Monday, January 11, 2010

Ngoceh Ngaco

Sang Pemimpi, menjadi film yang sangat menarik untuk saya. Arai-lah yang membuat film itu menarik. Sang Pemimpi yang merajut harapan dan cita-cita di masa depan, walaupun untuk keadaannya nyaris tidak memiliki modal untuk mewujudkannya kecuali daya juang tinggi.

Saya selalu mengagumi orang yang punya kemampuan merajut mimpi. Orang-orang seperti itu nyaris tidak menapak di realita sekarang. Mereka adalah orang-orang yang berpikir bukan out of the box, kadang malah throw the box.

Makanya walaupun saya seorang yang paling menjejak di bumi, tapi di dalam jiwa saya yang kata tes-tes psikologis itu melankolis dan romantis. Kontradiktif adalah nama lain saya. Tidak mudah untuk orang mengenal saya lahir batin. Saya tidak selalu mudah berhubungan dengan orang lain, saya mudah bingung dengan pertanyaan yang mendasar hanya karena cara berpikir saya yang aneh. Pertanyaan tersulit adalah jika ada orang yang meminta saya mendeskripsikan diri sendiri.

Saat ini sedang terbius dengan Serial Painter of the wind. Kali ini bukan suka sama pemerannya seperti the legend tapi jadi suka sama karakter Kim Hong Do, pelukis senior, master of the art, kesayangan raja tidak berkutik di hadapan cintanya pada Hye Won (Shin Yoon Bok), pelukis muda berbakat dan penuh passion itu. Bahkan pada saat dia menyangka Hye Won adalah laki-laki. Kim Hong Do tidak tahu harus melakukan apa tetapi dia tidak bisa membiarkan Hye Won terlibat masalah. Dan ketulusan perasaannya itu dibuktikan bukan hanya dengan membela saja tapi mengorbankan tangannya, anggota badan yang dihargai lebih dari nyawa bagi seorang pelukis.

Gile merinding rasanya melihat Kim Hong Do menatap Hye Won dengan penuh perasaan itu. Terakhir saat dia tahu Hye Won sebenarnya anak perempuan sahabatnya yang telah lama dicari, Kim Hong Do hanya mampu memeluk erat Hye Won dan air mata keduanya mengalir seperti hujan lebat tidak bisa berhenti. Satu adegan saat Hye Won sedang memakai baju perempuan dan memakaikan Kim Hong Do mantelnya, Hye Won menanyakan kelanjutan kalimat yang terputus "Seperti apa kelihatannya kita?" LAma terdiam kemudian dijawab "Seperti sepasang suami-istri". Keduanya berpandangan mata dengan intense sampai akhirnya Kim Hong Do pun memeluk dan mencium dahi Hye Won, lama...

Di penghujung cerita, Hye Won bertanya, "Guru, apa arti diriku untukmu?" .... "Kau adalah muridku, anak sahabatku. Tapi sebenarnya kau adalah kekasih yang sangat aku cintai yang selalu ingin aku lindungi dengan segenap nyawaku" Hye Won tidak menjawab, membuka balutan perban yang menutupi luka di tangan sang guru, menempelkannya di pipi dan berkata "Tangan guru hangat sekali"

Pada akhirnya Hye Won memang meninggalkan Kim Hong Do karena merasa kesalahan dirinyalah yang membuat orang-orang yang dicintainya harus mengorbankan nyawa dan bahkan lebih dari nyawa, seperti seorang pelukis yang tidak bisa melukis lagi. Hye Won meninggalkan Kim Hong Do sendirian setelah membuat lukisan diri dalam jati diri sebenarnya sebagai perempuan.

Menyayat hati... ugh dasar korea, ga puas kalau ga bikin penontonnya menangis. Tapi kisah didalam painter of the wind ini entah kenapa meninggalkan kesan yang indah, romantis, dramatis. Jalinan cinta terpilin ruwet antara Hye Won dan geisha, kakak angkat serta gurunya, semua cinta terlarang tetapi bisa digambarkan dengan indah dibawah ketulusan hati untuk saling menjaga orang yang dicintai itu. Weks menjungkirbalikan semua nilai moral.

Dan yang penting pemerannya itu tepat banget. Hye Won itu cantik sebagai gadis, tapi dalam juga imut saat menjadi pemuda. Kim Hong Do, relatif untuk disebut cakep,dan ada gap usia dan kedudukan diantara mereka. Tapi kalau lagi pemeran Kim Hong Do ini tersenyum, aigoo... manisnya....Juga tatapan matanya yang teruntuk Hye Won seorang, bikin sesek nafas karena terharu melihatnya. Terus yang jadi kakaknya, beuuu, pandangan matanya untuk sang adik angkat juga bikin sesak nafas. Yang menjadi Geishanya juga cantik sekali. Serial ini memang memanjakan mata penonton.

Beda dengan serial the Legend, biarpun yang menjadi Sae Oh bisa mengimbangi BYJ, tapi tetap ga bisa mengalahkan magnet BYJ untuk perempuan-pengidap-cinderella-syndrome-ini. BYJ itu mau berperan apa aja aura your Highnessnya selalu muncul, kayak pangeran atau raja atau knight on shining armor yang keluar begitu saja dari buku cerita anak-anak. Jadi beda antara bumi dan langit dengan tokoh Kim Hong Do yang terasa sebagai manusia yang bisa mewujud nyata di sekitar kita.

Apa theme song yang cocok untuk Kim Hong Do dan Hye Won? Kalau saya jadi sutradara dan mau mengadaptasi film ini maka Will you be there akan dijadikan theme song kisah antara Kim Hong Do dan Hye Won. Lagu ini akan dinyanyikan Hye Won untuk Kim Hong Do

Hold Me
Like The River Jordan
And I Will Then Say To Thee
You Are My Friend

Carry Me
Like You Are My Brother
Love Me Like A Mother
Will You Be There?

Weary
Tell Me Will You Hold Me
When Wrong, Will You Scold Me
When Lost Will You Find Me?

But They Told Me
A Man Should Be Faithful
And Walk When Not Able
And Fight Till The End
But I'm Only Human

Everyone's Taking Control Of Me
Seems That The World's
Got A Role For Me
I'm So Confused
Will You Show To Me
You'll Be There For Me
And Care Enough To Bear Me

(Hold Me)
(Lay Your Head Lowly)
(Softly Then Boldly)
(Carry Me There)

(Lead Me)
(Love Me And Feed Me)
(Kiss Me And Free Me)
(I Will Feel Blessed)

(Carry)
(Carry Me Boldly)
(Lift Me Up Slowly)
(Carry Me There)

(Save Me)
(Heal Me And Bathe Me)
(Softly You Say To Me)
(I Will Be There)

(Lift Me)
(Lift Me Up Slowly)
(Carry Me Boldly)
(Show Me You Care)

(Hold Me)
(Lay Your Head Lowly)
(Softly Then Boldly)
(Carry Me There)

(Need Me)
(Love Me And Feed Me)
(Kiss Me And Free Me)
(I Will Feel Blessed)

[Spoken]
In Our Darkest Hour
In My Deepest Despair
Will You Still Care?
Will You Be There?
In My Trials
And My Tripulations
Through Our Doubts
And Frustrations
In My Violence
In My Turbulence
Through My Fear
And My Confessions
In My Anguish And My Pain
Through My Joy And My Sorrow
In The Promise Of Another Tomorrow
I'll Never Let You Part

Saya menutup tulisan ga jelas ini dengan ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha [ketawa dan bergaya ala sinchan]

No comments: