Thursday, January 28, 2010

Payday is the best day in a month

Hari pembayaran gaji melambungkan pegawai serasa menjadi raja. Lebay mode:on. Ga tau ya buat yg banyak utangnya, kali payday itu pahit dan getir. Bagi saya payday akan lebih sempurna jika ada di daerah yg padat mall...huahahahaha... bisa punya alasan resmi untuk window shopping, n kalau ada yang menarik langsung beli.

Tapi karena ada proyek pribadi yg membutuhkan back-up tabungan sebanyak-banyaknya, kebahagiaan payday hanya sekedar happy melihat tambahan dana di tabungan. Belanja, pikir dulu, harus liat pengeluaran realnya, yang penting rencana tabungan tidak boleh gagal kalau ga pengen nangis bombay. Jadi kalau tidak ada sisa dari pengeluaran real bulanan dan jatah tabungan, yah puasa belanja dulu aja.

Tinggal di daerah yang jauh dari jakarta dan harus mengeluarkan setumpuk uang untuk tiket memang harus disikapi dengan bijak. Masalahnya jatah travel saya bulan ini udah terpakai untuk kebutuhan lain yang lebih penting. Sepertinya tidak boleh kalah untuk godaan ke Jakarta untuk keberhasilan saving plan nya.

Waktu kecil dulu dengan uang saku yg sangat terbatas (masih diberi juga sudah untung), saya terbiasa untuk tidak jajan dan menabung uang saku saya selama sebulan, demi membeli Lima sekawan baru. Kalau istirahat langsung ngabur ke perpustakaan aja, sebelum ada teman yang ngajak ke warung. Kebiasaan membuat proyek untuk menghabiskan uang itu yang sampai sekarang masih saya miliki.

Saya sebenarnya pelit sekaligus boros. Pelit dalam artian jika dana terbatas, maka semua pengeluaran hanya untuk pos-pos esensial saja. Borosnya kalau lagi ga punya proyek pribadi, biasanya sering mengeluarkan uang untuk beli-beli yang sebenarnya ga urgent.

Karena kebiasaan menabung secara temporer untuk membeli barang yang kita inginkan, saya paling sebal sama orang yang mengandalkan pinjaman sama orang lain untuk kebutuhannya. Misalnya ada orang yang mau pinjam uang untuk beli rumah, padahal keuangannya belum mencukupi. Atau yang tidak perhitungan terhadap kemampuan dirinya, dengan pikiran nanti kalau kurang pinjam aja dulu. Yeah... pinjam aja sono ke bank. Lebih profesional tuh.

Lain halnya dengan orang yang benar-benar kekurangan, orang yang kayak gini kalau mendapat rejeki mendadak biasanya berusaha menggunakan menjadi modal supaya mereka bisa punya usaha. Kalau untuk golongan seperti ini tanpa mintapun saya dengan senang hati memberikan sejumlah uang.

Dan kebetulan hari kemarin adalah payday... yippiiii... senangnya, mungkin bulan depan akhirnya bisa beli extender dan closeup set lens... uhu-uhu-uhu...

No comments: