I wanted to give my life for you.
But I retrieved
I knew you don't want it
Don't need it
I could not, would not push myself to anyone
Now, I just want you to be happy
I wish for your happiness
with whatever you want in this life
I never regretted my feeling for you
And I will never forget you
But I need to move on with my life
Please smile more
Life is easier when you're not burry your wound deep in your heart
Life to the fullest, Green eyes
That's what I want to hear if the wind whisper your name to me in the future
Thursday, December 29, 2011
Tegar
Manusia terhubung dengan manusia lain melalui kabel yang
tidak terlihat. Indra ke enam hanyalah sensitivitas terhadap signal-signal yang
dikirimkan oleh kabel yang tak terlihat itu. Teori saya tentunya. Jadi saya
memutuskan untuk menggunting kabel-kabel yang terhubung padanya. Tapi mengapa
hati saya terasa seperti diremas-remas oleh tangan tak terlihat?
Detik ini saat ini saya menjadi orang yang sangat
individualis. Untuk melindungi hati saya, untuk survive saya harus menyimpan
hati saya rapat-rapat di kotak kedap udara yang dipenuhi dengan nitrogen cair.
Akan saya bawa pulang hati itu: intact. Kalau sudah sampai di Indonesia baru
saya buka lagi kotaknya dan dikembalikan ke tempatnya. Mungkin saat itu akan
ada yang mau memilikinya.
Saya sangat rentan saat ini. Yang bisa saya lakukan hanyalah
bersembunyi dan memakai baju besi tebal supaya tidak terluka. Saya tidak marah
pada siapapun, hanya kecewa pada diri sendiri. Ketika kebenaran dibukakan pada
saya tidak ada yang bisa saya salahkan kecuali diri sendiri. Saya sangat takut
dengan komitmen membuat saya menjadi perempuan yang tidak menarik setelah
dikenal beberapa saat. Tidak ada laki-laki yang serius menginginkan saya
menjadi pasangan mereka.
Saya hanya menarik untuk player yang tertantang untuk
menaklukan saya dan untuk dibuang setelah berhasil didapatkan. Saya tertawa
getir dengan keadaan ini. Dan apa yang bisa saya lakukan selain berlindung di
balik karir yang akan membuat saya merasa punya goal untuk dicapai?
Perlukah air mata menetes atau tertawa seperti orang gila?
Hah… sepertinya hanya perlu menyuntikan anestesi local di hati saya supaya
kebas terhadap semua rasa pedih itu. Biarkan hati itu berdenyut tanpa saya
perlu merasakannya, biarkan saya tidak merasakan ekstasi maupun kepedihan
berlebihan. Jujur terhadap diri sendiri dan tahu nilai diri sendiri. Tidak
perlu malu pada manusia lain. Kalau mereka menatap saya penuh iba juga tidak
perlu dipedulikan. Kalau mereka menatap dan meremehkan saya, aah… saya bisa
hidup tanpa mereka. Masih banyak yang harus dilakukan dan dibuat di dunia ini
I will survive
Tahun-tahun telah terlewati sejak saat saya memutar lagu I will survive versi Cake berulang-ulang di mp3 player. Kadang diseling dengan menangis mengasihani diri sendiri. Semua luka disimpan di dalam hati. Dan saya survived. Menjalani hidup sampai saat ini tanpa penyesalan. Menggapai satu mimpi ke mimpi yang lain. Tuhan, saya panjatkan syukur padaMu.
Tahun baru hampir tiba, pertengahan tahun mendatang saya akan membuka jalan baru. Saya akan survive di jalan apapun yang akan saya tempuh, sampai di saat malaikat maut menjemput dan mengantar saya ke gerbang keabadian. Waktu-waktu interval diantara itu akan saya isi penuh-penuh dengan berbagai pengalaman yang tidak akan membuat saya menyesali hidup di dunia ini.
Air mata dan tawa akan selalu ada di dalam hidup saya. Doa syukur dan umpatan tetap akan keluar dari mulut saya. Kadang hidup akan terasa membosankan tapi saya akan membuat yang terbaik darinya. Itu janji saya hari ini untuk tahun-tahun mendatang.
Happy New Year...!!
Tahun baru hampir tiba, pertengahan tahun mendatang saya akan membuka jalan baru. Saya akan survive di jalan apapun yang akan saya tempuh, sampai di saat malaikat maut menjemput dan mengantar saya ke gerbang keabadian. Waktu-waktu interval diantara itu akan saya isi penuh-penuh dengan berbagai pengalaman yang tidak akan membuat saya menyesali hidup di dunia ini.
Air mata dan tawa akan selalu ada di dalam hidup saya. Doa syukur dan umpatan tetap akan keluar dari mulut saya. Kadang hidup akan terasa membosankan tapi saya akan membuat yang terbaik darinya. Itu janji saya hari ini untuk tahun-tahun mendatang.
Happy New Year...!!
Monday, December 26, 2011
Gleyengan karena wine tasting
Tour ke Muir Wood salah satu tempat wisata paling menarik saat travel ke SF. Karena lokasinya diluar SF sayapun ambil paket tour. Karena tidak mudah mencapainya dengan transportasi umum kalau kunjungannya di hari kerja. Saya cuma ngambil tour ke Muir Wood karena pengen puas menikmatinya. Tapi ditawari upgrade dengan paket combo Muir Wood dan Wine Tasting, tanpa perlu nambah biaya. Tawaran yang tidak saya tolak. Sepertinya hanya saya seorang yang berminat ke Muir Wood doang, sementara 8 klien lain ngambil paket combo. Dan menambah satu orang ke paket combo dibanding dengan mengoperasikan 2 van lebih menguntungkan. Yeah rejeki saya saja. Saya memang sesekali suka menang undian kok.
Minum segelas, dua gelas wine sebenarnya sudah biasa buat saya, tanpa membuat kepala melayang. Jadi saya menikmati banget wine tasting di Sonoma county ini. Wine berkualitas memang beda, atau mungkin karena saya ga sarapan langsung dihajar wine, kepala sayapun melayang setelah menikmati sekitar 7 jenis white dan red wine. Setelah berasa gleyengan sayapun mengundurkan diri dari meja tasting dan membeli sebotol sparkling wine. Terus muter-muter di tokonya beli breadstick dan coklat.
Winery yang saya kunjungi namanya Jacuzzi (menurut cerita keluarga ini dulunya memang pembuat Jacuzzi, saat mereka menjual perusahaannya dan membuka winery, mereka mempertahankan nama Jacuzzi sebagai merek wine-nya), selain wine juga pembuat olive oil. Di toko olive oil ada tastingnya juga. Nyruput minyak ga kebayang buat saya. Guidenya yang bilang, sayang lho, karena sudah termasuk paket tour. Hihihi... ga tahu dia kalau saya bayarnya lebih murah. Yo wis, saya coba aja, eh ternyata disediakan roti untuk mencicip minyak zaitun perawan itu.
Taste buds saya sebenarnya rada lumpuh karena alkohol udah masuk di otak, tapi masih bisa mengenali kualitas olive oilnya beda banget dengan yang biasa saya beli di supermarket. Harganya tentu beda banget, sebotol yang 250ml aja $18, sementara yang saya biasa beli untuk ukuran sama harganya cuma $7. Walaupun sedang ga punya duit saya beli aja sebotol yang kecil, niatnya buat bikin oli oleo pasta, yang bermodal bawang putih dan minyak aja. Pake minyak murahan aja udah enak, apalagi pake yang mahal kan?
Hari ini saya malas masak dan keluar, tadi malam baru nyampe apartment jam 9 malam terus beres-beres sampai jam 2-an. Jadinya istirahat aja dan bongkar-bongkar belanjaan yang dibeli di SF. Roti sourdough dari Boudin saya panaskan dan dimakan dengan dicocol ke olive oil yang dibeli di Sonoma. Aje gile emaaaakkkk... olive oilnya fresh banget, masih kerasa zaitun segarnya. Bener-bener minyak yang masih perawan... Jauh banget dengan kualitas minyak yang saya beli di supermarket. Ga nyesel sama sekali membelinya. Tapi dengan kebiasaan saya pilih-pilih makanan, ni lidah makin tambah snob aja deh. Makin pinter merasakan mana yang enak dan mana yang ga enak. Makin pinter membedakan kualitas makanan. Makin bikin bangkrut dompet...huahahaha...
Minum segelas, dua gelas wine sebenarnya sudah biasa buat saya, tanpa membuat kepala melayang. Jadi saya menikmati banget wine tasting di Sonoma county ini. Wine berkualitas memang beda, atau mungkin karena saya ga sarapan langsung dihajar wine, kepala sayapun melayang setelah menikmati sekitar 7 jenis white dan red wine. Setelah berasa gleyengan sayapun mengundurkan diri dari meja tasting dan membeli sebotol sparkling wine. Terus muter-muter di tokonya beli breadstick dan coklat.
Winery yang saya kunjungi namanya Jacuzzi (menurut cerita keluarga ini dulunya memang pembuat Jacuzzi, saat mereka menjual perusahaannya dan membuka winery, mereka mempertahankan nama Jacuzzi sebagai merek wine-nya), selain wine juga pembuat olive oil. Di toko olive oil ada tastingnya juga. Nyruput minyak ga kebayang buat saya. Guidenya yang bilang, sayang lho, karena sudah termasuk paket tour. Hihihi... ga tahu dia kalau saya bayarnya lebih murah. Yo wis, saya coba aja, eh ternyata disediakan roti untuk mencicip minyak zaitun perawan itu.
