Monday, October 24, 2011

Nonton TVXQ live!

Hmmm... not very well prepared jadi cuma dapat setengah Rising Sun... Maximum... Mirotic juga waktu TVXQ baru masuk dan lagu akhir... kyaa!! Melihat TVXQ live... Epic!! Sekarang lagi upload video, tapi seperti biasa minta ampyun lamanya, padahal cuma video 2 menitan. Karena kena sorot lampu jadi tidak bisa membuat foto yang bagus. Sebelnya lagi, pas baca di FAQ nya MSG dibilang ga boleh bawa kamera DSLR dengan lensa tele. Huh... padahal ga ada pemeriksaan sama sekali.... hiks.... tertipu.

Tapi gapapa senengnya masih berasa sampai sekarang. Sejak awal tahun ini kan nge-fans dengan Changmin (iya Changmin... TVXQ ada di tempat kedua... maaf-maaf-maaf!) suaranya ok, plus body dan tampangnya menyenangkan untuk dilihat plus kejujurannya itu lho, ga ada jaim-jaiman atau berniat cari perhatian fans secara berlebihan.

Karena saya bosenan, biasanya tidak terlalu lama saya suka banget dengan artis (mo penyanyi atau aktor) ga terlalu lama biasanya ngefans dengan yang baru. Dan ngefansnya saya juga tidak sedalam nge-fans ke Changmin. Karena semua hal bisa dimanipulasi secara virtual, saya penasaran setelah melihat mereka langsung aksi panggung apakah perasaan saya akan berubah.
Pertunjukan mulai jam 7.30 berakhir 11.30 ... total performans TVXQ palingan 10-15 menitan. Duuh... sedikit amat alokasi waktunya... saya lumayan sebal juga karena di panggung nongol SNSD lagi, f(x) lagi, SHINee lagi, Suju lagi.... beuuh... Suju paling lumayan dance maupun performancenya dibanding SHINee... yeah saya memang suka lagu yang benar-benar lagu bukan rap ataupun hiphop. BoA enak dance-nya tapi saya tidak tune in dengan lagunya. Kangta bawa ballad jadi kebanyakan kalem, dia cuma dance sekali, performa ok tapi.... tetap dibawah TVXQ buat saya. SNSD dan f(x) ... ga saya banget baik lagu maupun dancenya, jadi kalem aja nontonnya. Walaupun baru saya sadar si tomboy Amber ternyata cantik sekali begitu di panggung. Dan saat f(x) performed jelas banget dukungan fansnya, bahkan melebihi SNSD. Sayangnya TRAX ga performed. Heechul dan Siwon juga absen. Kualitas penampilan tampang cowok jelas menurun (hihihihi).

Akhirnya setelah lama nunggu terdengar genta dipukul dan lampu berwarna biru menyinari di panggung gelap, tahu-tahu Changmin dan Yunho sudah menggantung.... kyaa-kyaaa-kyaaaa... penonton bergemuruh dan nyaris berdiri semuanya. Begitu Changmin masuk ke radar pandangan mata saya, eksistensi Yunho dan back dancernya memudar.... saya seperti memakai kacamata kuda hanya bisa melihat sosok Changmin di panggung. Asli saya ingin bisa ngefans Yunho setara dengan Changmin, tapi kenyataan berkata lain. Mirotic menggebrak panggung pertama, whuahhh... kualitas dance-nya berkali lipat dari artis lain yang dancenya bagus  di video, tapi kurang chemistry di panggung.

TVXQ dan Beat Burger... ahhh... dancenya sama plek dengan dance di video mereka. Panggung dikuasai dengan apik. Selesai Mirotic kalau tidak salah nyambung ke Maximum, terus disambung B.U.G atau KYHD (lupa... urutannya). Sempat disela oleh salam dari mereka, yang dijawab dengan teriakan bergemuruh dari audience (saya ikutan tentunya), yang entah berapa decibel suara di dalam gedung saat itu, telinga saya sampai kesemutan kok nonton SMtown. Setelah itu disela dengan BoA (lagi) dan group lain... dan kemudian mereka muncul lagi dengan Rising Sun..... Uggghhhh.... Changmin dan Yunho menggila lagi di panggung.... Rock you!!

Tahu-tahu lagu Hope-nya HOT terdengar... ahhh... sudah sampai penutup. Changmin lucu banget di lagu akhir itu. Energi dalam tubuhnya masih tersisa dan dia ada dipanggung sendirian, tapi super aktif.... sementara orang-orang sudah maju ke depan. Kamera saya pun terfokus pada Changmin saja, beberapa kali Changmin melambai ke sisi panggung saya... sambil tersenyum lebar yang kata orang sini "grinning from ear to ear". Ahhh... ternyata saya beneran nge-fans dengan Changmin. Suara Changmin terdengar husky (mild) saat bicara di panggung. Jadi pengen nonton concert khusus TVXQ doang... ga puas nonton TVXQ di SMtown, terlalu sebentar.

Dan untuk saya TVXQ yang sekarang adalah the best TVXQ... hasil latihan yang disiplinnya mirip disiplin tentara baik dance dan nyanyinya. Mereka artis level international, jauh melampaui kualitas artis lainnya. Terimakasih Changmin & Yunho & Beat Burger... you rock, my men!!






Thursday, October 20, 2011

Holiday season

Saat bulan Oktober sudah mendekati ke akhir, berarti holiday season sudah mendekat. Waktunya shopping... ehmmm bukan buat saya, tapi buat orang US...hihihi... selain karena pergantian musim. (kubur baju musim panas dan beli mantel baru untuk winter, sekali lagi ini tidak berlaku untuk saya). Tapi berhubung saya akan ke NY, tidak ada salahnya beli satu dua barang, kalau ada yang menarik disana. Ok, stop ngelanturnya. Akhir bulan ada Halloween, November adalah Thanksgiving, Desember ada Natal dan Tahun Baru. Toko-toko mulai giat promosi supaya barangnya laku. Untung juga di Atlanta rada jauh ke pusat pertokoan, jadi godaan buka dompet mengecil. Lagipula saya sudah belanja tiket pesawat, hahaha.... Dan sekarang pusing muter otak buat nyari dana bayar hotel di San Francisco, bulan December nanti. Ah yang penting tiket udah ditangan, jadi harus pergi... lagian bego aja kalau ga sampai jalan-jalan disini. Mau ga mau mesti mengorek tabungan nih.

Karena ini tahun terakhir saya disini, saya mau menikmati suasanya sepenuhnya. Lagian saya utang hadiah buat teman saya, duh... beli apa ya buat dia? Biarpun saya ga natalan tahun lalu dia kasih hadiah yang lumayan ada harganya. Sedangkan saya cuma kasih dia buku masak karena ga nyangka aja dia bakal kasih hadiah. Puter otak!! Makanya besok di NYC mau sekalian lihat-lihat barang siapa tau ada yang menarik.

Buat saya sendiri, dengan melihat harga Kindle yang turun drastis, jadi pengen beli, dan akan bisa beli banyak buku tanpa kuatir bawanya, tinggal nyari versi Kindle. Sekarang sih saya benar-benar membatasi beli buku, karena ga mau repot saat pulang nanti. Kalau buku novel yang tidak menarik sih tinggal dibuang aja. Tapi textbook dan buku yang menarik lainnya sayang kalau ditinggalkan. Dikirim via pos, mahal, jadi bagus ga beli buku...sigh!

Saya jadi inget percakapan saya dengan ibu di masa lalu saat saya sudah mau lulus kuliah. Ibu menanyakan rencana saya kalau sudah lulus, saya waktu itu sudah bilang tidak mau jadi pegawai negri, tapi mau kerja di swasta saja. Terus tidak akan beli rumah dulu tapi mau menabung untuk jalan-jalan ke luar negri. Sebenarnya jarang banget saya ditanya rencana di masa depan oleh orang tua, mereka membebaskan saya untuk memilih jalan yang saya inginkan. Dan begitu ibu mendengar omongan saya, dia tahu anaknya pemimpi ulung yang tidak tahan diam di satu tempat. Balasannya singkat, iya didoakan supaya terkabul katanya. Sekarang saya mikir, kira-kira orangtua saya menyesal tidak membiarkan anaknya hidup bebas seenaknya. Sampai sekarangpun saya masih nebeng alamat permanen di rumah orangtua, walaupun kerja dimana-mana tetap tidak punya alamat tetap, karena hanya nge-kost atau ngontrak rumah saja. Dan diantara keluarga inti sayalah yang paling banyak jalan di tingkat nasional maupun internasional. Adik bungsu saya, baru berani jalan akhir-akhir ini. Dan masih level p Jawa, duh padahal dia cowok lho. Semangat jalan saya diturunkan dari kedua belah pihak. Ayah saya sendiri waktu mudanya sering tiba-tiba ngabur jalan sendirian sampai ke Jawa Tengah, sedangkan dari pihak ibu: kakek, nenek dan kakek buyut juga merantau dari tempat tinggal mereka menjelajah nyaris semua provinsi di Sumatra. Gimana saya ga jadi gatal kaki dan mengikuti jejak mereka. Saya suka membayangkan seandainya saya sempat ketemu kakek buyut sekarang (pakai mesin waktu misalnya) mungkin kami punya banyak hal yang sama untuk diperbincangkan, dan saya juga membayangkan betapa serunya menceritakan perjalanan saya pada nenek. Hiks... kangen dengan alm. nenek.

Wednesday, October 19, 2011

Weekend in NYC

Sudah hari kamis, lusa berangkat ke NYC, minggu nonton SMtown. Mulai ga konsentrasi dengan urusan sekolah, padahal ada midterm biostat hari selasanya. Satu-satunya kesempatan belajar adalah besok, atau textbook itu mesti diboyong ke NYC.

Berhubung suhu sudah mulai turun dan hujan mulai sering, cek ramalan cuaca dulu. Weekend di NYC diramalkan sunny dan hanya 60F. Sip, ga perlu bawa raincoat cukup trenchcoat aja, dan tidak perlu sibuk nenteng payung.

siippp cuaca mendukung untuk jalan-jalan...

Tuesday, October 18, 2011

Bohong itu Tidak Gampang

Hari ini saya ketemu suami teman di kampus. Teman saya baru akan imigrasi ke sini akhir tahun ini. Sayang pertemuan hari ini membongkar satu lagi kebohongan teman saya. Saya terus terang agak menjauh dari teman ini, karena sifat bohongnya dia itu kronis. Yang susah saya kalau ada yang mengkonfirmasi kebohongan dia. Jadi kalau ga terlalu erat hubungannya malah enak, tinggal bilang tidak tahu saja pada yang nanya. Sebenarnya sudah banyak yang tahu hobi bohongnya itu. Dan info yang terakhir itu dia bilang akan pindah ke sini karena dia masuk ke salah satu organisasi pemerintah sini. Tapi sebego-begonya saya, karena uni saya punya hubungan erat dengan organisasi itu maka saya tahu dong birokrasinya. Jadi sejak awal dia bilang keterima disitu, saya sudah sangsi. Dan hari ini entah kenapa saya iseng nanya ke suaminya dan saya jadi kecewa karena jawaban suaminya membuat kesangsian saya terkonfirmasi. Duh... kenapa dia mesti bohong gitu sama saya sih? Saya tidak mengerti apa bohongnya itu keadaan pathologis atau kebiasaan saja. Saya sendiri bukan orang yang suci ga pernah bohong.

Sebagai manusia biasa saya akui beberapa hal saya sembunyikan, tapi memang hal-hal yang tidak layak jadi konsumsi publik.Tapi untuk masalah yang berkaitan dengan CV dan pengalaman kerja tidak ada yang bohong. Alasan resign dari satu pekerjaan adalah salah satu contoh kebohongan saya. Padahal saya ga betah di satu tempat kerja, tapi saya bohong bilang ke bos pengen deket ke orang tua supaya bisa jaga mereka. Kalau ada yang iseng nanya status saya di perjalanan, kalau saya ga suka atau ga percaya sama orangnya saya akan berbohong tanpa basa-basi, tanpa berkedip. Saya bisa create satu profile palsu untuk orang itu, termasuk nama dan alamat  yang palsu juga... Tapi saya tidak akan bisa dengan mudah berbohong pada orang-orang yang dekat dengan saya.

Saya hanya berharap teman saya itu bisa berubah sifat bohongnya, karena tidak akan enak hidup di negara orang, menikah dengan orang asing yang berbeda budaya dan kebiasaannya, berbeda nilai dan visi. Tadi aja suaminya sudah sedikit curhat dia bilang bakal rumit juga mencarikan kerja untuk istrinya. Saya cuma menangkap isyarat untuk berada di luar jangkauan teman saya, bisa gawat kalau saya dijadikan bumper oleh teman saya kalau mereka sedang berada dalam konflik. Ga pengen terlibat konflik pasangan, ini ibarat gajah dan harimau berkelahi, pelanduk mati ditengah-tengah...




Monday, October 17, 2011

Bingung

Kalau saya menatap wajahnya dia akan menunduk, memalingkan muka, atau pindah ke lokasi yang ada penghalangnya.
Lapang pandang perempuan lebih dari 180 derajat, lebih luas dari lapang pandang laki-laki.
Jadi mata saya mungkin menatap layar komputer, tapi saya menangkap dia sengaja memandang saya saat naik tangga.
Kelakuannya bikin saya bingung.

- lagi ga pengen curhat panjang dan lebar

karena hati saya gedebak-gedebuk ga jelas rasanya saya perlu mengeluarkan semua perasaan. (tapi saya juga bersin-bersin, jangan-jangan mau demam ni ~ ahh.. stress bisa memperburuk kondisi tubuh, udah keluarin aja semua unek-unek itu).

Saat saya mencari kompie yang kosong, yang available cuma kompie yang menghadap ke tangga. Sempat juga nyari ke bagian yang biasa tapi full, ada sih yang kosong cuma saya malas ngelewatin orang, sedang kompie yang menghadap tangga itu ada dipinggir dan sebelahnya kosong. Dan saat saya jalan menuju ke meja itulah saya melihat dia di salah satu sudut sedang menatap layar kompie. Ga tahu apa dia ngeh saya duduk di situ atau tidak.

Ga lama setelah buka kompie, fellows tahun pertama dari Meksiko yang tinggi dan cute, menanyakan tugas salah satu kelas pada saya. Kami chatting sejenak, dia lucu anaknya, tinggi banget tapi baby face dan lembut. (Dia tahu ga ya? Maunya saya, supaya dia merasa sedikit sebal dong). Dan malam ini saya berharap gedebukan di jantung karena terkoneksi ke perasaan dia yang lagi mikirin saya. (berilusi seperti ini tidak akan menyakiti siapapun kecuali diri saya sendiri bukan?)

Dan di akhir hari ini cuma bisa mengingatkan diri bahwa saya sudah menjalani sebagian hidup ini sendirian. Tidak gampang untuk menaklukan iri pada orang-orang yang punya pasangan. Dan tidak mudah untuk tidak mensubstitusi cinta yang saya cari dengan pertemanan. Tapi mau gimana lagi, saya juga tidak punya keberanian dan kepercayaan diri untuk approach dia. Jadi yaah... terima resiko saja, hidup menjadi orang bego. Waktu saya di negara dia pun sudah tinggal hitungan bulan. Jadi ga perlu dipikirkan, kalau bisa melihat dia, saya euphoria, dan hari terasa lebih cerah. Kalau tidak melihat dia (seperti 2 minggu terakhir ini) juga ga perlu down, masih banyak hal yang harus saya lakukan bukan daripada mental down dan tidak mengerjakan apa-apa.

totally bodoh dan pathetic... tapi... weekend ini saya akan menikmati kota besar dan nonton SMTown... so rasanya tidak terlalu buruk situasinya bukan?

Thursday, October 13, 2011

Point of No Return for TVXQ


Keluarnya album terbaru ini seharusnya membuat fans lama TVXQ sadar bahwa ada perubahan seiring waktu. Yang lalu sudah jadi sejarah walaupun ex-membernya masih ngotot ingin memakai nama group yang mereka campakan. Album baru merupakan babak baru dan sudah melewati point of no return. Grace period sudah lewat, kawan, jadi pintu kembali tampaknya akan sukar untuk dibuka.

Saya tentu lebih senang dengan formasi baru ini. Karena kedua orang itu akhirnya bisa mengeksplorasi kemampuan mereka setinggi-tingginya. Mereka berani keluar dari zona aman, dan bekerja keras menciptakan image baru dan performance yang sempurna. Mereka berdua saling menyesuaikan kelebihan secara harmonis dan kelemahan yang mereka milikin mereka coba ubah.

Tehnik menyanyi Changmin sejak awal memang selalu berubah, dari satu album ke album lainnya selalu meningkat, tapi hanya di spesialisasi nada tinggi. Yunho karena jatah menyanyinya sedikit dan lebih ke dance, sulit untuk dilihat kemajuannya saat mereka masih berlima. Setelah mereka duet, Yunho meningkatkan kualitas tehnik menyanyinya dan mengejar kemampuan Changmin, sementara Changmin selain mencoba nge-rap juga meningkatkan dance-nya. Changmin tidak lagi bersembunyi dibelakang member lain saat diwawancara, mereka hanya berdua, tentu dia harus menyumbangkan suara dalam setiap wawancara.

Saya membeli album mereka karen sangat beda dengan genre musik yang diusung artis Korea lain. Walaupun saya suka banyak lagu pop Korea lain. Sama saja dengan musik Jepang, saya hanya beli L'arc-en-ciel, walaupun suka dengan SMAP dan Arashi.

Dan ga nyesal beli album ini, kualitas menyanyi mereka matang, ekspresinya juga bagus, membuat mood kita enak. Katanya mereka akan mengeluarkan single baru di bulan November, tapi saya belum berminat pre-order, dompet masih babak belur gara-gara beli 3 versi TONE first edition. Haha...

foto diatas saya crop dari booklet mereka.



Barbie syndrome

Standard cantik itu selalu berubah-ubah sepanjang masa. Indikator cantik untuk ukuran tubuh saat adalah gepeng kurus kerempeng seperti badan model alias Barbie syndrome. Disclaimer: Barbie syndrome istilah iseng saya, tidak ada legalitasnya. Penyakit yang berkaitan dengan berat badan, anorexia dan bulimia sudah banyak dikenal orang. Study ilmiah sendiri mengatakan bahwa lebih dari 50% perempuan tidak puas dengan ukuran tubuhnya. Banyak cara dilakukan supaya kurus, mulai dari diet, minum obat, olahraga, sampai operasi. Sayangnya penelitian terakhir menunjukan bahwa mereka yang BMI >35 atau BMI <18 sama-sama meningkat resiko kena penyakit jantung. Dan mereka yang overweigth BMI 25 - <35  malah terbukti lebih rendah resiko kena penyakit jantung. Tapi mereka yang overweight tapi aktif bergerak dan kurus aktif bergerak berada di level yang sama untuk terlindungi dari penyakit jantung. Whuahahaha.. betapa bahagianya saya dengan BMI di range overweigth dan rajin jalan kemana-mana. Kesimpulannya bukan masalah di berat badan tapi pada kegiatan fisiknya.

Saya mau dimana-mana pun lebih senang jalan kaki dari pada naik kendaraan. Walaupun di Bandung tidak begitu aman untuk pejalan kaki, ga ada trotoar dan motor yang sering menggunakan area untuk pejalan kaki. Tapi sedapat mungkin saya jalan kalau jaraknya masih bisa ditempuh dengan kaki. Walaupun sering kena sindiran tukang ojek/angkot yang menganggap saya pelit. Demikian juga di luar Jawa, saya selalu memilih lokasi tempat tinggal sedekat mungkin dengan kantor, jadi tidak perlu transportasi, cukup jalan. Karena pulang pergi kantor sering jalan, banyak mitra yang menganggap saya sedikit aneh.

Di Atlanta saya tambah sering jalan karena transportasi publik jarang. Pertamanya berat banget, karena daerahnya berbukit, kalau pas dapat tanjakan lumayan juga, apalagi waktu summer. Teman-teman saya yang berasal dari luar US, paling malas jalan, mereka mengandalkan shuttle, dan paling ketat melihat jadwal shuttle bus kampus. Pas weekend, pada mengeluh karena kebanyakan shuttle bus nya libur, sehingga pilihan mereka cuma 2 naik bus umum atau jalan. Mereka ini yang suka nanya, kalau belanja gimana caranya? Kalau saya jawab jalan, muka mereka suka tersiksa... hehehe... maklumlah apartemen mereka bertetangga dengan supermarket.

Keuntungan jalan ini satu, bikin jantung kuat, ngebandinginnya gampang, apartemen saya ada di lantai 3, nah saya sih enteng aja naik tangga, teman-teman mampir sering banget ngos-ngosan sampai di lantai atas. Bikin saya ngakak melihat muka mereka yang memucat. Duh... baru 3 lantai gimana kalau sepuluh lantai? Satu orang malah nanya, emang ada lift? huahauahauhaaa.... 3 lantai pakai lift bukannya pemborosan yak? Karena yang pertama mampir badannya rada subur, saat itu saya anggap kondisi saya biasa saja, tapi setelah terbukti banyak yang ngosngosan, baru deh saya ngeh keuntungan dari jalan kaki itu. Sekarang ini yang harus saya lakukan adalah mengikis lemak yang tertimbun di perut, mesti rajin berenang ... gaahhhh... kenapa masih malas ya?

Tuesday, October 11, 2011

Award kapitalis

Untuk mereka yang ngefans dengan artis Korea, menjelang akhir tahun semakin ramai dengan berbagai upaya fans medongkrak popularitas artisnya. Mulai dari ngevoting gila-gilaan sampai beli album dalam jumlah besar agar di akhir tahun artisnya bisa mendapatkan award. Dan dengan globalisasi di dunia, belanja online, dengan mudah kita bisa kok pesan CD langsung, bahkan sampai yang first edition dan bukan bajakan (kalau belinya di situs terpercaya).

Untuk aktor dan aktris biasanya lebih sehat cara awardnya, tidak sampai melibatkan uang, hanya perlu waktu untuk voting gila-gilaan. Tapi beda lagi untuk idol,  berbagai proyek beli album dilakukan disini, plus voting. Saya cuma bisa nyengir karena semakin banyak kegilaan ini semakin untung dong produser atau promotornya. Padahal mereka juga sudah melakukan berbagai trik kapitalis supaya fans beli lebih dari satu album. Sekali keluar album atau single baru bukan hanya satu versi tapi beberapa versi.

Untuk proyek award biasanya dipilih versi paling murah, yang minimal harganya $16. Dan fans akan teriak-teriak, ayo dong dukung cuma $16 ini sekali makan steak aja bisa lebih dari $20. Tapi saya tidak tertarik untuk ikutan gila. Lha sebagai fans yang baik saya sudah dukung dengan membeli semua versi album barunya, saya beli CD OST dramanya tidak satu bahkan 2, saya beli singlenya, saya beli re-package album sebelumnya sampai 2 dan saya beli album aslinya (walaupun kasus yang terakhir terjadi karena paketnya nyasar ke kantor apartemen, saya yang ga teliti ngetrack pengirimannya, langsung pesan baru, padahal ada 2 paket bertengger di kantor manajer apartemen). Tapi gpp, rela aja karena saya mengapresiasi karya mereka.

Proyek beli album untuk mendongkrak penjualan supaya dapat award, menurut saya kasihan artisnya. Mending mana album laku 500,000 copy dibeli oleh 50,000 orang atau laku 300,000 dan dibeli oleh 250,000 orang? Dan memang sih prinsip saya mending duitnya saya sumbangkan untuk unrestricted dana buat NGO yang punya proyek gizi di sub-sahara. Saya tau donasi unrestricted akan banyak dipakai untuk sewa rumah dan hired staff, tapi memangnya ada proyek yang bisa jalan kalau ga ada staff apa? Saya rasa artis yang saya dukung lebih senang saya menyumbangkan uang untuk kasus famine dibandingkan uangnya saya pakai untuk mendongkrak penjualan album mereka.

Jadi biar deh dicap fans pelit, yang jelas saya selalu beli album original artis yang saya dukung. Rasanya saya sudah menyumbang lebih dari yang seperlunya untuk kesejahteraan mereka.    

Monday, October 10, 2011

Baking

Saya selalu percaya diri kalau masak main dish dan finger food, tinggal nyari resep dan persediaan bahan/bumbu lengkap jadi deh makanan yang bisa disantap manusia. Tapi lain cerita kalau bikin kue alias baking. Pengalaman saya hanya jadi asisten tukang parut keju, tukang parut kelapa atau bikin isian nastar.  Semua resep dan proses bikin hanya dikuasai ibu saya dan saking ogah bantat memang beliyaw tidak pernah mengijinkan saya bikin kue. Dan pas selera saya lebih ke yang asin-asin daripada yang manis, ketertarikan saya untuk bikin kue: nol besar. Bukannya ga suka kue, kalau kepengen banget kan tinggal beli ke toko kue. Apalagi di Indonesia sampai ke pelosok pun selalu ada orang yang jual kue basah maupun kue kering, yang tradisional maupun yang fussion.

Di US beli kue diirit banget, pertama: harganya mahal, kedua: rasanya terlalu manis. Saya ga pernah ngerti dengan cupcake. Sekali gigit aja bisa bikin gigi bolong (exagerated mode on) ditambah creamnya yang kaya dengan cholesterol. Untuk kue basah disini saya palingan beli mochi, itupun kalau sedang belanja ke H-mart atau farmers market. Pengennya sih lemper tapi yang jual hanya resto khusus Indonesia. Setelah dikenalkan dengan toko tahu Vietnam, pilihan saya lebih banyak lagi karena bisa ketemu onde-onde, kue lapis, ketan gula, dengan harga murah pula dibanding. Masalah utama saya adalah transportasi, kalau naik bis bisa tapi mesti ganti bis satu kali, artinya $8 pp untuk belanja paling banyak $10, berat di ongkos dwueh. Nah kalau sudah begini akhirnya jadi penasaran pengen bikin kue sendiri.

Sudah niat pengen nyoba bikin kastengel tapi belum keluar inspirasinya (alias masih malas nyoba). Dan lagi yang terbayang di otak saya adalah cake coklat, sayang untuk bikinnya butuh mixer. (Huh... delete ide itu) Pilihan saya beralih ke raspberry bar. Ni kue enak banget karena mengandalkan manisnya selai sedangkan di bahan kuenya sendiri cuma perlu ditambah butter cair saja. Ga perlu mixer dan cepat pula bakingnya. Percobaan pertama langsung sukses... (kalau sampai gagal bikin kue ini, perlu dipertanyakan kemampuan baca tulisnya). Kalau di buku resep tingkat kesulitannya: gampang banget dan ga perlu tanda bintang.... anak-anak SD pun pasti bisa bikin.

Yeah... sapa bilang masak itu rumit? Saya suka pengen ketawa kalau ada yang bilang ga bisa masak, ga bisa bedain bumbu... itu mah bukan ga bisa masak, tapi ga mau masak. Dan saya juga suka heran kalau orang-orang meragukan kemampuan masak saya, emang saya punya tampang nyonyah2 besar yang musti diladenin orang?

Sunday, October 09, 2011

The Princess Man : Tamat

Serial itu selesai di episode 24. Rada antiklimaks karena kedua tokohnya tetap hidup tidak seperti Romeo & Juliet yang tragis. Win-win solution sih, karena Seung Yoo walaupun hidup dijadikan buta dan gagal membunuh raja yang notabene ayah Se Ryung bisa menjalani hidup bersama Se Ryung dan anak mereka.  King Sejo sendiri setelah beberapa saat malah bahagia karena ratu -ibunya Se Ryung- memalsukan kematian anak dan menantunya.

Untuk saya serial ini sangat menarik walaupun masih kalah dengan the Painter of the Wind. Walaupun akting Park Shi Hoo ok, tapi akting Moon Cha Woon kalau tidak sedang duet akting lawan Park Shi Hoo, agak kedodoran. Beda banget dengan Moon Geun Young yang aktingnya seimbang dengan Park Shin Yang di the Painter of the Wind. Sama-sama Park lawan Moon, sama-sama sageuk, sama-sama tragis tapi beda keluarannya. Bakat akting Moon Geun Young memang no 1.

Sekarang saya vakum dulu, ada sih beberapa series yang saya tonton, tapi belum ada yang menarik seperti The Princess Man. Tahun ini dimulai dengan (pertengahan) The Secret Garden, trus Paradise Ranch, trus 49 Days trus Lie to Me & the greatest love trus The Princess Man. Dari semua series itu belum ada yang bisa dijagokan karena imbang plus minusnya buat saya. Ga tau buat orang Korea, selera saya sering berlawanan dengan rating di Korea. Kalau ratingnya bagus, saya kadang ga suka, yang saya suka ratingnya jeblok. Hanya Secret Garden dan the Princess Man yang saya suka dan ratingnya bagus.

BTW, enak lho nonton online dibanding beli bajakan karena ga ada macetnya... hihihi... tapi sepertinya tidak akan terdukung oleh internet di Indonesia saat saya pulang kampuang tahun depan.  

Coba-coba

Coba-coba #1: Kucai segar
Saya dikenalkan dengan kucai atau Gau Choy atau garlic chives segar oleh teman saya yang asalnya China daratan. Setiap kali kami ke farmers market, teman saya selalu beli garlic chives, saya yang ga ngeh kalau itu daun kucai segar ga pernah beli, padahal tiap kali belanja teman saya selalu promosi sayur itu. Saya rada malas beli karena judulnya pake "garlic". Sampai beberapa saat yang lalu kami belanja di grosiran China dan seperti biasa teman saya promosi "kamu mesti coba, mumpung lagi diskon dan fresh banget". Naluri coba-coba saya muncul mendengar harga seikatnya dibawah $1, kalau ga suka pun ga rugi.

Teman saya sih bilang masukin dadar telur aja, ok katanya. Sesuai dengan saran expert saya bikin dadar pake garlic chive. Dan saya langsung suka dengan rasanya, ga ada bau bawang seperti bawang daun, dan renyah banget. Selain itu mudah dicerna, karena ukurannya kecil seratnya jadi mudah ditelan, tidak seperti sayur lainnya. Saat saya google di internet ternyata bahasa Indonesianya adalah daun kucai. Whuah, selama ini cuma makan yang sudah diasin doang, ga pernah ngerti dengan segarnya.

Dan eksperimen saya berlanjut, ngebayangin kayaknya enak banget kalau dimasukan ke dalam mie goreng (Kebetulan saya menemukan salah satu merek mie goreng instan yang enak. Bukan mie goreng ala indomie dan kawan-kawannya, pas dibikin mirip mie goreng tek-tek abang-abang. Mie nya sendiri lebih sehat karena mirip soba kering, jadi ga ada minyaknya seperti ramen korea. Kalau direbus jadi seperti mie telor). Dan rasanya memang ajib. Sayur ini bakal jadi a must buy kalau belanja di farmers market.



Coba-coba #2: Irish Oatmeal
Perempuan sebelum menopause lebih rendah resiko kena CHD (cardiovascular disease) alias penyakit jantung dan pembuluh darah, keuntungan punya estrogen dan bukan testosteron :-). Tapi biarpun belum menopause, semakin bertambah umur semakin tambah paranoid dengan urusan metabolisme dalam tubuh.  Gejalanya sih sepele, ngantuk yang luar biasa di siang hari. Ini bisa diakibatkan oleh intoleran glukosa atau high cholesterol atau anemi kronis. Apapun penyebabnya saya sudah harus kontrol makanan, karena tanpa kena penyakit apapun, obese mengintai dari setiap sudut di benua kaya ini. Porsi makanan yang besarnya ga ketulungan, bahkan snack yang sepertinya sehat seperti yoghurtpun kalau beli di kantin ukurannya super.



Strategi belanja pun diatur, mulai stock tuna kaleng dan tidak beli ayam atau daging sebelum persediaan di lemari es habis. Untuk kudapan saya menyediakan buah dan yoghurt, biasanya saya beli muffin atau pastry dengan jatah 1 pcs /hari. Walaupun minggu ini tidak tahan godaan akhirnya beli cookies juga paket kecil. Dan hari ini saya iseng belanja irish oatmeal. Tertarik dengan kemasan kalengnya sih, tapi pas dibuka memang bentuknya beda dengan outmeal merek biasa. Outmealnya masih berbentuk biji-bijian jadi mirip dengan butiran beras yang hancur dan tidak hasil gepeng seperti outmeal biasa. Promosi outmeal kan menyerap cholesterol dalam darah. Jadi masuk kategori sehat kan? Tapi belum jelas juga rasanya seperti apa.





Sunday, October 02, 2011

Menipu diri

Saya bersyukur karena frekuensi saya melihat dia meningkat dari perkiraan sebelumnya. Dan semua pertemuan itu jarang bisa diprediksi. Saat saya tidak berharap bisa melihat wajahnya tiba-tiba saya bisa melihat dia sekilas. Saat saya memperkirakan akan bisa melihat dia, kesempatan itu tidak terjadi.

Semakin sering saya melihatnya semakin serakah perasaan saya. Semakin lama dia semakin mendekati tipe yang saya cari. Hanya ada gap usia diantara kami yang tidak lucu karena saya jauh lebih tua dari dia. Ga masalah sih dijaman sekarang, tapi bagaimana pun confidence level saya ada di titik nol.

Akhirnya jadi orang bego, yang berdebar-debar sendiri, euphori sendiri hanya karena melihat wajahnya, mendengar suaranya. Seperti hari Jum'at lalu, full mendengarkan suara dia hampir tiga jam, sampai saya tidak fokus sama sekali mengerjakan tujuan utama saya.

Dan di saat weekend, dengan ditemani suara Changmin dan Yunho di album TONE yang saya putar berulang-ulang, perasaan saya jadi semakin melankolis. Duh ga sehat banget untuk jiwa saya sebenarnya. Tapi saya suka semua lagu yang ada di album itu, so... TONE akan menjadi pengingat saya akan dirinya. Di dalam memori saya sudah terbentuk asosiasi antara TONE dan dia.

Dan dia yang tidak terlalu tinggi itu, dengan tampang serius, kecerdasannya, suaranya yang maskulin (tidak lembut, tidak berpretensi untuk terdengar sexy), membuat saya kangen setiap hari. Saya cuma menyesali reaksi pertama saya yang sangat bego saat sadar dia memandang saya di bulan maret yang lalu. Dan sekarang dia selalu menghindar memandang saya, selalu menempatkan dirinya agar tidak berada dihadapan saya, membuat saya sedih, membuat saya tidak percaya diri, membuat saya bertanya-tanya saat dia memandang saya dengan intens itu perasaan apa yang ada di baliknya?

Ah sudahlah... jangan terlalu dipikirkan, jangan terlalu disesali, nikmati dan syukuri saja setiap momen sempat melihat wajahnya. Gaaahhhh... pathetic!! Tapi ditahan didalam hatipun tidak ada gunanya, jadi tuliskan saja. Dan panjatkan permintaan ke langit luas.

Hey Mata Biru Hijau, ga perlu menghindar dari saya kok, karena saya tidak akan pernah berani membuat langkah pertama. Dan semua pertemuan yang terjadi itu sama sekali tidak saya rencanakan, tapi membuat saya senang, maaf kalau kamu tidak senang karenanya. Tapi saya juga tidak akan pernah membuat effort untuk menghindari kamu kok... kekekeke... kasian ya kamu karena kepentok perempuan sedikit error ini. Good night...sleep well

Tuesday, September 27, 2011

TONE, It's My Way



TONE album baru Tohoshinki (TVXQ) released tanggal 28 September. Saya sangka pre-order akan dikirim tanggal 28nya, tapi ternyata pengiriman sudah dilakukan sejak tanggal 25 Sep. Saya milih dikirim lewat fedex aja karena ada bonus poster (first edition sih). Kenapa sampai pesan ke 3 versinya? Lagi gila aja...hehehe... Itu gara-gara Avex memberikan bonus beda-beda untuk tiap versi. Versi A yang pink atau merah ada bonus DVDnya, bonus DVD berbeda untuk versi B, versi C paling komplit lagunya (15 tracks), 2 versi pertama hanya 13 tracks yang sedikit beda antara versi A dan versi B.

Tapi asli ga nyesel PO 3 versi itu, karena konsep albumnya unik. Yang dipromosikan abis adalah tema warna. 3 warna berbeda untuk CD jacket (sampai dijiplak oleh 3 orang ex-member untuk album baru mereka). Tapi ternyata ada hidden message dalam CDnya, semuanya pesan terimakasih dari TVXQ untuk fans yang loyal pada mereka. Ide original ini tidak pernah terungkap sampai albumnya diterima. Tentu saja surprise ini membuat fans jadi euphoria (termasuk saya tentunya). Kunci dari hidden message adalah tone tadi. Design grafis dari booklet dan cover jacketnya membuat semua pesan jadi berbeda tergantung warna apa yang dipakai. Aslinya booklet itu berlatar putih, warna kuning,biru dan merah itu karena ada plastik film tipis yang disisipkan diantaranya. Dan kalau dibuka akan terungkap pesan lain. Dan menaruh warna berbeda bisa memberi pesan berbeda. Lucu dan seru.

Dari album baru ini saya dapat 3 cards: Yunho-Yunho-Changmin&Yunho. Herannya dari semua CD yang saya pesan, selalu aja dapat Yunho card,ga pernah dapat Changmin card. Kali ini sedikit beruntung karena satu dapat 2 macam kartu.

Lagu-lagunya sendiri, asli ok banget. Favorit saya tentu ballad - jazz/RnB. Ada dua group lagu favorit: pertama adalah group "suka banget" adalah Magenta, Thank You My Girl, Telephone, Back to Tomorrow, I don't know, Shiawaseiro no Hana, Weep dan Somebody to love- 2011 version. "suka tapi ga banget" adalah lagu sisanya termasuk B.U.T, I think you know, Duet, Telephone, Why (Jap version), Maximum (Jap-version), Superstar, Easy mind.

