijin share meja yang sedang saya pakai. Huh....!
Lucu... ya, saya ga merasakan hormon itu bergejolak sekencang pada si mata hijau, yang ga pernah kelihatan lagi. Tapi saya menyadari kok eksistensi dia. hehehe... Tapi saya ga akan pernah bisa menjadi perempuan yang akan nyosor laki-laki, Tuhan..., jadi minta maaf kalau saya belum menemukan siapa orang yang Kau tentukan untuk saya. Kalau sampai menutup mata selama-lamanya tetap sendiri, tolong jangan hukum saya.
Setelah ngambil minum, saya nongkrong disalah satu meja menghadap ke salah satu poster riset, dan tulisannya besar sehingga bisa dibaca dari jauh. Pandangan mata saya lurus ke depan, tahu-tahu ada sesosok tubuh yang bergerak dengan kecepatan super pelan... - ok, hiperbola, ga pelan amat sih tapi lebih pelan dari jalan normal.
Siapa dia? Lelaki berambut panjang yang tidak saya tahu namanya itu. Hari ini mukanya bersih, setelah beberapa hari kemarin dia membiarkan brewoknya memanjang. Atau mereka kembar? Karena saya selalu melihat orang ini kadang wajahnya bersih, kadang brewokan. Dan yang brewokan itu kalau ga salah lebih tinggi dari saya dan agak kurus. Huh, ga tau deh, mungkin mata saya aja yang eror, kalau dia pakai jaket keliatan lebih kurus.
Ga jelas maksud dia apa dengan jalan super lambat. Kalau sambil ngeliatin poster, kenapa dia jalan di belakang orang-orang. Kalau sengaja jalan super lambat karena pengen saya sapa... lebih ga masuk akal. Karena saya ga akan menyapa orang yang tidak saya kenal, hey be a man, datang ke meja saya dan ngomong basa-basi deh. Ambil minuman trus mampir ke meja saya dan mulai dengan can I? untuk minta ijin share meja yang sedang saya pakai. Huh....!
Lucu... ya, saya ga merasakan hormon itu bergejolak sekencang pada si mata hijau, yang ga pernah kelihatan lagi. Tapi saya menyadari kok eksistensi dia. hehehe... Tapi saya ga akan pernah bisa menjadi perempuan yang akan nyosor laki-laki, Tuhan..., jadi minta maaf kalau saya belum menemukan siapa orang yang Kau tentukan untuk saya. Kalau sampai menutup mata selama-lamanya tetap sendiri, tolong jangan hukum saya.
Monday, March 26, 2012
Apakah ...?
12 tahun yang lalu diatas ojek di wilayah Sagaranten, Sukabumi Selatan. Saya pulang dari puskesmas yang dadakan berada di bawah tanggung jawab saya, secara resmi saya menjadi kepala puskesmas sekaligus menjadi dokter kedua di puskesmas perawatan. Duh perbudakan banget.
Diatas ojek yang tidak bisa melaju kencang karena jalanan yang kasar saya menghirup angin pegunungan, dan berpikir beberapa bulan lagi selesai masa PTT saya, apakah saya akan bisa bekerja di kota? Entah kenapa pikiran itu melintas didalam hati saya, dan memberikan bayangan mengerikan dari polusi di perkotaan. Kemudian terbukti saya menjalani hidup dihutan, dan berikutnya selalu mendapatkan pekerjaan di luar Jawa, di kota-kota kecil yang penuh suasana rural dibanding dengan gemerlap kota besar. Walaupun saya tidak pernah bisa diam permanen di satu tempat, dan ada saat-saat tertentu dimana saya merindukan dan mengunjungi kota besar secara rutin.
Dua tahun hidup di negara maju, sejak awal datang saya bertekad untuk kembali ke tanah air. Tapi mendadak gamang bulan-bulan terakhir, apakah saya akan bisa tinggal di tanah air setelah menikmati dunia bebas asap rokok? Kenapa dunia ini terasa mengkerut, membuat saya merasa sesak? Mengapa ada desiran tertentu yang membuat saya merasa ada benang yang mengikat saya di kota berinisial A ini? Padahal saya tidak berniat untuk tinggal di kota ini? Padahal saya yakin akan pulang.
Apakah ada seseorang yang berharap saya tinggal disini? Apakah itu kamu?
Pertanyaan saya bergema memantul di dinding-dinding tak terjawab ...
Diatas ojek yang tidak bisa melaju kencang karena jalanan yang kasar saya menghirup angin pegunungan, dan berpikir beberapa bulan lagi selesai masa PTT saya, apakah saya akan bisa bekerja di kota? Entah kenapa pikiran itu melintas didalam hati saya, dan memberikan bayangan mengerikan dari polusi di perkotaan. Kemudian terbukti saya menjalani hidup dihutan, dan berikutnya selalu mendapatkan pekerjaan di luar Jawa, di kota-kota kecil yang penuh suasana rural dibanding dengan gemerlap kota besar. Walaupun saya tidak pernah bisa diam permanen di satu tempat, dan ada saat-saat tertentu dimana saya merindukan dan mengunjungi kota besar secara rutin.
Dua tahun hidup di negara maju, sejak awal datang saya bertekad untuk kembali ke tanah air. Tapi mendadak gamang bulan-bulan terakhir, apakah saya akan bisa tinggal di tanah air setelah menikmati dunia bebas asap rokok? Kenapa dunia ini terasa mengkerut, membuat saya merasa sesak? Mengapa ada desiran tertentu yang membuat saya merasa ada benang yang mengikat saya di kota berinisial A ini? Padahal saya tidak berniat untuk tinggal di kota ini? Padahal saya yakin akan pulang.
Apakah ada seseorang yang berharap saya tinggal disini? Apakah itu kamu?
Pertanyaan saya bergema memantul di dinding-dinding tak terjawab ...
Sunday, March 25, 2012
I'm singing my blue
Someone translated the new song of Big Bang into English, the lyrics below:
The Winter's gone and the spring has come
We've withered away
Our hearts are torn from the yesterdays
Im singing my blues
I'm used to the tears, the doubt and the fears That hold me oh
Im singing my blues
I hope you can see
Im loosing my grip on you oh oh
We're looking up into the same old sky except that you and I
Are further from the place we used to love
I am leaving you with just a word
Yea It's selfish girl
But I have never been that good with words
Oh this could be the end of our dream
No one can help me
Maybe this is our final scence
Watch the curtain closing drop down low
to bad now Ive got nothing to show
The moment I met you this I Know
I'd always Let my loving show
But I have lost my way into the blue
And when I close my eyes I pray we'll see it through
I wish that I could feel my cold heart
But We're so far apart, just like the ocean that's between our love
Your type of love is like a trauma
When all is said and done
Ill dry my tears and think of what we were
My apathy is all Ive got for now
Nothing gonna hold me down
I cant take your complicated run around
And I don't care if you aint there for me now
Cause I got a new sound
People come and go like downtown
And when the night has come and were underneath the stars
Thinking what went wrong
Falling asleep alone, but you always know
that even in my dreams I sing this song....
This song is a representation of my feeling to the Green Eyes. I'm singing my blue ...~~
The Winter's gone and the spring has come
We've withered away
Our hearts are torn from the yesterdays
Im singing my blues
I'm used to the tears, the doubt and the fears That hold me oh
Im singing my blues
I hope you can see
Im loosing my grip on you oh oh
We're looking up into the same old sky except that you and I
Are further from the place we used to love
I am leaving you with just a word
Yea It's selfish girl
But I have never been that good with words
Oh this could be the end of our dream
No one can help me
Maybe this is our final scence
Watch the curtain closing drop down low
to bad now Ive got nothing to show
The moment I met you this I Know
I'd always Let my loving show
But I have lost my way into the blue
And when I close my eyes I pray we'll see it through
I wish that I could feel my cold heart
But We're so far apart, just like the ocean that's between our love
Your type of love is like a trauma
When all is said and done
Ill dry my tears and think of what we were
My apathy is all Ive got for now
Nothing gonna hold me down
I cant take your complicated run around
And I don't care if you aint there for me now
Cause I got a new sound
People come and go like downtown
And when the night has come and were underneath the stars
Thinking what went wrong
Falling asleep alone, but you always know
that even in my dreams I sing this song....