Taste buds saya sebenarnya rada lumpuh karena alkohol udah masuk di otak, tapi masih bisa mengenali kualitas olive oilnya beda banget dengan yang biasa saya beli di supermarket. Harganya tentu beda banget, sebotol yang 250ml aja $18, sementara yang saya biasa beli untuk ukuran sama harganya cuma $7. Walaupun sedang ga punya duit saya beli aja sebotol yang kecil, niatnya buat bikin oli oleo pasta, yang bermodal bawang putih dan minyak aja. Pake minyak murahan aja udah enak, apalagi pake yang mahal kan?
Hari ini saya malas masak dan keluar, tadi malam baru nyampe apartment jam 9 malam terus beres-beres sampai jam 2-an. Jadinya istirahat aja dan bongkar-bongkar belanjaan yang dibeli di SF. Roti sourdough dari Boudin saya panaskan dan dimakan dengan dicocol ke olive oil yang dibeli di Sonoma. Aje gile emaaaakkkk... olive oilnya fresh banget, masih kerasa zaitun segarnya. Bener-bener minyak yang masih perawan... Jauh banget dengan kualitas minyak yang saya beli di supermarket. Ga nyesel sama sekali membelinya. Tapi dengan kebiasaan saya pilih-pilih makanan, ni lidah makin tambah snob aja deh. Makin pinter merasakan mana yang enak dan mana yang ga enak. Makin pinter membedakan kualitas makanan. Makin bikin bangkrut dompet...huahahaha...
Saturday, December 24, 2011
Buang Mimpi di San Fransisco Bay
Travel kali ini bukan hanya untuk refreshing, tapi sekalian buang mimpi. Menapaki San Fransisco yang berbukit, membuat fisik menjadi letih, dan otak dibanjiri oksigen hasil nafas yang ngos-ngosan. Kunjungan ke taman-taman melihat tumbuhan dan bunga-bungaan yang masih mau mekar di udara yang sudah lebih dingin ini, membuat mental melakukan refleksi diri. Saya berjalan dan berjalan. Mengambil foto sebanyak-banyaknya dan berhenti berpikir. Menikmati suasana seperti layaknya turis. Cable car, bay cruise, makan clam chowder di Boudin dan ice-cream di Ghirardelli, menapaki jalan setapak di Muir Woods dan wine tasting di Sonoma county. Membilas luka yang baru saja menoreh di hati. Dan membuang semua mimpi untuk menemukan belahan jiwa di teluk San Fransisco. Belahan jiwa saya juga tidak ada di negri paman Sam. Entah dia ada dimana, masih gelap buat saya.
Laki-laki sepertinya mudah untuk tertarik dengan saya, kali ini juga ada yang mengajak kenalan, tapi seperti biasa saya terlalu aneh untuk laki-laki. Esoknya dia pura-pura tidak melihat saya di ruang makan. Ga patah hati, cuma membuat harga diri saya tercabik. Sial... hehehe...
Tapi malamnya juga sudah bersiap, mungkin saya sudah terlalu sering mengalami hal ini, jadinya melihat lelaki yang tadinya seperti tertarik pada saya kemudian menarik diri, sudah jadi kebiasaan untuk saya. Menyedihkan... hahaha... saya memang tidak tahu cara membuat lelaki bisa suka pada saya pada jangka waktu lama. Jadinya, berjalanlah saya menelusuri semua kelokan dan bukit di bay area SF. Sekaligus membuat mental saya bersiap untuk pulang ke Indonesia enam bulan lagi.
Laki-laki sepertinya mudah untuk tertarik dengan saya, kali ini juga ada yang mengajak kenalan, tapi seperti biasa saya terlalu aneh untuk laki-laki. Esoknya dia pura-pura tidak melihat saya di ruang makan. Ga patah hati, cuma membuat harga diri saya tercabik. Sial... hehehe...
Tapi malamnya juga sudah bersiap, mungkin saya sudah terlalu sering mengalami hal ini, jadinya melihat lelaki yang tadinya seperti tertarik pada saya kemudian menarik diri, sudah jadi kebiasaan untuk saya. Menyedihkan... hahaha... saya memang tidak tahu cara membuat lelaki bisa suka pada saya pada jangka waktu lama. Jadinya, berjalanlah saya menelusuri semua kelokan dan bukit di bay area SF. Sekaligus membuat mental saya bersiap untuk pulang ke Indonesia enam bulan lagi.
Monday, December 19, 2011
Jalan-jalan, therapy patah hati
Setiap kali saya patah hati, pasti saya jalan-jalan. Walaupun travel kali ini sudah direncanakan jauh-jauh hari, tapi juga mirip banget situasinya dengan satu waktu dimasa lalu. Tapi waktu itu, saat saya pergi untuk menetralkan hati, orangnya malah nyusul. Yang membuat saya salah mengartikan sikapnya. Yang membuat saya menjadi perempuan bodoh.
Kali ini tidak akan ada yang menyusul saya kesini. Saya jalan sendirian, makan sendirian, ambil foto sendirian, sambil tetap memikirkan sosok orang itu. Melankolis betul. Hhh... saat saya memutuskan untuk menghapus semua khayalan, saat itu juga timbul kesadaran bahwa saya sudah punya rasa sayang pada dia.
Agghhhh... memang sih baru dua hari yang lalu saya memutuskan untuk menyehatkan mental saya, tapi ... tetap berat. Begitulah kalau jadi introvert, saat butuh curhat ga ada yang bisa dicurhati.
Saat ini wajahya masih ada dimana-mana, terutama wajahnya tiga hari terakhir pertemuan kami. 3 hari full saya berada bersamanya, jauh tapi dekat, dekat tapi jauh. Saya yakin saya ga berkhayal kalau dia juga merasakan sesuatu pada saya. Kenapa cuma saya yang ga dia ajak ngomong, tapi sering dilirik, padahal ga ada alasan untuk melirik saya? Kenapa dua hari terakhir dia memakai pet? Supaya bisa bebas melirik saya tanpa ketahuan kan?
Saya ga tahu kenapa dia tidak mencoba melakukan pendekatan, karena sudah berkeluarga? Dia ga pakai cincin kawin. Karena gay? Terus kenapa dia melirik-lirik saya terus. Bahkan ada kecenderungan untuk mendengarkan omongan saya. Saya tahu dia berusaha tampak cuek. Tapi saat kelas sudah dimulai saya bisa kok melihat dia sering memalingkan mukanya ke arah saya. Terutama saat pengajar mengambil posisi berdiri di sebelah kiri, sementara saya ada di sisi paling kanan. Dan sama sekali ga ada pertanyaan dari sisi kami. Apa coba alasannya memandang ke arah saya..yeee... kamu ketahuan.
Ahh... sudahlah ga perlu penasaran dengan alasannya. Dengan insting survival saya, saya tahu keputusan saat ini adalah untuk kebaikan diri. Ga perlu mikir lebih lanjut... haaahhhhhh~~~~.
Kali ini tidak akan ada yang menyusul saya kesini. Saya jalan sendirian, makan sendirian, ambil foto sendirian, sambil tetap memikirkan sosok orang itu. Melankolis betul. Hhh... saat saya memutuskan untuk menghapus semua khayalan, saat itu juga timbul kesadaran bahwa saya sudah punya rasa sayang pada dia.
Agghhhh... memang sih baru dua hari yang lalu saya memutuskan untuk menyehatkan mental saya, tapi ... tetap berat. Begitulah kalau jadi introvert, saat butuh curhat ga ada yang bisa dicurhati.
Saat ini wajahya masih ada dimana-mana, terutama wajahnya tiga hari terakhir pertemuan kami. 3 hari full saya berada bersamanya, jauh tapi dekat, dekat tapi jauh. Saya yakin saya ga berkhayal kalau dia juga merasakan sesuatu pada saya. Kenapa cuma saya yang ga dia ajak ngomong, tapi sering dilirik, padahal ga ada alasan untuk melirik saya? Kenapa dua hari terakhir dia memakai pet? Supaya bisa bebas melirik saya tanpa ketahuan kan?
Saya ga tahu kenapa dia tidak mencoba melakukan pendekatan, karena sudah berkeluarga? Dia ga pakai cincin kawin. Karena gay? Terus kenapa dia melirik-lirik saya terus. Bahkan ada kecenderungan untuk mendengarkan omongan saya. Saya tahu dia berusaha tampak cuek. Tapi saat kelas sudah dimulai saya bisa kok melihat dia sering memalingkan mukanya ke arah saya. Terutama saat pengajar mengambil posisi berdiri di sebelah kiri, sementara saya ada di sisi paling kanan. Dan sama sekali ga ada pertanyaan dari sisi kami. Apa coba alasannya memandang ke arah saya..yeee... kamu ketahuan.
Ahh... sudahlah ga perlu penasaran dengan alasannya. Dengan insting survival saya, saya tahu keputusan saat ini adalah untuk kebaikan diri. Ga perlu mikir lebih lanjut... haaahhhhhh~~~~.