Di SMtown NY mereka akan nyanyiin apa ya? Mungkin B.U.T... ahh 3 minggu lagi nih.

Happy mood karena TONE...

Wednesday, September 21, 2011

Drama Korea yang sedang tayang

Minggu ini the Princess Man sudah mencapai episode 19-20. English subs nya palingan baru keluar weekend. Saya sendiri tidak mengerti kenapa serial ini sangat menarik untuk saya. Ceritanya ngayayay, Se Ryung dan Seng Yoo yang ada di dua dunia berbeda. Tapi tidak bisa melepaskan satu sama lain.

Yang paling bagus aktingnya adalah Park Shi Hoo, konflik batin Seung Yoo antara ingin membalas dendam kematian ayahnya pada ayah Se Ryung, sekaligus sadar bahwa tindakannya akan menyakitkan bagi Se Ryung. Seung Yoo sendiri mengerti betapa sakitnya kehilangan ayah karena dibunuh orang, dan rasa cintanya pada Se Ryung secara instingtif ingin melindungi Se Ryung dari kepedihan yang sama [ditambah konflik akibat menekan rasa cemburu karena Se Ryung dijodohkan orang tuanya dengan Jung Jong - teman sendiri].

Walaupun akting Moon Chae Won sebagai Se Ryung tidak super bagus, tapi chemistrynya dengan Park Shi Hoo sangat kuat. Sehingga saya sering menskip bagian-bagian lain hanya untuk menonton duet akting mereka. Jalan ceritanya masih kabur, kemungkinan besar tragis, tapi seperti apa tragisnya saya belum bisa menebak(jadi ingat dengan Hong Gil Dong yang juga dibuat tragis, bersatu tapi hanya sebentar dan menghadang maut bersama). Dua minggu lagi akan tamat serialnya, saya berharap penulis skenarionya menjaga alur yang sudah enak ini, ga ada perubahan karakter mendadak misalnya (tapi ratingnya bagus, saya berharap akan jadi serial yang tidak mudah dilupakan).

Serial lain yang masih lama tayangnya adalah serial Warrior Baek Dong Soo. Tekad dari Yoo Seung Hoo [memerankan Ye Woon] yang menolak peran utama dan memilih peran pembantu hanya untuk mencuri posisi, di mata saya sampai saat ini belum mencapai tujuannya. Karisma Seung Hoo masih belum keluar, dan aktingnya masih setara dengan Ji Chang Wook [pemeran Baek Dong Soo]. Menurut kabar dari blog tetangga Yoo Seung Hoo terinspirasi oleh akting Kim Nam Gil sebagai Bi Dam yang berhasil mencuri spot pemeran utama (Uhm Tae Wong) di serial Queen Seon Deok. Dia ingin melakukan hal yang serupa, tapi Ji Chang Wook tidak mau menyerah begitu saja, walaupun dia kalah populer dengan Seung Hoo, dia mempertahankan peran utamanya dengan baik. Kelemahan Seung Hoo ada pada pandangan matanya [masih kalah ekspresif dengan tatapan mata Changmin di Paradise Ranch].

Serial yang sudah tamat dan membuat saya sedikit kecewa adalah Scent of The Woman. Kenapa tidak dibuat tragis??? Pasien kanker kandung kemih yang sudah metastase kemana-mana, masih bisa hidup panjang, hiyayaya... ga realistis ah. Kenapa ga pake kasus Leukemia sih? kan ada yang bisa recovery 100% tanpa obat. Padahal awalnya sudah ok, tapi endingnya nyebelin, surprise sih iya tapi
ga ada klimaks. Masih jauh nih dibanding dengan 49 Days.

Idem dito dengan Myung Wol... mungkin gara-gara konflik antara Han Ye Seul dan sutradaranya yang gosipnya sampai mengganggu jadwal akting. Chemistry di episode awal antara Eric dan Han Ye Seul sangay bagus tapi setelah konflik (kalau ga salah ingat di episode 9) berantakan. Mereka berusaha profesional tapi tetap saja tidak bisa seperti di episode awal. Padahal Han Ye Seul salah satu aktris favorit saya.

Yang masih menarik untuk ditonton adalah Yoon Sang Hyun dan Choi Ji Woo di serial Can't Lose. Akting prima, cerita masih belum mencapai konflik, dan sampai saat ini alur ceritanya masih ok. Serial lainnya masih malas download maupun nonton... termasuk Poseidon yang dimainkan Choi Si Won yang diepisode awal feat. Yunho. Bagus buat Yunho, tapi ... dia bukan Changmin... hiks-hiks... Changmin bakal main drama lagi tidak ya? Mungkin tidak dalam waktu dekat karena TVXQ kan konsentrasi ke promo tour TONE sampai tahun depan. Ya... gapapa... karena mereka penyanyi tentu lebih menyenangkan kalau mereka mengeluarkan album daripada melihat mereka akting...hihihi... Berharap dua orang itu bisa main sama-sama di satu drama, walaupun ga tahu kenapa ranking Changmin akan selalu lebih tinggi dari Yunho untuk saya. Padahal Yunho artis yang sangat berbakat...maaf kalau ada penggemar Yunho yang kesasar ke sini, magnet Changmin terlalu kuat menarik saya menjadi follower Lord Voldermin... hahahaha...




Dari kaset ke CD, dari radio ke laptop

Minggu lalu tiba-tiba saya merasa bosan dengan koleksi lagu yang ada di library iTune. Ingin mendengarkan sesuatu yang familiar tapi belum ada di iTune. Dan saya teringat dengan soundtracknya Ally McBeal yang dibawakan oleh Vonda Shepard. Dulu saking sukanya saya dengan soundtrack ini sampai beli kasetnya dengan uang saku saya yang cekak, maklum baru lulus. Tidak beli CDnya, selain mahal juga tidak punya playernya.
Sejak lulus itu yang saya bawa kemana-mana adalah radio tape Sony dan walkman tentunya. Selain tidak berat juga karena sejak SMP saya selalu harus tidur didampingi walkman atau radio. Jadi kasetlah yang saya koleksi. Setelah jaman berganti ke internet dan mp3 player, kaset-kaset saya mulai terlupakan, seperti kisah Puff, the magic dragon yang terlupakan saat Jack beranjak dewasa. Modal saya adalah laptop.

Saya teringat saat pertama kali membeli laptop, saat itu orang-orang masih bermain dengan desktop. Laptop masih dianggap barang mewah, di kantor sendiri hanya posisi tertentu yang mendapat inventaris laptop. Saya yang paling pantang memakai barang inventaris kantor untuk keperluan pribadi, mati-matian menabung untuk bisa beli laptop pribadi. Begitu punya laptop sendiri, mulailah saya meminjam CD kemana-mana untuk dicopy ke laptop, belum mampu membeli sendiri sih,  juga paranoid dengan CD bajakan, karena terbukti sering merusak player. Jadi koleksi lagu saya terbatas. Saat saya sudah mampu beli CD, toko CD banyak yang bangkrut atau tutup. Sehingga koleksi CD tetap terbatas.

Pilihan untuk download lagu dari internet, entah kenapa juga kurang saya sukai. Terlalu berisiko mendapatkan virus dari download lagu dan [tanpa bermaksud menjadi moralis] juga melanggar hak cipta orang.

Dan mendapatkan kesempatan tinggal sementara di US membuat koleksi iTune saya menjadi semakin kaya. Saya jadi rajin hunting CD lama yang menjadi favorit saya dari Amazon. Belinya yang second hand saja, ongkos kirimnya malah lebih mahal dari CDnya. Dan belakangan sejak Amazon juga menjual lagu digital saya dengan senang hati mendownloadnya dari sana.

Soundtrack Ally McBeal adalah salah satu favorit saya. Karena hanya punya kasetnya saya berniat untuk beli CDnya. Tentu saja karena terbitan lama, jarang yang jual CD baru. Dan secondhandnya hanya $2-an. Langsung order, minta kiriman standard supaya bebas ongkos kirim. Biar namanya second hand, kualitasnya masih seperti baru saja.

Dan lewat tanggal 28 September, saya punya penantian lain, first edition TONE, album barunya Tohoshinki/DBSK/THSK/TVXQ...hihihi...










Saturday, September 17, 2011

The importance of the moment

Nonton pertunjukan diatas harga $50 untuk kantong pengangguran seperti saya mungkin akan dinilai pemborosan oleh orang luar. Tapi boleh dong sesekali kita melakukan hal yang tidak masuk akal. Walaupun menjadi fans artis tertentu memang membuat kita gila berulang kali. Minggu lalu saya membeli tiket SMTown di NYC, belum pesan tiket pesawat dan hotel, nunggu uang stipend nongol dulu. kikiki...
Tiketnya sudah ditangan sekarang. Bersama dengan tiket saya juga membeli goodies bag. Untuk bulan ini pengeluaran extra saya adalah dengan membeli 3 versi album TONE first edition. Kalau dijumlahkan totalnya lumayan banyak, tapi untuk saya ada nilai lebih dari uangnya. 

Dua tahun ini memang saya benar-benar memanjakan diri sendiri, tidak ada beban dan masalah dari luar yang memberatkan saya, semua masalah yang saya bereskan murni masalah dari diri saya sendiri. Dan saya sangat menikmatinya. Sudah terlalu lama saya memegang peran problem solver di rumah, dan terus terang bosan juga jadinya. Sumber utama alias trouble maker adalah adik saya yang merupakan anak emas ibu. Jadinya saya yang sering dicurhati oleh ibu untuk masalah adik saya. Berada jauh dari Indonesia membatasi komunikasi kami. Dan saya menikmati waktu yang tersisa dengan melakukan travel, nonton pertunjukan yang tidak pernah bisa saya tonton di Indonesia.