This song is a representation of my feeling to the Green Eyes. I'm singing my blue ...~~
Tuesday, March 13, 2012
Diawali di musim semi, diakhiri di musim semi
Terimakasih Tuhan, untuk satu tahun yang berwarna pink itu. Hari Jum'at besok adalah hari pelepasan resmi perasaan saya padanya. Terimakasih sudah membuat saya merasakan lagi debar-debar dihati. Dan saya menerima dengan ikhlas, saat doa saya tak terkabulkan saat ini. Mungkin dia bukan untuk saya, mungkin ini bukan waktunya, saya tidak tahu. Hanya jelas saya memutuskan untuk tidak mengikuti semua ide gila di kepala untuk mendapatkan hatinya. Saya tidak ingin lagi mengulang sebuah episode terburuk di masa lalu, saat saya tidak mempedulikan semua pertanda dariMu.
Diawali di musim semi, diakhiri di musim semi. Semoga dia selalu bisa tersenyum dalam hidupnya. Bye Mata Hijau, hari Jum'at mungkin merupakan saat terakhir kita untuk bertemu. Saya tidak yakin akan melihatmu lagi di sekolah, walaupun resminya saya akan pergi akhir Mei dari kotamu dari negaramu. Bahagia selalu ya!
+++
Dan yang terburuk adalah kekosongan itu. Tapi tidak ada rasa sakit sekarang, air mata tidak keluar juga. Kebas, tidak ada rasa. Otak saya memblok semua informasi tentang dia. Berusaha menghapus setiap memori satu-satu, sampai tiba di satu waktu saat saya harus berpikir keras untuk mengingat namanya, wajahnya dan semua yang saya suka tentangnya. Kepribadian yang fatalistik.
Saya tidak akan terpuruk kok, karena saya dengan sadar melepaskan perasaan saya padanya. Tapi perasaan suka itu yang menjadi sumber energi saya menatap cerahnya hari demi hari, penuh harap. Sekarang sumber energi itu hilang, membuat saya menjalani hari demi hari dalam keadaan proxy. Tanpa perlu berusahapun saya tiap hari akan bangun, pergi ke kampus, membuat tugas, menyelesaikakn semester terakhir. Kemudian pulang ke tanah air, mudah-mudahan segera mendapatkan pekerjaan lagi. Berpikir untuk membuat sukses di pekerjaan, bertemu teman-teman lama, menjalani hari demi hari lagi. Kenangan dua tahun disini akan memudar seiring waktu.
Hhh... beratnya melepaskan rasa suka itu. Tapi ini untuk kebaikan saya sendiri, apa ini baik untuk dia? Tidak tahu. Sudahlah anggap saja saya salah baca signal orang. Selesai. Finito.
~ suara hati dibalik semua upaya untuk ikhlas dan positif. Masih ada esok ...........
+++
Diawali di musim semi, diakhiri di musim semi. Semoga dia selalu bisa tersenyum dalam hidupnya. Bye Mata Hijau, hari Jum'at mungkin merupakan saat terakhir kita untuk bertemu. Saya tidak yakin akan melihatmu lagi di sekolah, walaupun resminya saya akan pergi akhir Mei dari kotamu dari negaramu. Bahagia selalu ya!
+++
Dan yang terburuk adalah kekosongan itu. Tapi tidak ada rasa sakit sekarang, air mata tidak keluar juga. Kebas, tidak ada rasa. Otak saya memblok semua informasi tentang dia. Berusaha menghapus setiap memori satu-satu, sampai tiba di satu waktu saat saya harus berpikir keras untuk mengingat namanya, wajahnya dan semua yang saya suka tentangnya. Kepribadian yang fatalistik.
Saya tidak akan terpuruk kok, karena saya dengan sadar melepaskan perasaan saya padanya. Tapi perasaan suka itu yang menjadi sumber energi saya menatap cerahnya hari demi hari, penuh harap. Sekarang sumber energi itu hilang, membuat saya menjalani hari demi hari dalam keadaan proxy. Tanpa perlu berusahapun saya tiap hari akan bangun, pergi ke kampus, membuat tugas, menyelesaikakn semester terakhir. Kemudian pulang ke tanah air, mudah-mudahan segera mendapatkan pekerjaan lagi. Berpikir untuk membuat sukses di pekerjaan, bertemu teman-teman lama, menjalani hari demi hari lagi. Kenangan dua tahun disini akan memudar seiring waktu.
Hhh... beratnya melepaskan rasa suka itu. Tapi ini untuk kebaikan saya sendiri, apa ini baik untuk dia? Tidak tahu. Sudahlah anggap saja saya salah baca signal orang. Selesai. Finito.
~ suara hati dibalik semua upaya untuk ikhlas dan positif. Masih ada esok ...........
+++
Saturday, March 10, 2012
Defeated, menyerah, give up
Kalau di film-film saat seorang perempuan harus menyerah dan melepaskan perasaannya, tokoh laki-laki yang menjadi target cinta bertepuk sebelah tangan akan berkata "Don't give up on me". Diakhiri dengan kata-kata bahwa hati si laki-laki tergerak. Di alam nyata ... hmmm... mungkin ada, tapi tidak berlaku untuk saya.
Karena ini nggak, itu bukan, saya pun menyerah menapaki perjalanan hidup sebagai solo traveler (lagi). Yeah, kalau dipikir-pikir sumbernya dari dalam diri sendiri. Tidak bisa berkompromi. Saya hanya mau mengenal lebih dalam dan lebih dekat orang yang saya suka saja. Tapi saya juga sangat egois, kalau melihat orang yang saya suka menunjukan gelagat penolakan, saya akan masuk ke dalam mode "cangkang kerang yang tertutup rapat" hanya bisa dibuka dengan api (cinta) yang membara. Cuih...
Akhirnya yang menjadi comfort zone saya adalah pekerjaan. Dan saya memegangnya erat-erat, diantara semua prioritas, pekerjaan akan menjadi prioritas utama. Tapi akhirnya terseret ke lingkaran setan karena terlalu fokus pada pekerjaan akhirnya lupa dengan sosialisasi, karena lupa dengan sosialisasi akhirnya menutup prospek mendapatkan si belahan jiwa itu, karena ga dapat belahan jiwa akhirnya berpegang erat pada pekerjaan, dan siklus yang sama akan berulang lagi. Welcome to my messy world!
Apa obatnya? Mungkin tidak ada, karena orang bilang saya terlalu mencari yang sempurna dan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jadi saya hanya akan menatap pasangan yang saling mencinta dengan mata iri, terus mendesah, terus merepresi perasaan, dan berkata "sudahlah, kalau memang harus menjalani hidup ini sendiri, ya ga usah cari kerepotan."
Jangan terlalu tinggi menyimpan harapan, selain sukar terjangkau saat kembali ke alam nyata rasanya sakit. Dan karena dilarang menyakiti tubuh, akhirnya saya memotong rambut saja. Heh, padahal memang udah berniat potong rambut kan, Karena udah ga karuan potongannya. Dengan rambut yang lebih pendek, bisa lebih gampang merawatnya.
Karena ini nggak, itu bukan, saya pun menyerah menapaki perjalanan hidup sebagai solo traveler (lagi). Yeah, kalau dipikir-pikir sumbernya dari dalam diri sendiri. Tidak bisa berkompromi. Saya hanya mau mengenal lebih dalam dan lebih dekat orang yang saya suka saja. Tapi saya juga sangat egois, kalau melihat orang yang saya suka menunjukan gelagat penolakan, saya akan masuk ke dalam mode "cangkang kerang yang tertutup rapat" hanya bisa dibuka dengan api (cinta) yang membara. Cuih...
Akhirnya yang menjadi comfort zone saya adalah pekerjaan. Dan saya memegangnya erat-erat, diantara semua prioritas, pekerjaan akan menjadi prioritas utama. Tapi akhirnya terseret ke lingkaran setan karena terlalu fokus pada pekerjaan akhirnya lupa dengan sosialisasi, karena lupa dengan sosialisasi akhirnya menutup prospek mendapatkan si belahan jiwa itu, karena ga dapat belahan jiwa akhirnya berpegang erat pada pekerjaan, dan siklus yang sama akan berulang lagi. Welcome to my messy world!