Friday, December 16, 2011
Surat untuk Saya
Dear Diriku,
kamu sudah mempersiapkan sejak beberapa saat yang lalu bahwa tidak berguna menyimpan rasa itu. Jadi kenapa kamu merasa sengsara. Sakit sih iya, dicuekin emangnya enak. Ya nggaklah. Siapa yang bilang enak? Dan saya ga akan menghibur kamu dengan memberi janji kosong "ada yang lebih baik untukmu". hahaha.. hiburan yang klise dan palsu sekali. Kamu tidak suka yang klise dan palsu kan? Yang ingin kukatakan "kamu kuat" dan "kamu sudah biasa mandiri" melewati sisa hidup ini sendirian kenapa mesti takut? tepok-tepok kepala.
Ingat bukan hanya hampir ga mungkin untuk ketemu lagi setelah lulus. Bahkan setelah hari sabtupun mungkin kamu tak kan pernah melihat dia lagi. Dia pasti menghindari kamu, percaya deh. Besok tatap dia untuk terakhir kali dan bisikan selamat tinggal di dalam hati. Dia tak perlu tahu apa yang kamu rasakan. Aku tahu kamu sayang padanya, tapi dia tidak memerlukan itu kok. Lepaskan dia, ok. Untuk kesehatan jiwamu sendiri. Kamu harus memikirkan yang terbaik untukmu. Karena tidak ada yang memikirkan dirimu. Hahaha... tertawa kosong.
Ayo jalani hidup ini dengan kuat, kalau mau menangis, malam ini menangislah. Setelah itu jalani hidupmu sendiri. Masih banyak yang harus disyukuri di dunia ini. Kenapa menyia-nyiakan waktumu untuk hal yang tidak ada gunanya.
Yah... kamu boleh mendownload semua sequel Pride and Prejudice yang kamu suka dan memimpikan Mr Darcy-mu sebagai subtitute di dunia nyata. Tapi tampaknya peranmu memang hanya sebagai observer dan bukan pemeran utama... hahaha... ketawa kosong lagi. Jangan jadi zombie lagi ya...! Hiduplah!
Luv you always,
Saya
kamu sudah mempersiapkan sejak beberapa saat yang lalu bahwa tidak berguna menyimpan rasa itu. Jadi kenapa kamu merasa sengsara. Sakit sih iya, dicuekin emangnya enak. Ya nggaklah. Siapa yang bilang enak? Dan saya ga akan menghibur kamu dengan memberi janji kosong "ada yang lebih baik untukmu". hahaha.. hiburan yang klise dan palsu sekali. Kamu tidak suka yang klise dan palsu kan? Yang ingin kukatakan "kamu kuat" dan "kamu sudah biasa mandiri" melewati sisa hidup ini sendirian kenapa mesti takut? tepok-tepok kepala.
Ingat bukan hanya hampir ga mungkin untuk ketemu lagi setelah lulus. Bahkan setelah hari sabtupun mungkin kamu tak kan pernah melihat dia lagi. Dia pasti menghindari kamu, percaya deh. Besok tatap dia untuk terakhir kali dan bisikan selamat tinggal di dalam hati. Dia tak perlu tahu apa yang kamu rasakan. Aku tahu kamu sayang padanya, tapi dia tidak memerlukan itu kok. Lepaskan dia, ok. Untuk kesehatan jiwamu sendiri. Kamu harus memikirkan yang terbaik untukmu. Karena tidak ada yang memikirkan dirimu. Hahaha... tertawa kosong.
Ayo jalani hidup ini dengan kuat, kalau mau menangis, malam ini menangislah. Setelah itu jalani hidupmu sendiri. Masih banyak yang harus disyukuri di dunia ini. Kenapa menyia-nyiakan waktumu untuk hal yang tidak ada gunanya.
Yah... kamu boleh mendownload semua sequel Pride and Prejudice yang kamu suka dan memimpikan Mr Darcy-mu sebagai subtitute di dunia nyata. Tapi tampaknya peranmu memang hanya sebagai observer dan bukan pemeran utama... hahaha... ketawa kosong lagi. Jangan jadi zombie lagi ya...! Hiduplah!
Luv you always,
Saya
Wednesday, December 14, 2011
Jatuh cinta dengan Winter Rose
"Winter Rose" yang super ballad itu nadanya meremas dan menusuk ke dalam hati. Pilu, menyayat, sekaligus indah. Jatuh cinta dengan lagu itu, kolaborasi Changmin dan Yunho memberi warna pada ballad yang sungguh khas Tohoshinki (karena ini lagu dalam bahasa Jepang saya dengan sengaja memakai nama Tohoshinki dan buka DBSK atau TVXQ). Sebuah lagu yang anehnya menghangatkan malam-malam dingin ini. Duo ini selalu memberikan emosi pada lagu-lagunya bukan sekedar menyanyikannya dengan baik dan benar. Emosi itu yang mengikat hati saya pada mereka erat-erat.
Single ini juga memasukan "Duet" dalam winter version. Lagu yang bukan favorit saya dari album Tone menjadi berwarna lain di single Winter. Jadi ingin memeluk mereka dan membisikan "terimakasih sudah mengisi malam-malam itu dengan lagu yang menghangatkan hati. Aishiteruyo..."
Saya pun menantikan single atau album mereka berikutnya dengan hati berdebar-debar, seperti remaja yang jatuh cinta pertama kalinya. Saya tidak ingin menjadi fans ala Asia yang menantikan setiap berita private mereka, cukup menjadi fans yang akan selalu membeli album original yang mereka keluarkan dan kalau ada kesempatan menonton konser mereka. Saya ingin menjadi fans yang bisa memberikan space untuk mereka bisa menikmati kesuksesan mereka dengan menjadi pribadi yang mereka inginkan. Di luar panggung gemerlapan itu mereka berhak menikmati hidup manusia dengan normal, kenapa banyak fans tidak mengerti prinsip sederhana ini?
Cheers them as loudly as you can in their concert, but let them enjoy their private time without too much comments or critics, please ~~!
Single ini juga memasukan "Duet" dalam winter version. Lagu yang bukan favorit saya dari album Tone menjadi berwarna lain di single Winter. Jadi ingin memeluk mereka dan membisikan "terimakasih sudah mengisi malam-malam itu dengan lagu yang menghangatkan hati. Aishiteruyo..."
Saya pun menantikan single atau album mereka berikutnya dengan hati berdebar-debar, seperti remaja yang jatuh cinta pertama kalinya. Saya tidak ingin menjadi fans ala Asia yang menantikan setiap berita private mereka, cukup menjadi fans yang akan selalu membeli album original yang mereka keluarkan dan kalau ada kesempatan menonton konser mereka. Saya ingin menjadi fans yang bisa memberikan space untuk mereka bisa menikmati kesuksesan mereka dengan menjadi pribadi yang mereka inginkan. Di luar panggung gemerlapan itu mereka berhak menikmati hidup manusia dengan normal, kenapa banyak fans tidak mengerti prinsip sederhana ini?
Cheers them as loudly as you can in their concert, but let them enjoy their private time without too much comments or critics, please ~~!
Tuesday, December 13, 2011
Kismis
Baca kenapa orang jadi picky eater di yahoo terhadap beberapa makanan. Waktu kecil saya bisa ngemil kismis, tapi setelah dewasa saya jadi ga suka dengan kismis. Bingung karena tidak mengerti penyebabnya. Trus baca di bagian ini:
Atau seperti perkedel jagung yang saya harap kering krauk-krauk dengan rasa bawang putih dan merica yang kuat tiba-tiba dimodifikasi dengan ditambah daging yang membuatnya agak benyek. Bukannya masuk kedalam perut tapi saya lepehkan.
Kena protes dari teman kalau saya merusak selera makan mereka. Sering bikin saya sedih, kenapa saya terus yang harus mengerti dan memahami orang-orang disekitar saya, kenapa mereka ga mencoba memahami saya sebagai picky eater benci banget dengan suprise dari makanan yang dimodifikasi. Seperti pizza rasa rendang misalnya ... bikin pengen lempar ke koki yang bikinnya. Di otak saya pizza sudah diset mesti ada tomatnya. Dan kapan rendang ada tomatnya hah? Koki bego!! hihihihi...
Yeah saya jadinya milih-milih orang, kalau mereka kebanyakan protes dengan kelakuan saya, akhirnya bikin saya menjauh dari orang-orang seperti itu. Bikin alasan sibuk... padahal sibuk nonton drama di laptop misalnya. Dan sebagai konsekwensinya saat saya harus menghabiskan waktu bersama mereka, saya ga pernah lagi terang-terangan memberikan reaksi spontan. Mending diem. Paling enak kalau bareng sesama picky eater, bisa berbalas curhat. atau mengkritik makanannya abis-abisan.... kekekeke...
7. Strange-Looking Raisinstepat banget. Itu yang saya benci... saat makan coklat atau ice cream saya tidak mengharapkan sesuatu yang kecut didalamnya. Pada saat gigi mengantam kismis, segimana manisnya pun kismis, tetap dong berasa agak kecut. Hiahh... benciii ~~
There's no delicate way to put this: Raisins resemble feces, notes Pelchat That may explain why many people can't stand even the sight of them while they adore grapes (raisins are simply dried grapes).Raisins also have a tendency to show up where you least expect them, such as in what you thought was a chocolate chip cookie. "A lot of picky eaters say they hate surprises," says Pelchat.
Atau seperti perkedel jagung yang saya harap kering krauk-krauk dengan rasa bawang putih dan merica yang kuat tiba-tiba dimodifikasi dengan ditambah daging yang membuatnya agak benyek. Bukannya masuk kedalam perut tapi saya lepehkan.
Kena protes dari teman kalau saya merusak selera makan mereka. Sering bikin saya sedih, kenapa saya terus yang harus mengerti dan memahami orang-orang disekitar saya, kenapa mereka ga mencoba memahami saya sebagai picky eater benci banget dengan suprise dari makanan yang dimodifikasi. Seperti pizza rasa rendang misalnya ... bikin pengen lempar ke koki yang bikinnya. Di otak saya pizza sudah diset mesti ada tomatnya. Dan kapan rendang ada tomatnya hah? Koki bego!! hihihihi...
Yeah saya jadinya milih-milih orang, kalau mereka kebanyakan protes dengan kelakuan saya, akhirnya bikin saya menjauh dari orang-orang seperti itu. Bikin alasan sibuk... padahal sibuk nonton drama di laptop misalnya. Dan sebagai konsekwensinya saat saya harus menghabiskan waktu bersama mereka, saya ga pernah lagi terang-terangan memberikan reaksi spontan. Mending diem. Paling enak kalau bareng sesama picky eater, bisa berbalas curhat. atau mengkritik makanannya abis-abisan.... kekekeke...
Skewed
domar.ru dan blogobo meningkatkan traffic blog saya. skewed to the left. buat yang ngeklik blog ini lewat dua mahluk aneh itu saya mohon maaf. asli ga pernah ngelink-in blog ini kemana-mana. termasuk mempromosikannya lewat google. blog ini sebenar-benarnya diary buat saya. jadi prinsip utamanya sebagai tempat sampah saya.
ngomongin soal drama korea, musik band korea di dunia nyata tidak mudah. so, nulis di blog sambil mimpi ada orang yang baca. pas traffic ke blog ini mulai naik, mulai tambah keder sebenarnya. resiko nulis blog adalah ada orang yang baca. jadi saya buat anonim sejak awal. makanya judul-judulnya dibuat supaya ga mudah ketangkep search engine, dan ga di-tag pula. tapi, yah apa daya kalau ada yang baca sih silahkan aja.
hmm, menjelang akhir tahun lumayan banyak drama yang bakal tamat. Me too flower misalnya tamatnya dipercepat. senang dengan series ini karena tokoh-tokohnya bergulat dengan konflik dan trauma psikologis mereka. Flower Boy Ramyun Shop, karena absurdnya yang unik, tapi hidup. Man of Honor aka Glory Jane, tetap ditonton karena tokoh Seo In Woo. Ojakyo brother sih masih panjang 50 episode, sekarang baru sampai ke ep 35.
yang tadinya senang terus malas adalah A Thousand Day's Promise, A Thousand Kisses dan Tree With Deep Root (setelah Song Jong Ki ga main). ahahaha... jadi ngomel-ngomel.
ngomongin soal drama korea, musik band korea di dunia nyata tidak mudah. so, nulis di blog sambil mimpi ada orang yang baca. pas traffic ke blog ini mulai naik, mulai tambah keder sebenarnya. resiko nulis blog adalah ada orang yang baca. jadi saya buat anonim sejak awal. makanya judul-judulnya dibuat supaya ga mudah ketangkep search engine, dan ga di-tag pula. tapi, yah apa daya kalau ada yang baca sih silahkan aja.
hmm, menjelang akhir tahun lumayan banyak drama yang bakal tamat. Me too flower misalnya tamatnya dipercepat. senang dengan series ini karena tokoh-tokohnya bergulat dengan konflik dan trauma psikologis mereka. Flower Boy Ramyun Shop, karena absurdnya yang unik, tapi hidup. Man of Honor aka Glory Jane, tetap ditonton karena tokoh Seo In Woo. Ojakyo brother sih masih panjang 50 episode, sekarang baru sampai ke ep 35.
yang tadinya senang terus malas adalah A Thousand Day's Promise, A Thousand Kisses dan Tree With Deep Root (setelah Song Jong Ki ga main). ahahaha... jadi ngomel-ngomel.
Putih, Jangan Kuning
Ga ... bukan membicarakan warna parpol. Walaupun saya tidak simpati juga sih dengan parpol yang pakai warna kuning. Dan warna kuning juga bukan warna favorit saya. Putih menjadi warna favorit saya untuk perhiasan. Jadi antara perak atau platina. Perak tentu lebih terjangkau kantong asal bukan keluaran Tiffany and co. Walaupun asli design bracelet-nya keren-keren. Wow-wow, lidah menjulur dan mata melotot, persis seperti Scooby-doo saat memandang makanan.
Tapi kepikiran juga untuk membelikan diri sendiri bracelet Tiffany and co. sebelum pulang kampuang. Entahlah bisa terlaksana atau tidak, karena juga ngences dengan tas kulit yang bagus yang tidak dijual di Indonesia. hihihi... pilihan yang sulit.
Emas yang dipakai oleh Tiffany and co. tidak murni kuning tapi sedikit berwarna kemerahan. Dan designya minimalis. Tetap aja saya lebih suka perak-nya. Emas dipadu di kulit sawo matang itu kesannya murahan malah, mungkin karena saya terlalu sering melihat ibu-ibu yang seperti toko mas berjalan di berbagai pelosok Indonesia. Makanya perak menjadi unik karena jarang dipakai orang. Jadinya keren dan fresh.
Saya ngincer satu bracelet yang ga ada merek Tiffany and co. nya, pakai black jade. Kombinasi mematikan dari perak sterling, jade yang berwarna hitam pula. Ahh ~~ indah.banget. Bracelet apalagi yang rantai menjadi favorit saya. Secara psikologis sepertinya berkaitan dengan hadiah kejutan dari ayah saya dimasa lalu.
Saya dibesarkan tanpa mengharapkan mendapat hadiah di hari ulang tahun maupun di kenaikan kelas. Tidak ada juga pesta ulang tahun dimana kita akan mendapatkan hadiah dari orang yang kita undang. Setelah agak besar biasanya mendapatkan jatah uang ulang tahun yang bebas digunakan untuk membeli apapun yang saya suka seharga uang itu. Tapi satu hari, bukan di hari ulang tahun, tiba-tiba mendapat kejutan dibelikan bracelet berbentuk rantai emas tipis oleh ayah saya. Surprise dan senang tentunya. Tidak menyangka ayah akan membelikan perhiasan yang tidak biasa (kalung, cincin atau anting-anting).
Emas bagi saya selain tampak norak, juga tidak merasa nyaman memakainya, karena terlalu sering dipinjam ibu untuk -- dijual...!! well, saat itu saya juga tidak punya uang, direlakan dengan setengah hati. Untuk saya nilai bracelet itu sebenarnya ada di priceless-nya. Hadiah. Dan untuk saya rasanya ga sopan menjual hadiah dari siapapun yang membelikannya. Sejak saat itu saya rada anti dengan emas, perak lebih aman, karena ga akan ada yang berpikir untuk dijual.
Harga perhiasan perak Tiffany and co. jelas tidak murah tapi saya yakin orang yang jarang bersentuhan dengan barang branded tidak akan menyangka harganya melebihi harga emas... hehe...
Tapi kepikiran juga untuk membelikan diri sendiri bracelet Tiffany and co. sebelum pulang kampuang. Entahlah bisa terlaksana atau tidak, karena juga ngences dengan tas kulit yang bagus yang tidak dijual di Indonesia. hihihi... pilihan yang sulit.
Emas yang dipakai oleh Tiffany and co. tidak murni kuning tapi sedikit berwarna kemerahan. Dan designya minimalis. Tetap aja saya lebih suka perak-nya. Emas dipadu di kulit sawo matang itu kesannya murahan malah, mungkin karena saya terlalu sering melihat ibu-ibu yang seperti toko mas berjalan di berbagai pelosok Indonesia. Makanya perak menjadi unik karena jarang dipakai orang. Jadinya keren dan fresh.
Saya ngincer satu bracelet yang ga ada merek Tiffany and co. nya, pakai black jade. Kombinasi mematikan dari perak sterling, jade yang berwarna hitam pula. Ahh ~~ indah.banget. Bracelet apalagi yang rantai menjadi favorit saya. Secara psikologis sepertinya berkaitan dengan hadiah kejutan dari ayah saya dimasa lalu.
Saya dibesarkan tanpa mengharapkan mendapat hadiah di hari ulang tahun maupun di kenaikan kelas. Tidak ada juga pesta ulang tahun dimana kita akan mendapatkan hadiah dari orang yang kita undang. Setelah agak besar biasanya mendapatkan jatah uang ulang tahun yang bebas digunakan untuk membeli apapun yang saya suka seharga uang itu. Tapi satu hari, bukan di hari ulang tahun, tiba-tiba mendapat kejutan dibelikan bracelet berbentuk rantai emas tipis oleh ayah saya. Surprise dan senang tentunya. Tidak menyangka ayah akan membelikan perhiasan yang tidak biasa (kalung, cincin atau anting-anting).
Emas bagi saya selain tampak norak, juga tidak merasa nyaman memakainya, karena terlalu sering dipinjam ibu untuk -- dijual...!! well, saat itu saya juga tidak punya uang, direlakan dengan setengah hati. Untuk saya nilai bracelet itu sebenarnya ada di priceless-nya. Hadiah. Dan untuk saya rasanya ga sopan menjual hadiah dari siapapun yang membelikannya. Sejak saat itu saya rada anti dengan emas, perak lebih aman, karena ga akan ada yang berpikir untuk dijual.