Thursday, September 08, 2011

The Princess Man ~ review

Serial sageuk terbaru yang lumayan menarik, jauh lebih menarik dibanding Myung Wol maupun the Scent of Woman. Karena masih belum ketebak jalan ceritanya. Benang merah cerita The Princess Man seperti Romeo & Juliett. Tokoh utamanya adalah Lee Se Ryung dan Kim Seung Yoo. Se Ryung anak dari Prince Su Yang, adik dari raja yang sedang berkuasa saat itu. Ambisi ayah Se Ryung adalah menjadi raja, tidak peduli jalan apa yang digunakan. Sedangkan Seung Yoo anak kedua (anak bungsu) penasehat raja. Untuk menjalin aliansi Se Ryung akan dijodohkan Seung Yoo.

Se Ryung yang berjiwa bebas dan agak tomboy, sering kena marah ibunya karena selalu mencoba bisa menunggang kuda. Hal yang tidak lazim untuk perempuan. Walaupun sering jatuh dari kuda, dia tidak bosan mencoba dan mencoba lagi. Di saat-saat tertentu Se Ryung akan pergi ke istana menemani putri Kyung Hee, yang juga sepupunya. Walaupun derajat mereka beda Se Ryung dan putri Kyung Hee berteman baik.

Seung Yoo sendiri terkenal sebagai anak keluarga terpandang, kaya, pintar dan tampan. Dia punya 2 orang teman baik, satu orang anak keluarga terpandang lainnya dan satunya lagi berkarir di militer. Seung Yoo mendapatkan posisi pengajar di sekolah kerajaan. Hari pertama melapor dia datang langsung dari tempat gisaeng, dengan cap bibir di pipi dan di leher. Di hari itu pula dia ditunjuk untuk mengajar putri Kyung Hee yang selalu berhasil menjaili para professornya gara-gara dia tidak tertarik untuk belajar.

Hari pertama Seung Yoo mengajar yang dihadapi adalah Se Ryung yang berpura-pura jadi putri Kyung Hee. Se Ryung penasaran seperti apa orang yang akan dijodohkan dengannya. Hari pertama score 1-0 untuk Se Ryung yang berhasil mempermalukan Seung Yoo yang datang dengan cap bibir. Se Ryung juga berhasil memaksa Seung Yoo untuk mengajarinya naik kuda. Perlahan-lahan Se Ryung jadi suka dengan Seung Yoo.

Tapi perjodohan mereka kemudian dibatalkan karena ayah Se Ryung gagal mempengaruhi ayah Seung Yoo. Raja malah berniat menjodohkan Seung Yoo dengan putri Kyung Hee. Sayangnya ayah Se Ryung tahu bahwa putrinya menyamar sebagai putri Kyung Hee sering bertemu dengan Seung Yoo, dan membuat scandal itu untuk menjatuhkan Seung Yoo dan ayahnya. Seung Yoo nyaris kena hukum, tapi putri Kyung Hee yang asli muncul dan membebaskan Seung Yoo dari hukuman fatal. Saat Seung Yoo memandang Kyung Hee asli untuk pertama kalinya, dia merasa dikhianati dan terluka oleh ulah Se Ryung. Padahal Seung Yoo sendiri tanpa sadar sudah jatuh cinta pada Se Ryung.

Se Ryung menanti Seng Yoo saat dia keluar dari istana untuk mendengar tikaman kata-kata Seung Yoo, "jangan pernah muncul lagi dihadapanku". Se Ryung bahkan tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan tindakannya.  Seng Yoo meninggalkan Se Ryung begitu saja, tanpa tahu nama asli Se Ryung.

Se Ryung bukan hanya patah hati tapi juga dimusuhi Kyung Hee yang terpaksa harus menikah untuk mencegah kudeta dari ayah Se Ryung. Padahal Kyung Hee ingin menikah berdasar cinta. Suami Kyung Hee ternyata teman baik Seung Yoo.

Satu hari Kyung Hee menghilang, suaminya panik dan mencari bantuan dari teman-temannya. Saat itu Se Ryung bertemu kembali dengan Seung Yoo. Awalnya Seung Yoo tetap marah dengan Se Ryung, tapi dia tidak bisa menipu hatinya dan akhirnya menyatakan cinta pada Se Ryung. Se Ryung tentu bahagia tapi ada bayangan gelap ayahnya di latar belakang, saat ditanya siapa nama aslinya dia memberikan nama pembantunya. Dan Seung Yoo menyangka Se Ryung adalah dayang dari Kyung Hee

Walaupun Se Ryung berusaha menutupi hubungannya dengan Seung Yoo, kipas pemberian Seung Yoo membuat ayahnya tahu bahwa putrinya menjalin hubungan dengan Seung Yoo. Untuk melancarkan kudetanya ayah Se Ryung membantai keluarga Seung Yoo. Seung Yoo selamat karena Se Ryung. Walaupun tidak terbantai dia tetap menjadi target pembunuhan yang direncanakan oleh ayah Se Ryung.

Seung Yoo yang berhasil selamat dari rencana pembantaian kedua mendatangi rumah Se Ryung dan melihat pangeran Su Yang sedang disambut oleh anak dan istrinya karena berhasil mengkudeta raja. Se Ryung sendiri sudah seperti mayat hidup karena dia diberitahu bahwa Seung Yoo sudah tiada. Seung Yoo menghunus pedang mencoba membunuh musuh utamanya, tapi tidak berhasil, malah dia dimasukkan ke penjara, dan dia terluka hati untuk kedua kalinya saat tahu Se Ryung adalah anak musuhnya.

Masih panjang ceritanya, nanti disambung lagi. Walaupun klise, serial ini mampu menghanyutkan emosi saya. Mungkin kalau settingnya diubah ke jaman modern, saya bakal melewatkan seri ini karena ga masuk akal ceritanya. Tapi saat dijadikan sageuk buat saya sangat menarik, karena segala ide aneh bisa difilmkan juga karena di dalam otak sudah dikategorikan fiksi.






Pindahan

Hari Sabtu yang lalu saya pindahan, masih di kompleks apartment yang sama cuma beda unit. Saya pindah ke tempat yang lebih murah tentunya. Lebih kecil memang, tapi selain lebih ringan di kantong juga lebih ringan dalam hal bersih-bersih. Memang sih pas bagian cuma nge-vacuum nya ringan, tiap hari juga bisa sebenarnya. Tapi pas bagian mesti nyampoin tu karpet bisa banjir keringat.

Perasaan saya barangnya ga gitu banyak, kok setelah dijalani baru kelar 3 hari, plus betis dan badan sakit-sakit semua. Maklum turun naik tangga dari lantai 3 ke lantai 3. Selain ga ada tenaga sewaan atau tenaga jajahan juga tanpa lift. Kalau di Indonesia saya biasa mengkaryakan 2 adik laki-laki, gratisan tentunya, dibayar terimakasih doang. Dan mereka menurut saja, daripada kakak perempuan satu-satunya manyun dan ngambek. Kena batunya sekarang, karena ga mungkin mengekspor mereka sekedar untuk pindahan.

Gara-gara pindahan terpaksa ga main internet selama beberapa hari. Transfer ke tempat baru tetap membutuhkan getaway wireless dan barangnya dikirim 2 hari setelah saya pindah. Untuk urusan sekolah pakai internet di kampus, tapi ga mungkin buka situs-situs private saya seperti CTVXQ dan tempat download drama korea. Dan ga bisa ngeblog. Lengkap deh penyebab sakaw internet.

Berbarengan dengan masa pindahan, musim panas berganti jadi musim gugur. Suhu belum dingin-dingin amat. Bedanya jam 4-5 sore suhu sudah sejuk, walaupun matahari masih tenggelam jam 8-an. Sebentar lagi pohon akan berubah warna. Lalu tiba-tiba musim dingin dan musim semi datang lagi, terus pulkam deh. Hmmm harus dan kudu menikmati setiap hari yang dilewati disini.

Thursday, September 01, 2011

9 of September


It's a very special day! I will enjoy every minutes of that day. My first schedule for the D-day will start with the ticket master... yaay!! SMtown ticket will be started to sale at 10am. I must online in that particular time. Because in the past, the SMtown ticket concert always sold out in less than 1 hour.

Second schedule is attend the meeting of the certificate class. Mr Blue eyes will attend too. Although is not as important than booking the ticket concert.

Then in the afternoon I will attend the international student gathering. It's a very busy day.

But now my head is full with the anticipation of the SMtown concert. I'm so happy that I have chance to attend the concert, watch TVXQ live performance. Too bad that it's not a pure TVXQ concert, I wish their TONE concert could be held in the US too, not only in Japan.

The other crazy thing I did today is ordered all 3 versions of the TONE album. I know I'm crazy with TVXQ. But hey people are allowed to do a crazy thing at least once in your lifetime. So my crazy moment is fangirling for TVXQ. Never did the fans thing, never join any fandom (including SMAP), never buy more than 1 album version. But TVXQ turn up down my behavior. WTH, carpe diem! Seize the day!