Apa obatnya? Mungkin tidak ada, karena orang bilang saya terlalu mencari yang sempurna dan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jadi saya hanya akan menatap pasangan yang saling mencinta dengan mata iri, terus mendesah, terus merepresi perasaan, dan berkata "sudahlah, kalau memang harus menjalani hidup ini sendiri, ya ga usah cari kerepotan."
Jangan terlalu tinggi menyimpan harapan, selain sukar terjangkau saat kembali ke alam nyata rasanya sakit. Dan karena dilarang menyakiti tubuh, akhirnya saya memotong rambut saja. Heh, padahal memang udah berniat potong rambut kan, Karena udah ga karuan potongannya. Dengan rambut yang lebih pendek, bisa lebih gampang merawatnya.
Thursday, March 08, 2012
Susahnya menjadi introvert
Untuk mengerjakan tugas saya lebih senang melakukannya di sekolah. Tapi kebayang ga sih bawelnya mulut-mulut mahasiswa amrik sama bawelnya dengan mulut mahasiswa dari negara lainnya. Dan kalau mereka udah ngumpul dengan sesamanya, yang dilakukan cuma ngobrol-ngobrol dan ngobrol. Ga masalah kalau hari masih siang, tapi sekarang udah jam 8 malam, ngapain sih mereka masih di sekolah kalau ga ngerjain apa-apa, cuma ngobrol doang. Duuh, ga tau etika banget sih. Kalau mau ngobrol kenapa ga di rumah aja. Mengganggu tahu! Ribut! bikin orang ga bisa konsentrasi.
Saya sialnya paling gampang terganggu dengan obrolan orang-orang. Tadinya basement menjadi tempat yang nyaman buat saya. Sampai tahun ini mahasiswa-mahasiswa itu mulai senang memakainya jadi tempat ngobrol. Heran.
Saya sialnya paling gampang terganggu dengan obrolan orang-orang. Tadinya basement menjadi tempat yang nyaman buat saya. Sampai tahun ini mahasiswa-mahasiswa itu mulai senang memakainya jadi tempat ngobrol. Heran.
Tuesday, March 06, 2012
Kabur ah
Waktu itu saya sedang pakai komputer yang bejibun di basement. Sedang ngebut bikin tugas. Tau-tau ada bapak-bapak nanya sebelah saya kosong tidak. Saya jujur bilang kosong, karena memang kosong, dan bukan undangan untuk ngobrol panjang lebar. Eh, jawaban saya ditafsirkan sebagai saya bersedia kenalan, gapapa sih kalau cuma kenalan biasa, tapi saya paling sebel kalau orang baru kenal udah nanya macam-macam, apalagi kalau saya tidak tertarik dengan orangnya. Dan dia bilang kalau dia lulus tahun lalu... so what? Terus kenapa ngendon di basement ikutan menggunakan fasilitas mahasiswa? Saya beberapa kali ngeliat dia, tapi selalu kabur sebelum dia sempat melihat saya.
Hari ini nyaris sial, saya sudah duduk di salah satu sofa, terus dari sudut mata ngeliat dia mau duduk di dekat saya. Kebetulan pas mau nyolokin charger kejadian static electrocity. Terjengat, saya cabut chargernya dan pindah ke sofa lain. Hihihi...
Dan orang itu menaruh tasnya di sofa yang saya tinggalkan terus buka email di salah satu kompie, tapi dia ga lama main kompie, terus duduk lagi di sofa itu. Saya nunduk buka laptop, pura-pura serius, walaupun emang serius yang sebenarnya.