Harga perhiasan perak Tiffany and co. jelas tidak murah tapi saya yakin orang yang jarang bersentuhan dengan barang branded tidak akan menyangka harganya melebihi harga emas... hehe...
Monday, December 12, 2011
Barang branded
Sudah dikorting 40% tetap aja harganya masih $50, tapi tetap beli. Bukan karena mereknya tapi karena saya ingin kemeja cewek kotak-kotak. Kalau di belanjanya di mall di Indonesia, pasti saya mikir panjang pendek untuk beli kemeja Ralph Lauren itu. Tapi barang bermerek memang beda kualitas jahitan. Itu kemeja ditindis luar dalam, jadinya rapi sekali dan tidak mudah berubah bentuk. Kainnya tidak begitu tipis tapi kualitas katunnya juga beda dengan kualitas katun kemeja dari H&M yang didiscount 50% dapat $10.
Banyak barang bukan branded dengan penampakan luar seperti barang branded, tapi biasanya setelah beberapa kali cuci akan ketahuan kualitasnnya. Dan jari saya bisa dengan mudah membedakan kualitas barang (terutama baju) hanya dengan menyentuhnya. Maklum saya "magang" shopping sejak kelas 2-3 SD dengan nenek saya yang maniak belanja barang berkualitas. Dan sebagai anak perempuan sulung satu-satunya yang menjadi kesayangan nenek, sejak kecil saya terbiasa memakai baju berkualitas bagus, baju baru lagi. Dari hasil malak nenek pada anak-anaknya...
Untuk baju tidur, nenek membuatkan celana piama dari kain batiknya yang walaupun bukan batik tulis, tapi batik-batik halus. Membuat saya juga mampu membedakan kualitas batik dengan sentuhan. Sekarang sih banyak celana piama yang kualitasnya bagus, jadi saya ga masalah dengan piama. Hanya sudah kebiasaan pergi atau tinggal dimanapun saya selalu punya batik halus yang kadang cuma dipakai untuk selimut di udara panas.
Karena diskonan juga saya sempat beli 3 pasang kaus kaki panjang Calvin Klein... duuh... memang beda, beda dan beda kualitas. Parah nih. Penampakan sih tipis tapi tidak fragile. Nyaman lagi tidak begitu ketat seperti kaus kaki ngasal dari toko diskonan.
Untung jadwal kuliah sangat padat, sehingga kalau di Atlanta saya suka malas belanja. Tapi pas ke luar kota, pulangnya pasti ada barang baru yang masuk koper saya. hihihi... soalnya kalau lagi travel kan mesti nyari makan di luar hotel. Dan paling gampang ya pergi ke mall, dan secara otomatis kalau sedang diskon membuat saya gatal dan membuka dompet. Heuheuheu... alasannya di Atlanta toh saya ga belanja. Mallnya kejauhan, bikin malas jalan. Kalaupun ada teman yang ngajak belanja, sayanya suka ga enak karena mereka kan biasanya nanya beli apa? Berapa harganya? Hih... dan berujung dengan nasihat ... jangan boros. Sebel! Makanya mau dimanapun saya sering belanja sendiri, jadi kalau mau nengok section branded juga cuek bebek, ga perlu ga enak hati dengan yang ditumpangi.
Banyak barang bukan branded dengan penampakan luar seperti barang branded, tapi biasanya setelah beberapa kali cuci akan ketahuan kualitasnnya. Dan jari saya bisa dengan mudah membedakan kualitas barang (terutama baju) hanya dengan menyentuhnya. Maklum saya "magang" shopping sejak kelas 2-3 SD dengan nenek saya yang maniak belanja barang berkualitas. Dan sebagai anak perempuan sulung satu-satunya yang menjadi kesayangan nenek, sejak kecil saya terbiasa memakai baju berkualitas bagus, baju baru lagi. Dari hasil malak nenek pada anak-anaknya...
Untuk baju tidur, nenek membuatkan celana piama dari kain batiknya yang walaupun bukan batik tulis, tapi batik-batik halus. Membuat saya juga mampu membedakan kualitas batik dengan sentuhan. Sekarang sih banyak celana piama yang kualitasnya bagus, jadi saya ga masalah dengan piama. Hanya sudah kebiasaan pergi atau tinggal dimanapun saya selalu punya batik halus yang kadang cuma dipakai untuk selimut di udara panas.
Karena diskonan juga saya sempat beli 3 pasang kaus kaki panjang Calvin Klein... duuh... memang beda, beda dan beda kualitas. Parah nih. Penampakan sih tipis tapi tidak fragile. Nyaman lagi tidak begitu ketat seperti kaus kaki ngasal dari toko diskonan.
Untung jadwal kuliah sangat padat, sehingga kalau di Atlanta saya suka malas belanja. Tapi pas ke luar kota, pulangnya pasti ada barang baru yang masuk koper saya. hihihi... soalnya kalau lagi travel kan mesti nyari makan di luar hotel. Dan paling gampang ya pergi ke mall, dan secara otomatis kalau sedang diskon membuat saya gatal dan membuka dompet. Heuheuheu... alasannya di Atlanta toh saya ga belanja. Mallnya kejauhan, bikin malas jalan. Kalaupun ada teman yang ngajak belanja, sayanya suka ga enak karena mereka kan biasanya nanya beli apa? Berapa harganya? Hih... dan berujung dengan nasihat ... jangan boros. Sebel! Makanya mau dimanapun saya sering belanja sendiri, jadi kalau mau nengok section branded juga cuek bebek, ga perlu ga enak hati dengan yang ditumpangi.
A big LOL
Hiburan saya disini disuplai dari internet melalui acara varieties Korea, yang sudah disubbed tentunya. Yang bisa membuat saya ketawa ngakak adalah 1N2D, Running Man dan WGM (TeukSora). WGM WooJung juga saya tonton tapi karena pasangan itu cute, ga terlalu bikin ngakak seperti TeukSora, terutama Lee Teuk kalau sedang bersama SJ. Mana saya nontonnya pakai headphone lagi, yang berarti tetangga cuma dengar ketawa saya doang di malam hari.
Paket single terbaru Tohoshinki baru saya ambil hari ini dari kantor manager apartment. Iya dengan jadwal pergi pagi-pagi dan pulang malam sejak akhir Nov, Fedex akhirnya naruh paket saya di kantor management. Dan single Winter Rose sangat memuaskan, sangat ballad, tinggal berharap ada yang mau menterjemahkan liriknya yang masih dalam bahasa Jepang.
Paket lainnya yang tiba adalah film Curious George. Film animasi monyet kecil yang super jail dan lucu itu akhirnya bisa saya dapatkan originalnya. Enak tidak ada macet-macetan seperti edisi bajakan.
Paket single terbaru Tohoshinki baru saya ambil hari ini dari kantor manager apartment. Iya dengan jadwal pergi pagi-pagi dan pulang malam sejak akhir Nov, Fedex akhirnya naruh paket saya di kantor management. Dan single Winter Rose sangat memuaskan, sangat ballad, tinggal berharap ada yang mau menterjemahkan liriknya yang masih dalam bahasa Jepang.
Paket lainnya yang tiba adalah film Curious George. Film animasi monyet kecil yang super jail dan lucu itu akhirnya bisa saya dapatkan originalnya. Enak tidak ada macet-macetan seperti edisi bajakan.
Sunday, December 11, 2011
Coklat Panas dan Cinnamon Bun
Suhu sejuk lebih nyaman dari suhu panas. Bukannya di semua kitab suci selalu dikatakan panasnya api neraka? kekeke... menjadi bukti bahwa suhu sejuk lebih baik untuk manusia.
Untuk mengatasi dingin diperlukan kehangatan. Bisa dari hangatnya manusia, makanan atau minuman, selimut atau heater. Yang paling nyaman tentu kehangatan manusia, lawan jenis plus feromon... tapi saat ini sedang tidak ada persediaan. Jadi saya berpaling pada minuman dan makanan hangat.
Banyak pilihan mulai wine (ups...!), kopi atau coklat. Wine dan kopi jelas mengganggu bioritme kehidupan kalau diminum dimalam hari, belum memungkinkan untuk saya mengkonsumsinya. Jadi pilihan terbaik adalah coklat panas. Hangat, manis sekaligus sexy...
Dan cinnamon bun hangat menebarkan harum rempah yang selalu memberi saya ketenangan. Ahh... nyaman, sekaligus membuat hormon dalam tubuh naik ke level yang membuat saya ekstasi. Berlebihan memang, kampungan dan vulgar...hiahahaha... sebodo!
Yah mental dan otak saya memang sedang mempersiapkan tindakan defensif untuk tengah minggu mendatang. Untuk sebuah kelas di musim dingin. Ada kemungkinan dia membatalkan kelas itu, kalaupun dia tidak membatalkannya apa yang saya inginkan sih? Susahnya kalau punya rasa suka pada seseorang. Sulit mengontrolnya.
Doa sudah dilisankan, tapi tidak ada jawaban positif. Jadi saya harus ikhlaskan rasa itu. Berat atau ringan saya sepertinya akan kecewa. Jadi biarlah coklat panas dan cinnamon bun itu menghangatkan badan dan hati saya.
Dan minggu depan saatnya melakukan petualangan di pantai barat dan melupakan semuanya. Joie la vivre...