Wednesday, August 31, 2011

Mudah-mudahan kebagian tiketnya

SMtown akan concert di NY tanggal 23 Oct. Seneng buanget...! Sekarang tinggal pasang mata dan telinga untuk beli tiketnya... Tiket SMtown bisa sold out dalam 15 menit soalnya. Gila! Tapi karena diadakannya hari minggu, bukan saat libur pula, berharap kompetisi untuk beli tiketnya agak kendor. Hiahahaha... Tujuan utama nonton adalah TVXQ2... mudah-mudahan lensa zoom mid nya ga kena sensor. Dan mudah-mudahan dapat tiket di lokasi yang deket panggung. Sekarang tinggal nabung untuk tiket pesawat dan akomodasi. Krn NY mahalnya minta ampun. Tapi sepertinya harus berkorban lebih sedikit untuk booking hotel di lokasi yang dekat dengan tempat concertnya. Karena sendirian dan pasti selesainya malam banget. Ga berani ngambil hotel jauh-jauh. Untuk penghematan ke NYnya hari Sabtu aja, nginep 2 malam, balik hari senin, bolos kuliah senin (cuma satu kelas ini...kyaa!).

Kesempatan ini mesti diperjuangkan habis-habisan, karena kecil kemungkinan SMtown menggelar concert di Indonesia. Palingan juga diadakan di Singapore. Mumpung di sini, hajar... Seize the day!!

Sunday, August 28, 2011

I don't know

CD single TVXQ2, Superstar sampai minggu lalu, hanya isi 2 lagu baru plus 1 DVD. Walaupun catchy "Superstar" masih kalah dengan "I don't Know". Mungkin karena "I don't know" lebih ke jazz. Juga banyak bagian solo buat Changmin dan Yunho.

Dibanding "Superstar" yang ringan dan riang, "I don't know" memberikan aura sexy. Apalagi kalau nonton MV-nya. Tatapan mata Changmin dan Yunho so intense, dengan jacket kulit hitam dan hair style yang perfect membuat mata saya tidak bisa bergeser dari layar.

Mereka telah bermetamorfosa menjadi artis yang dewasa, dengan tehnik vocal yang jauh lebih baik, dance yang sempurna ditambah ekspresi mendalam dan passion yang muncul dari dalam diri mereka, membuat saya rela merogoh kantong untuk membeli album original mereka.

Sampai saat ini hanya Sarah Brightman yang CDnya saya beli tanpa perlu mendengarkan dulu lagunya seperti apa. Termasuk album-album lama Sarah Brightman. Bahkan koleksi Andrea Boccelli aja ga selengkap Sarah Brightman. Dan sekarang TVXQ menjadi salah satu artis yang albumnya akan saya koleksi tanpa perlu pertimbangan.

Walaupun ga langsung suka dengan semua lagu di album Why, tapi setelah didengarkan berkali-kali, sekarang saya jadi semakin bingung milih lagu mana yang paling favorit, soalnya jadi suka semua lagunya. Album kedua TVXQ baru akan release tanggal 28 September. Tapi dari sekarang sudah penasaran, dan ngebet pengen pre-order. Sayang uang stipend belum nongol dan minggu ini saya masih konsentrasi dengan beli textbook. Jadi pengen cepet hari Rabu untuk pre-order CD barunya.

Friday, August 26, 2011

Ingin yang itu, dapat yang ini

Dulu saya ga nganggap dengan serial korea, karena drama yang masuk ke TV selain di dub juga genre yang diambil kalau ga sageuk, kebanyakan ambil melo-drama full mewek. Herannya bapak saya malah kecanduan nonton serial melo drama itu. Tapi sejak suksesnya serial My Girl, Coffee Prince yang bergenre rom-com, saya mulai deh explore drama-drama korea. Ternyata lumayan banyak yang menarik.

Sejak pindah ke US dengan internet super duper cepat, saya langganan salah satu situs yang mensuplai drama korea untuk di download. Walaupun banyak yang gratisan tapi harus nonton online, kalau lagi banyak yang streaming, nontonnya jadi ga ok karena tersendat-sendat. Kalau didownload dulu sih aman, bisa nonton dengan lancar kapan saja. Sampai saya beli external harddisk khusus buat nyimpan hasil drama hasil download.

Saya  sebenarnya ngincer satu drama baru rom-com Choi Ji Wo, tapi belum keluar di tempat saya ngedownload. Eh yang nongol malah serial jadul Jewel in the palace, berhubung serial ini lumayan bagus, ya sud saya download deh. Lagian saya ga lengkap nontonnya dulu, maklumlah hasil beli di Ra** plz... Pengennya yang itu dapatnya yang ini...

Wednesday, August 24, 2011

Gaul

Saya tidak pernah mengalami masalah untuk bergaul. Tapi sebenarnya saya tidak mudah menerima orang menjadi teman apalagi sahabat. Berhubung kebanyakan orang Indonesia lebih senang membicarakan diri sendiri dan saya punya kapasitas mendengarkan lebih banyak daripada orang lain, banyak kenalan yang mengira diri mereka sudah menjadi sahabat saya.

Saya tidak mudah untuk membuka pribadi saya pada kenalan. Hanya pada mereka yang saya anggap teman dekat saya lebih terbuka. Bahkan teman-teman dekat saya itu sering menawarkan telinga mereka pada saya, saking jarangnya saya curhat.

Ada satu teman sekelas yang asli Amrik, yang kenalnya gara-gara kita satu grup diskusi di semester pertama. Tapi kemudian kita ngobrol banyak karena dia dapat kesempatan magang di Indonesia. Kebetulan dia magang di NGO tempat saya kerja beberapa tahun yang lalu. Jadilah keluar semua trik dan tips. Saya cuma bilang kenal dengan orang yang berada di posisi project managernya. Tapi ga pernah kontak lagi dengan dia. Hari ini kami ketemu, komentarnya "Everybody knows you..." hehehe... tentunya!

Dan hari ini saya dapat undangan untuk buka bersama dari mhs PhD asal Indonesia. Dia study theology. Saya sih udah kebayang yang datang adalah orang taat ibadah semua. Awalnya malas, karena saya cuma kenal dengan teman saya doang. Tapi setelah mikir, ga ada salahnya bersosialisasi dengan teman sekampung. Hitung-hitung buka persepsi. Sepertinya besok saya akan hadir di acara bukber itu.

Saya, entah kenapa, sering kali kaya dengan informasi alias resourceful. Dan ternyata jadi menjadi salah satu kelebihan saya yang dikenali advisor. Beliau sampai mengenalkan ke fellows baru dan menyarankan dia untuk nanya ke saya kalau butuh informasi. Hihihihi... jadi geli sendiri. Dan begitu saya ngoceh, fellows baru itu sampai bilang, bener ya komentar advisork, kamu ternyata banyak tahu. Halah...

Kelompok agak gila semester lalu, hari ini ngumpul bersama.... kami biasa sharing info. Terutama dengan fellows dari Pakistan karena saya dan dia ngambil konsentrasi yang sama, akhirnya kita sering sharing info, walaupun kelas yang kami ambil berlainan. Saya lebih memilih ngambil kelas sulit di tahun lalu. Tahun ini kelas yang saya ambil katannya sih ga sesulit kelas-kelas semester sebelumnya, tapi butuh waktu, karena harus banyak baca. Gapapalah, hajar bleh. Yang penting saya sudah memenuhi sebagian besar kelas yang harus diambil supaya lulus..

Yeah... masa bersenang-senang sudah habis, sekarang harus berjuang lagi. 

Friday, August 19, 2011

Not a full moon

Malam ini, hati saya memberikan signal aneh. Berdesir tidak karuan. Bolehkah saya berkhayal si mata biru tengah memikirkan saya? Ahhh... rasa yang saya tekan habis-habisan ke bawah sadar melakukan pemberontakan hari ini.

Hai hati, belum kapok untuk terluka lagi kah? Kenapa tidak mau menurut?

Tanggal 9 masih lama ya? Hari itu mungkin saya bisa melihat wajahnya tanpa harus mencuri-curi lihat.

Sabarlah. Menantikan sesuatu yang khusus juga satu proses yang indah. Ahh, kenapa perasaan saya  seperti ABG yang baru jatuh cinta saja?

Tapi kalau direnungkan ini juga salah satu hadiah dariNya, bisa merasakan debar-debar di hati lagi. Indah.

Kalaupun dia bukan untuk saya, rasanya akan tetap menjadi satu kenangan yang indah.






Nyaman dengan diri sendiri

Saya tumbuh dengan kompleks rendah diri, istilah jaman baheulanya minder wardeg (maaphh... ga tau spellingnya bener ato salah). Ditambah dengan kelakuan tomboy, dan kantong kempes, saya tidak pernah dandan atau memakai baju yang sedang trend untuk anak perempuan. Modalnya cuma t-shirt+jeans atau kemeja+jeans. Pergaulan sih luas, teman dekat ada, tapi saya terbiasa menyimpan semua perasaan sendiri saja ga pernah curhat atau sharing dengan teman perempuan. Sementara dengan teman laki-laki, karena kelakuan saya yang ga ada femininnya sama sekali, menjadikan saya ga sensitif terhadap lawan jenis. Kalaupun suka dengan salah satu dari mereka, paling nulis di buku harian. Menyampaikan rasa suka sama sekali bukan sifat saya, karena ga tahan kalau sampai ditolak, dan saya merasa tidak ada yang akan tertarik dengan saya.

Baru setelah saya kerja dan punya penghasilan sendiri, saya bisa membeli pakaian yang saya suka dan pelan-pelan mulai melakukan perawatan diri. Gunting rambut di salon yang lumayan, walaupun tetap ga percaya diri atau suka dengan diri sendiri.