Ngabur seperti itu memang bukan kelakuan yang baik, tapi saya paling ga bisa memaksakan diri ngobrol dengan laki-laki yang saya ga tertarik. Diskriminatif memang, ada yang masuk ke group orang yang menarik, yang membuat otak saya bekerja keras mencari kesempatan ngobrol dengannya. Ada orang yang akan masuk group: teman, kapan saja mereka mengajak ngobrol saya akan dengan senang hati meluangkan waktu. Ada orang yang masuk group: cuma ketemu sekali tapi obrolannya menarik. Ada yang masuk group: terpaksa mencari materi untuk ngobrol karena wajib ngobrol dengan mereka (atasan di kantor misalnya). Ada orang yang ga perlu diajak ngobrol. Dan ada orang yang masuk group dimana otak saya akan dengan kreatif mencari jalan supaya tidak diajak ngobrol. Hahaha... maaf, rentang kelompoknya beragam bukan? Jadi kalau masuk kelompok terakhir artinya sudah di luar kapasitas untuk saya toleransi.
Hari ini nyaris sial, saya sudah duduk di salah satu sofa, terus dari sudut mata ngeliat dia mau duduk di dekat saya. Kebetulan pas mau nyolokin charger kejadian static electrocity. Terjengat, saya cabut chargernya dan pindah ke sofa lain. Hihihi...
Dan orang itu menaruh tasnya di sofa yang saya tinggalkan terus buka email di salah satu kompie, tapi dia ga lama main kompie, terus duduk lagi di sofa itu. Saya nunduk buka laptop, pura-pura serius, walaupun emang serius yang sebenarnya.
Ngabur seperti itu memang bukan kelakuan yang baik, tapi saya paling ga bisa memaksakan diri ngobrol dengan laki-laki yang saya ga tertarik. Diskriminatif memang, ada yang masuk ke group orang yang menarik, yang membuat otak saya bekerja keras mencari kesempatan ngobrol dengannya. Ada orang yang akan masuk group: teman, kapan saja mereka mengajak ngobrol saya akan dengan senang hati meluangkan waktu. Ada orang yang masuk group: cuma ketemu sekali tapi obrolannya menarik. Ada yang masuk group: terpaksa mencari materi untuk ngobrol karena wajib ngobrol dengan mereka (atasan di kantor misalnya). Ada orang yang ga perlu diajak ngobrol. Dan ada orang yang masuk group dimana otak saya akan dengan kreatif mencari jalan supaya tidak diajak ngobrol. Hahaha... maaf, rentang kelompoknya beragam bukan? Jadi kalau masuk kelompok terakhir artinya sudah di luar kapasitas untuk saya toleransi.
Sunday, February 26, 2012
Foto
Seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Mereka beruntung karena dipertemukan satu dengan yang lain sejak muda. Menjalani hidup berpuluh tahun dengan minat yang sama. Sampai maut menjemput sang istri dan meninggalkan suaminya sendiri. Sebuah file youtube yang di-shared pada kami, sungguh indah. Berisi foto-foto sang istri sejak kecil sampai maut menjemputnya.
Rangkaian foto itu, lagu itu, memberitahu kita betapa cinta mereka sangat dalam dan kuat. Mereka menemukan teman sejiwa dalam pasangannya dan menghabiskan waktu itu bersama-sama. Sungguh beruntung. Ya, cinta sejati itu ada. Cinta yang tak lekang oleh waktu itu exist. Ada yang beruntung mendapatkannya, ada pula yang tidak.
Setelah menikah, foto-foto sang istri adalah foto yang diambil suami. Saya melihat foto-foto yang diambil dengan penuh cinta. Manis, tenang, menyejukan.
Apakah saya akan bisa mendapatkan cinta sedalam itu? Bilakah?
Rangkaian foto itu, lagu itu, memberitahu kita betapa cinta mereka sangat dalam dan kuat. Mereka menemukan teman sejiwa dalam pasangannya dan menghabiskan waktu itu bersama-sama. Sungguh beruntung. Ya, cinta sejati itu ada. Cinta yang tak lekang oleh waktu itu exist. Ada yang beruntung mendapatkannya, ada pula yang tidak.
Setelah menikah, foto-foto sang istri adalah foto yang diambil suami. Saya melihat foto-foto yang diambil dengan penuh cinta. Manis, tenang, menyejukan.
Apakah saya akan bisa mendapatkan cinta sedalam itu? Bilakah?
Subscribe to:
Posts (Atom)