Untuk mengatasi dingin diperlukan kehangatan. Bisa dari hangatnya manusia, makanan atau minuman, selimut atau heater. Yang paling nyaman tentu kehangatan manusia, lawan jenis plus feromon... tapi saat ini sedang tidak ada persediaan. Jadi saya berpaling pada minuman dan makanan hangat.
Banyak pilihan mulai wine (ups...!), kopi atau coklat. Wine dan kopi jelas mengganggu bioritme kehidupan kalau diminum dimalam hari, belum memungkinkan untuk saya mengkonsumsinya. Jadi pilihan terbaik adalah coklat panas. Hangat, manis sekaligus sexy...
Dan cinnamon bun hangat menebarkan harum rempah yang selalu memberi saya ketenangan. Ahh... nyaman, sekaligus membuat hormon dalam tubuh naik ke level yang membuat saya ekstasi. Berlebihan memang, kampungan dan vulgar...hiahahaha... sebodo!
Yah mental dan otak saya memang sedang mempersiapkan tindakan defensif untuk tengah minggu mendatang. Untuk sebuah kelas di musim dingin. Ada kemungkinan dia membatalkan kelas itu, kalaupun dia tidak membatalkannya apa yang saya inginkan sih? Susahnya kalau punya rasa suka pada seseorang. Sulit mengontrolnya.
Doa sudah dilisankan, tapi tidak ada jawaban positif. Jadi saya harus ikhlaskan rasa itu. Berat atau ringan saya sepertinya akan kecewa. Jadi biarlah coklat panas dan cinnamon bun itu menghangatkan badan dan hati saya.
Dan minggu depan saatnya melakukan petualangan di pantai barat dan melupakan semuanya. Joie la vivre...
Saturday, November 26, 2011
[LYRIC] Next time you fall in love
( http://www.youtube.com/watch?v=vAFVgMjXOko )
Pearl:
I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Sometimes you turn away from what your heart tells you is right
And so you settle for whatever gets you through the night.
The flame you thought was dead may suddenly begin to burn
And broken hearts can be repaired, that's something that you learn.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Rusty:
I've re-lived every moment that i ever shared with you.
What fools we were to end a dream that looked like coming true.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Pearl & rusty:
Back then was when
We touched the starlight.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
This song is my theme song for you who already touched the starlight. I thought my feeling for you is over, but I'm wrong. My feeling for you was buried in the deepest part of my heart in a long long time ago and it will always be there. If I can go back to the time of our first encounter ...
Pearl:
I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Sometimes you turn away from what your heart tells you is right
And so you settle for whatever gets you through the night.
The flame you thought was dead may suddenly begin to burn
And broken hearts can be repaired, that's something that you learn.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Rusty:
I've re-lived every moment that i ever shared with you.
What fools we were to end a dream that looked like coming true.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Pearl & rusty:
Back then was when
We touched the starlight.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
I guess i'm not too good at keeping love alive for long.
I think i've found the answers but the answer's always wrong.
My first love was my true love and it should have been my last.
The only time i'm happy's when i'm dreaming in the past.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
Next time you fall in love
It better be with me,
The way it used to be.
Back then was when
We touched the starlight.
This song is my theme song for you who already touched the starlight. I thought my feeling for you is over, but I'm wrong. My feeling for you was buried in the deepest part of my heart in a long long time ago and it will always be there. If I can go back to the time of our first encounter ...
Friday, November 25, 2011
Lee Jang Woo di WGM
Pada dasarnya saya senang nonton variety show, dan variety show Korea banyak yang ok. Favorit saya Running man dan 1N2D, dan untuk WGM saya hanya tertarik nonton YongSeo couple (plus Lee Teuk - Kang Sora yang baru tayang lima episode). Setelah nonton Man of Honour saya menghabiskan 2 hari ini untuk nonton 31 episode Jang Woo - Eun Jung. Memang sih sebelum Man of Honour tayang saya sempat nonton satu episode (lupa episode keberapa) pasangan WJ ini karena mereka menggantikan YongSeo couple. Tapi saya sebal melihat Jang Woo sangat kurang perhatian dengan Eun Jung jauh banget dengan perhatiannya Yong Hwa pada Seo Hyun. Jang Woo agak dingin sedangkan Eun Jung selalu ceria. Tapi sekarang saya jadi suka dengan pasangan ini.
Jang Woo ternyata salah satu aktor yang rada nyeleneh, iya sih dia suka clubbing, tapi yang menonjol adalah kepribadiannya yang cowok banget seperti hobbynya camping, atau pertukangan. Dan kalau tidak sedang akting, dia cowok yang polos banget. Semua emosinya keluar, transparan, gampang dibaca. Dan memang antara dia dan Eun Jung sangat-sangat berbeda interestnya. Bagusnya Eun Jung selalu penuh perhatian dan berusaha untuk mengikuti hobby "suaminya". Kedekatan mereka jadi bertambah karena satu uni walaupun beda angkatan.
Paling bagus pas kalau keduanya lagi cemburu. Sampai susah diperkirakan mana scene yang mengikuti scenario dan mana scene yang natural. Jadi ga sabar nunggu episode barunya...
Update:
Dan malam ini saya jadi iseng searching Jang Woo, daaan... nemu di youtube video singlenya Jang Woo atas nama 24/7 band. Personel 24/7 ada 3 orang yaitu No Min Woo, Hyeon Woo dan Jang Woo.... dudududu... 3 Woo!!! Kyaaa... No Min Woo dan Hyeon Woo adalah 2 chefs elite di Pasta....!!! Astaga .... melihat mereka bertiga menyanyikan ballad yang enak didengar benar-benar kejutan yang menyenangkan. Sayangnya 24/7 bukan group resmi tapi project SME, Sidus HQ dan management-nya Jang Woo. Sekarang No Min Woo sudah tidak dibawah SME lagi, jadi single That Guy's Girl kemungkinan jadi satu-satunya single mereka. Ahh... seandainya group ini jadi official. Suara lumayan, wajah ok, body ok.... kakakakaka... vitamin untuk mata dan telinga!! hmmm... bakal anemia ... bleedingnose...srot!
ini link youtubenya: http://www.youtube.com/watch?v=cTkH0HAB76g&feature=related atau
http://www.youtube.com/watch?v=V9GMya7AuTs&feature=related
Ahh... saya senang baru tahu 24/7 malam ini... kalau nggak pasti ga bisa terlalu menikmati Pasta... bayangkan kalau 24/7 all out jadi chef elite di Pasta.... pingsan ...
Untuk WGM ... sayang sekali biarpun mereka cute, tapi satu clip Eun Jung yang sedang membuat CF dengan aktor lain, membuat saya yakin yang mereka lakukan di WGM ga akan berlanjut di dunia nyata. Jang Woo sih sepertinya bisa menerima Eun Jung, tapi Eun Jung benar-benar hanya akting untuk variety show. hhhh....
Jang Woo ternyata salah satu aktor yang rada nyeleneh, iya sih dia suka clubbing, tapi yang menonjol adalah kepribadiannya yang cowok banget seperti hobbynya camping, atau pertukangan. Dan kalau tidak sedang akting, dia cowok yang polos banget. Semua emosinya keluar, transparan, gampang dibaca. Dan memang antara dia dan Eun Jung sangat-sangat berbeda interestnya. Bagusnya Eun Jung selalu penuh perhatian dan berusaha untuk mengikuti hobby "suaminya". Kedekatan mereka jadi bertambah karena satu uni walaupun beda angkatan.
Paling bagus pas kalau keduanya lagi cemburu. Sampai susah diperkirakan mana scene yang mengikuti scenario dan mana scene yang natural. Jadi ga sabar nunggu episode barunya...
Update:
Dan malam ini saya jadi iseng searching Jang Woo, daaan... nemu di youtube video singlenya Jang Woo atas nama 24/7 band. Personel 24/7 ada 3 orang yaitu No Min Woo, Hyeon Woo dan Jang Woo.... dudududu... 3 Woo!!! Kyaaa... No Min Woo dan Hyeon Woo adalah 2 chefs elite di Pasta....!!! Astaga .... melihat mereka bertiga menyanyikan ballad yang enak didengar benar-benar kejutan yang menyenangkan. Sayangnya 24/7 bukan group resmi tapi project SME, Sidus HQ dan management-nya Jang Woo. Sekarang No Min Woo sudah tidak dibawah SME lagi, jadi single That Guy's Girl kemungkinan jadi satu-satunya single mereka. Ahh... seandainya group ini jadi official. Suara lumayan, wajah ok, body ok.... kakakakaka... vitamin untuk mata dan telinga!! hmmm... bakal anemia ... bleedingnose...srot!
ini link youtubenya: http://www.youtube.com/watch?v=cTkH0HAB76g&feature=related atau
http://www.youtube.com/watch?v=V9GMya7AuTs&feature=related
Ahh... saya senang baru tahu 24/7 malam ini... kalau nggak pasti ga bisa terlalu menikmati Pasta... bayangkan kalau 24/7 all out jadi chef elite di Pasta.... pingsan ...
Untuk WGM ... sayang sekali biarpun mereka cute, tapi satu clip Eun Jung yang sedang membuat CF dengan aktor lain, membuat saya yakin yang mereka lakukan di WGM ga akan berlanjut di dunia nyata. Jang Woo sih sepertinya bisa menerima Eun Jung, tapi Eun Jung benar-benar hanya akting untuk variety show. hhhh....
Sunday, November 20, 2011
Lee Ji Ah jadi polisi stress
Me too flower, lumayan kocak, walaupun tidak segila Ramyun Shop. Lee Ji Ah yang sering dikritik aktingnya datar menurut saya aktingnya ok-ok saja tuh. Mungkin banyak anti-nya, kecuali perannya di Style, di serial lainnya saya senang melihat aktingnya. Walaupun setelah skandalnya menikah dan bercerai dengan Seo Tai Ji terbuka ke umum, membuat saya agak sedikit tidak suka. Tapi rasa penasaran saya dengan aktingnya Lee Ji Ah akhirnya menggoda saya untuk nonton serial ini.
Iya Ji Ah berperan jadi Cha Bong Sun, polisi stress. Percakapannya dengan psikiater atau caranya melepaskan stress dengan menelpon semua nomor public service asli kocak. 2 episode awal sangat fresh berlainan dengan series lainnya. Ki Kwang ikutan disini, tetap berperan culun seperti di My Princess, walaupun tetap cute dan mencuri spot... Berharap Ki Kwang bisa mengeksplorasi perannya jauh dari biasa.
Ini serial tentang orang stress yang cukup menghibur untuk orang yang stress juga.
Iya Ji Ah berperan jadi Cha Bong Sun, polisi stress. Percakapannya dengan psikiater atau caranya melepaskan stress dengan menelpon semua nomor public service asli kocak. 2 episode awal sangat fresh berlainan dengan series lainnya. Ki Kwang ikutan disini, tetap berperan culun seperti di My Princess, walaupun tetap cute dan mencuri spot... Berharap Ki Kwang bisa mengeksplorasi perannya jauh dari biasa.
Ini serial tentang orang stress yang cukup menghibur untuk orang yang stress juga.
Kenapa Seo In Woo?
Drama Man of Honor tadinya saya kira drama genre sport dengan tema softball, ternyata genrenya romance ... ahh mengecewakan. Kalau drama genre sport, Korea belum bisa mengalahkan doramanya Jepang. Belum mampu membuat genre sport menjadi menarik seperti dorama. Tapi saya malah tertarik meneruskan nonton karena karakter Seo In Woo (diperankan Lee Jang Woo), jauh lebih menarik dari karakter Kim Young Kwang (diperankan Chun Jung Myung). Menurut saya ada potensi mencuri posisi main character dengan second character seperti yang terjadi di drama Queen Seon Deok, dimana tokoh Bidam berhasil mencuri spot dari tokoh utamanya.
Seo In Woo, sebagai anak orang kaya yang di- abuse (verbally) oleh ayahnya, saat panik akan mengalami serangan tic berat, yang membuat dia semakin parah serangan ticnya. Dan pada saat dia jauh dari radar ayahnya, dia menjadi arrogant asshole yang meng-abuse orang-orang disekelilingnya. Seo In Woo sebenarnya pemain softball profesional berbakat, tapi setelah membuat satu kesalahan disuruh resign oleh ayahnya dan diharuskan masuk ke perusahaan dimana ayah dan sepupunya menjadi motor perusahaan itu. Sebenarnya ayah Seo In Woo mencuri perusahaan itu dari ayah Yoon Jae In (leading female) dengan percobaan pembunuhan (kecelakaan lalu lintas). Ayah Yoon Jae In meninggal seketika, ibunya koma bertahun-tahun, Jae In yang masih kecil selamat tapi ayah Seo In Woo menyuruh supirnya ayah Kim Young Kwang untuk membuang Jae In. Ayah Kim Young Kwang tidak tega dan memasukan Jae In yang mengalami amnesia ke rumah yatim piatu tapi selama bertahun-tahun selalu menyisihkan uang untuk membiayai pendidikan Jae In.
Leap time ke saat mereka dewasa, Kim Young Kwang sebetulnya berbakat tapi tidak bisa menangani problem internalnya dan menjadi pemain kelas dua, yang akhirnya malah dipecat dan selalu menganggap In Woo rivalnya. Dari kecil dua orang ini selalu bersaing tapi perbedaan kelas membuat In Woo arrogant dan Young Kwang menjadi the loser. Pertemuan tidak disengaja dengan Jae In yang menjadi suster di RS. Pendek cerita dua orang ini tertarik pada Jae In, tapi hati Jae In ada pada Young Kwang. Tapi terjadi kesalahpahaman dimana Jae In mengklaim ayah Young Kwang sebagai ayah kandungnya yang membuat hubungan mereka menjadi saudara satu ayah. Sementara Seo In Chul sepupu In Woo, membuat intrik dengan memperkerjakan Jae In sebagai suster pribadi In Woo, dan sepertinya tahu siapa Jae In sebenarnya. Jae In walaupun tidak jatuh cinta pada In Woo, tapi jatuh kasihan dengan keadaan In Woo yang sebenarnya hasil dari abusing ayahnya. Bah ... rumit... yang suka dengan drama Midas, mungkin akan suka dengan drama ini, karena saya melihat racikan yang mirip dengan Midas, tapi bagusnya bukan cerita yang plek mirip kok.
Seo In Woo, seharusnya menjadi tokoh yang saya benci, tapi malah jadi simpati. Scene saat InWoo kena serangan panik adalah scene paling baik yang dimainkan Lee Jang Woo.. Dia berusaha keras mengontrol keadaannya tapi malah semakin memperparah serangannya. Matanya mencari pertolongan untuk mengontrol tubuhnya, tapi tidak ada yang membantu, ayahnya akan melihat dengan penuh kebencian, sepupunya dengan tatapan dingin, ibunya berlinang air mata. Hanya Jae In sebagai perawat yang bisa membantu In Woo tenang, tapi In Woo berusaha untuk menyembunyikan jati diri Jae In yang sebenarnya karena takut jika ayahnya sampai tahu siapa Jae In sebenarnya akan berakibat fatal untuk Jae In.
Chun Jung Myung sangat ok dengan perannya di Cinderella Sister dan Duo, tapi sepertinya tidak terlalu berhasil memerankan Young Kwang yang juga kompleks kepribadiannya. Karakter Young Kwang ini mirip dengan karakter Kim Tak Go, penuh pengalaman pahit dan keterbatasan tapi berusaha untuk tetap optimis. Dan Chun Jung Myung tidak berhasil merepresentasikan karakter itu, kalah solid dengan karakter In Woo. Saya seharusnya bisa bersimpati pada karakter Young Kwang, tapi tidak ada simpati sama sekali. Jadi.... saya nonton terus karena ingin melihat bagaimana perkembangan karakter In Woo. Lee Jang Woo selain di drama ini juga ada di variety show WGM lho.
Update Nov 27:
Sampai di episode 14 tetap ga bisa simpati dengan karakter Young Kwang, malah makin semangat mendukung Seo In Woo dan Jae In... padahal di episode 14 Young Kwang sedang menderita, air mata Young Kwang ga mampu meluluhkan hati saya... Ini juga yang saya alami waktu nonton Queen Seon Deok, bersimpati pada karakter antagonis Bidam, padahal karakternya tidak berubah menjadi protagonist. Berharap karakter antagonist Seo In Woo makin memancing simpati penonton, ga perlu karakternya berubah jadi protagonist, tetap antagonist yang jatuh cinta pada tokoh protagonist perempuan, dan ga perlu disatukan, jadi ingat jalan cerita di Kim Tak Goo dimana karakter yang diperankan Eugene tidak disatukan dengan Kim Tak Goo? Disinipun bisa sekedar membuat Jae In kebingungan mau pilih yang mana, sudah cukup... Yeah, sepertinya saya akan jadi supporter untuk In Woo... selama Lee Jang Woo tetap menjaga ritme aktingnya seperti sekarang atau lebih baik lagi.
Seo In Woo, sebagai anak orang kaya yang di- abuse (verbally) oleh ayahnya, saat panik akan mengalami serangan tic berat, yang membuat dia semakin parah serangan ticnya. Dan pada saat dia jauh dari radar ayahnya, dia menjadi arrogant asshole yang meng-abuse orang-orang disekelilingnya. Seo In Woo sebenarnya pemain softball profesional berbakat, tapi setelah membuat satu kesalahan disuruh resign oleh ayahnya dan diharuskan masuk ke perusahaan dimana ayah dan sepupunya menjadi motor perusahaan itu. Sebenarnya ayah Seo In Woo mencuri perusahaan itu dari ayah Yoon Jae In (leading female) dengan percobaan pembunuhan (kecelakaan lalu lintas). Ayah Yoon Jae In meninggal seketika, ibunya koma bertahun-tahun, Jae In yang masih kecil selamat tapi ayah Seo In Woo menyuruh supirnya ayah Kim Young Kwang untuk membuang Jae In. Ayah Kim Young Kwang tidak tega dan memasukan Jae In yang mengalami amnesia ke rumah yatim piatu tapi selama bertahun-tahun selalu menyisihkan uang untuk membiayai pendidikan Jae In.
Leap time ke saat mereka dewasa, Kim Young Kwang sebetulnya berbakat tapi tidak bisa menangani problem internalnya dan menjadi pemain kelas dua, yang akhirnya malah dipecat dan selalu menganggap In Woo rivalnya. Dari kecil dua orang ini selalu bersaing tapi perbedaan kelas membuat In Woo arrogant dan Young Kwang menjadi the loser. Pertemuan tidak disengaja dengan Jae In yang menjadi suster di RS. Pendek cerita dua orang ini tertarik pada Jae In, tapi hati Jae In ada pada Young Kwang. Tapi terjadi kesalahpahaman dimana Jae In mengklaim ayah Young Kwang sebagai ayah kandungnya yang membuat hubungan mereka menjadi saudara satu ayah. Sementara Seo In Chul sepupu In Woo, membuat intrik dengan memperkerjakan Jae In sebagai suster pribadi In Woo, dan sepertinya tahu siapa Jae In sebenarnya. Jae In walaupun tidak jatuh cinta pada In Woo, tapi jatuh kasihan dengan keadaan In Woo yang sebenarnya hasil dari abusing ayahnya. Bah ... rumit... yang suka dengan drama Midas, mungkin akan suka dengan drama ini, karena saya melihat racikan yang mirip dengan Midas, tapi bagusnya bukan cerita yang plek mirip kok.
Seo In Woo, seharusnya menjadi tokoh yang saya benci, tapi malah jadi simpati. Scene saat InWoo kena serangan panik adalah scene paling baik yang dimainkan Lee Jang Woo.. Dia berusaha keras mengontrol keadaannya tapi malah semakin memperparah serangannya. Matanya mencari pertolongan untuk mengontrol tubuhnya, tapi tidak ada yang membantu, ayahnya akan melihat dengan penuh kebencian, sepupunya dengan tatapan dingin, ibunya berlinang air mata. Hanya Jae In sebagai perawat yang bisa membantu In Woo tenang, tapi In Woo berusaha untuk menyembunyikan jati diri Jae In yang sebenarnya karena takut jika ayahnya sampai tahu siapa Jae In sebenarnya akan berakibat fatal untuk Jae In.
Chun Jung Myung sangat ok dengan perannya di Cinderella Sister dan Duo, tapi sepertinya tidak terlalu berhasil memerankan Young Kwang yang juga kompleks kepribadiannya. Karakter Young Kwang ini mirip dengan karakter Kim Tak Go, penuh pengalaman pahit dan keterbatasan tapi berusaha untuk tetap optimis. Dan Chun Jung Myung tidak berhasil merepresentasikan karakter itu, kalah solid dengan karakter In Woo. Saya seharusnya bisa bersimpati pada karakter Young Kwang, tapi tidak ada simpati sama sekali. Jadi.... saya nonton terus karena ingin melihat bagaimana perkembangan karakter In Woo. Lee Jang Woo selain di drama ini juga ada di variety show WGM lho.
Update Nov 27:
Sampai di episode 14 tetap ga bisa simpati dengan karakter Young Kwang, malah makin semangat mendukung Seo In Woo dan Jae In... padahal di episode 14 Young Kwang sedang menderita, air mata Young Kwang ga mampu meluluhkan hati saya... Ini juga yang saya alami waktu nonton Queen Seon Deok, bersimpati pada karakter antagonis Bidam, padahal karakternya tidak berubah menjadi protagonist. Berharap karakter antagonist Seo In Woo makin memancing simpati penonton, ga perlu karakternya berubah jadi protagonist, tetap antagonist yang jatuh cinta pada tokoh protagonist perempuan, dan ga perlu disatukan, jadi ingat jalan cerita di Kim Tak Goo dimana karakter yang diperankan Eugene tidak disatukan dengan Kim Tak Goo? Disinipun bisa sekedar membuat Jae In kebingungan mau pilih yang mana, sudah cukup... Yeah, sepertinya saya akan jadi supporter untuk In Woo... selama Lee Jang Woo tetap menjaga ritme aktingnya seperti sekarang atau lebih baik lagi.
Headphone
Headphone sering dianggap mainannya cowok, bukan hanya di Indonesia tapi di US juga. Saya termasuk minoritas, sebagai perempuan yang tertarik dengan banyak mainan cowok. Banyak perempuan punya iPod atau headphone yang ada mp3 player, jadi mendengarkan musik dan lagu jelas tidak untuk laki-laki saja, tapi ... perempuan tidak mempermasalahkan kualitas suara yang keluar dari playernya. Sebagian besar perempuan puas, misalnya dengan in-ear earphone merek apa saja asal ada suaranya. Tapi laki-laki kadang beli headphone mahal yang mungkin lebih mahal dari playernya, atau malah membangun deck amplifier yang ga murah untuk mendapatkan kualitasa suara yang ok. Giliran istri atau pacar mereka ngamuk-ngamuk saat melihat receiptnya...hihihi.
Tapi sebenarnya ga salah-salah amat. Saya sejak punya headphone menengah dari Sennheisser, udah ga bisa lagi mendengarkan iTune dari Sebastian - macbook saya, tanpa pakai headphone. Suara yang dikeluarkannya jauh lebih kaya dari default Sebastian. Kenapa saya milih Sennheisser? Karena Bose kemahalan... huahahahaha... dan earphone default Apple yang walaupun jauh lebih baik dibanding beberapa in-ear-earphone merek lain tetap kalah suaranya dibanding Sennheisser.
Pertamanya malu pake earphone yang walaupun ga segede gaban, tetap aja gede. Kalau cowok kan udah biasa menggantungkan headphone di lehernya, tapi perempuan biasa (yang bukan pemusik) termasuk pemandangan langka. Tapi akhirnya cuek aja, yang penting saya bisa mendengarkan musik yang saya suka tanpa mengganggu orang. Dan kalau ada yang ngomonginpun ga kedengeran tuh...hihihi...
Walhasil tas saya jadi penuh kabel dibanding peralatan perempuan yang seharusnya. Apalagi kalau travel, ada tas kecil khusus kabel, mulai dari charger untuk laptop, hp, kamera, iPod dan kabel transfer untuk kamera sekarang ditambah dengan charger buat kindle. Saya bukan penggemar peralatan yang digabung menjadi satu seperti iPad. Ntahlah nantinya.
Udara sudah semakin dingin dan mulai banyak bangunan didekorasi untuk Natal, Atlanta termasuk kota yang religius, di setiap belokan ada gereja, jadinya ga heran kalau mereka udah dekor mulai sekarang. Yang paling saya suka adalah pemandangan penuh lampu dimalam hari.
Saturday, November 19, 2011
Pre Order Winter Rose
Winter Rose, single terbaru TVXQ ada dua versi CD dan DVD. Kali ini saya ambil versi CD saja, ngirit dot com. Tahun depan mereka akan banyak melakukan konser solo, pengen nonton lagi pertunjukan langsungnya. Ketagihan melihat Yunho dan Changmin melakukan aksi panggung. Tapi ga murah untuk pergi ke Jepang, plus mesti nyari kerjaan lagi. Sigh... Jadi puas-puaskan saja dengan membeli album original mereka. Ngiri dengan orang-orang yang bisa tinggal di Jepang, mereka akan bisa nonton salah satu konsernya dengan mudah, sementara saya gigit jari.
Gara-gara order CD TVXQ, saya sering ditawari CD lain yang ga bikin saya berminat. Grrrhhh... marketingnya mestinya bisa baca dong kalau saya ga tertarik sama sekali dengan JYJ, jadi ga usah kirim-kirim promo. (hehehe... marah-marah sendiri, bego bin baka). Herannya mereka ga pernah mengirimkan email pemberitahuan produk baru TVXQ, aturan mereka mengirimkan promo yang berkaitan dengan TVXQ dong, biar bikin saya ngences dan membuka dompet, bukan promo group yang ga saya kenal.
Kalau fans premium kan beli album bulk order terus kirim hadiah mahal pada artisnya. Kalau saya sih fans biasa aja, yang beli album yang sama dua kali karena ga sabaran, beli 3 versi karena pengen bonus DVDnya, pas ga punya duit beli album satu versi aja... ga beli photobook atau kalendernya karena mahal banget. Hihihi... tapi kalau ada kesempatan dan uang pengen nonton live shownya mereka lagi. Satu yang harus membuat TVXQ bangga adalah karena mereka satu-satunya artis di dunia sampai saat ini yang mampu membuat saya beli tiket konsernya... hahaha...
Gara-gara order CD TVXQ, saya sering ditawari CD lain yang ga bikin saya berminat. Grrrhhh... marketingnya mestinya bisa baca dong kalau saya ga tertarik sama sekali dengan JYJ, jadi ga usah kirim-kirim promo. (hehehe... marah-marah sendiri, bego bin baka). Herannya mereka ga pernah mengirimkan email pemberitahuan produk baru TVXQ, aturan mereka mengirimkan promo yang berkaitan dengan TVXQ dong, biar bikin saya ngences dan membuka dompet, bukan promo group yang ga saya kenal.
Kalau fans premium kan beli album bulk order terus kirim hadiah mahal pada artisnya. Kalau saya sih fans biasa aja, yang beli album yang sama dua kali karena ga sabaran, beli 3 versi karena pengen bonus DVDnya, pas ga punya duit beli album satu versi aja... ga beli photobook atau kalendernya karena mahal banget. Hihihi... tapi kalau ada kesempatan dan uang pengen nonton live shownya mereka lagi. Satu yang harus membuat TVXQ bangga adalah karena mereka satu-satunya artis di dunia sampai saat ini yang mampu membuat saya beli tiket konsernya... hahaha...
Subscribe to:
Posts (Atom)