Padahal ada beberapa yang suka dengan saya, tapi entah kenapa saya tetap tidak merasa diri menarik. Flirting dengan laki-laki? Beuuh... jauh, ga punya modal sama sekali. Lewat usia 25 mulai banyak yang menanyakan mau ga saya jadi menantunya, mau ga dikenalkan dengan adiknya. Tapi ga ada respon dari saya kecuali cengar-cengir dan memberikan berbagai alasan. Karena saya mikir, iya sih kakak dan orangtuanya suka dengan saya, tapi adiknya atau anaknya kan belum tentu suka. Lagian saya ga mau beli kucing dalam karung.

Belum lagi karena kulit saya yang sawo matang dan tanpa perawatan, laki-laki cenderung menganggap saya tidak manis. Beberapa komentar yang tidak seharusnya saya dengar menambah kompleks rendah diri saya. Pokoknya kalau dipikir-pikir bego 101.

Yang membuat saya mulai merasa saya menarik justru datang dari laki-laki bule. Dia langsung melakukan direct approach. Pertama kalinya saya mulai merasa bahwa saya menarik juga. Pulang ke Indonesia saya mulai memperhatikan penampilan saya. Walaupun ga setahun kemudian kepercayaan diri yang sukar saya dapatkan itu diinjak-injak sampai remuk oleh seorang lelaki j*h*n*m yang tidak bisa saya lupakan sampai sekarang.

Sekarang sih saya bisa melihat, mereview masa lalu tanpa harus berderai air mata. Tapi 1.5 tahun menjadi zombie yang tidak mempedulikan penampilan, harga diri saya dipulihkan oleh beberapa laki-laki. Mereka tidak tahu bahwa mereka telah membuat saya menjadi manusia kembali dengan perhatian tulus mereka. Lelaki pertama pada masa zombie saya jauh lebih muda, single, bertampang seperti Nobita (bahkan kelakuannya mirip dengan Nobita, the loser, yang tidak memiliki Doraemon). Dia memperlakukan saya seperti Nobita memperlakukan Suzuka. Sayang Suzuka-nya tidak berhati, mudah-mudahan dia mendapatkan istri yang baik dan mencintai dia dengan tulus. Lelaki kedua (sayangnya suami orang), karena dialah hati saya menghangat kembali, dia yang mengembalikan denyut jantung saya dalam merespon lelaki, dia yang membuat saya bisa menyukai wajah yang saya miliki, dia lelaki pertama yang terdengar tulus mengatakan saya cantik. Dia yang membuat saya merasa cantik. Lelaki ketiga, datang pada periode yang sama dengan lelaki kedua, nyaris membuat saya menyerahkan hati seutuhnya seandainya dia tidak terbongkar fakta dia sudah menikah.

Setelah masa itu saya mulai bisa menampilkan kefemininan saya (diusia 30-ish, kebayang ga telatnya? hahahaha). Dan mulai bisa membaca bahasa tubuh lelaki apakah mereka tertarik dengan saya atau tidak. Mulai senang dengan perhatian lelaki yang tertarik pada saya. Flirting dengan mereka walaupun belum bisa membuka hati pada mereka.

Saya suka bingung kalau ditanya kenapa belum menikah. Bohong kalau bilang tidak ada yang mendekati saya dengan serius, tapi ini alasan yang paling enak dilemparkan, alasan yang tidak bertanggung jawab. Sekarang saya sudah mahir untuk tersenyum dengan manis. Walaupun masih senang dengan jeans dan t-shirt/kemeja, tapi saya sudah bisa memilih t-shirt dan kemeja seperti apa yang bisa membuat saya tampak feminin. Sudah pintar memilih model potongan rambut, dan kelebihan saya adalah di postur tegak saya. Dengan sepatu yang menarik saya bisa tampil manis kok. Tinggal menunggu pada lelaki seperti apa hati saya akan membuka pintunya. Kalaupun saya tetap harus single saya tahu itu adalah kesalahan saya sendiri, dan tidak menggugat atau merengek pada Yang DiAtas. Saya hanya bisa memohon ampunanNya karena hati saya tidak tergerak untuk terbuka pada lelaki-lelaki yang datang pada saya. Saya hanya bisa berdoa seandainya memang ada jodoh saya, mohon agar hati saya dilunakan untuk menerima lelaki itu. Itu saja doa saya sekarang.

Wednesday, August 17, 2011

Blue mood

Someone like you nya Adele bukan lagu untuk saya. Masa lalu hanya berada di masa lalu. Saya tidak punya keinginan untuk bertemu lagi dengan mereka yang telah selesai urusannya dengan saya. Bukan karena dendam, tapi karena orang itu mengingatkan saya pada hal yang tidak menyenangkan.

Fair saja kalau orang tidak bisa mencintai saya. Saya juga tidak segitunya mengejar laki-laki. Tapi kalau dipermainkan perasaan untuk dihancurkan harga diri saya dengan tikaman kata-kata setajam belati, siapapun pasti tidak ingin mengalami. Saya tidak akan terluka sedemikian dalam seandainya bukan dia yang mulai mendekati saya. Seandainya saya yang melanggar batas pertemanan saat itu. Seandainya saat dia menginginkan perempuan lain yang menjadi tipe idealnya dia tidak memakai kata-kata yang menghancurkan diri saya.

Saya juga salah, terlalu percaya bahwa kalau saya tulus orang lain juga akan tulus pada saya. Dan dia tidak pernah merasa bersalah, tidak pernah meminta maaf dengan tulus. Ahh... masa lalu, setiap kali saya teringat namanya, beberapa kali dia ingin membuka lembaran pertemanan baru, luka itu berdarah lagi. Tahukah dia kalau perbuatannya membuat saya sulit sekali percaya orang menyukai saya dengan tulus.

Karena itu lirik Some one like you nya Adele menjadi tidak saya banget. Tidak pernah saya ingin bertemu lagi dengan orang seperti dia. Hush--hush-- jauh, jauh dari saya.

Insting? Indra ke 6?

Logika merupakan andalan saya dalam menjalani hidup. Dan secara otomatis, logika saya akan menyisihkan emosi. Sehingga dalam keadaan emergency pun saya relatif tenang. Tapi tubuh saya memiliki kemampuan prediksi yang cukup hebat, jika berkaitan dengan orang-orang yang dekat seperti keluarga. Insting terpenting tentu berkaitan dengan diri saya sendiri. Saya cukup pandai membaca bahasa tubuh seseorang tapi tidak pernah merasa percaya dengan kemampuan itu.

Hari ini menjadi salah satu contoh lainnya. Saya janjian dengan teman untuk ketemu di kampus. Siap berangkat, saya cek email dulu dan nge-print pesan dari satu teman saya untuk disisipkan ke dalam titipan dia yang harus saya sampaikan pada staff kampus. Tiba-tiba entah kenapa jantung saya berdebar-debar dengan kencang sampai terasa sesak nafas. Sebuah perasaan yang mengatakan saya akan mendapat surprise ketemu seseorang yang tidak akan saya sangka. Bagi saya saat ini paling menyenangkan kalau bisa ketemu dengan si Mata biru. Tapi ga mungkin deh... karena kuliah baru mulai minggu depan. Sekarang masih masa orientasi.

Kampus terasa seperti tidak pernah saya tinggalkan. Tapi wajah-wajah asing yang terlihat, nyaris tidak ada wajah yang saya kenal. Hmm... anak-anak itu belum pada balik, masih menikmati liburan mereka rupanya. Di lantai 7 saya ketemu dengan staff dan dosen yang saya kenal baik. Dan akhirnya ketemu dengan salah satu teman baik saya. Kami sempat ngobrol sejenak, cerita ini - itu. Jam 3 bubar, pulang, karena urusan sewa apartment baru tidak bisa ditunda lagi.

Saat keluar dari bangunan, mata saya tertumbuk pada sesosok yang saya kenal baik. Dia sedang berbincang dengan 2 orang mahasiswa baru. Kekekeke... siapa lagi kalau bukan si mata biru. Ahh... hati kenapa bertingkah seperti remaja lagi? Kenapa harus memasang radar pada orang yang sukar saya raih? Sudah ga pantas untuk orang seumur saya bertingkah seperti ini. Dan kejadian ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi pada saya. Setiap kali hati saya bertingkah dengan berdebar tidak karuan, pasti beberapa saat kemudian saya akan ketemu dengan si mata biru. Gaaahhhhh.... !

Dan satu hal lagi terungkap, alasan saya begitu tertarik dengan Changmin, adalah salah satu bentuk pertahanan diri alami saya untuk si mata biru. Hati saya yang bandel itu tetap mempunyai bemper untuk mengurangi luka jika saya patah hati, dengan nge-fans pada Changmin hari-hari saya tidak terlalu terpaku pada si mata biru, walaupun entah kenapa radar di otak saya dengan mudahnya memprediksi apakah saya akan ketemu si mata biru atau tidak. Bahkan untuk saat-saat yang sangat tidak terduga.

Si mata biru mengingatkan saya pada dia yang sudah tiada. Melihat bahasa tubuhnya dia sepertinya mempunyai perasaan yang sama dengan saya. Melihat gelagat radar dalam tubuh yang bisa memprediksi pertemuan dengannya, saya merasa kami ada di sebuah gelombang otak yang sama. Padahal saya menekan rasa ini jauh-jauh supaya tidak membesar, tidak ingin berharap lagi untuk kemudian kecewa. Arrghhh... jadi kesal dengan diri sendiri.
Tuhan Yang Maha Baik, dekatkan si mata biru pada saya kalau memang dia memang belahan jiwa yang sudah lama saya cari. Kalau bukan, saya memohon bantuan untuk menjinakan hati saya sendiri yang sering berlaku seenaknya. Amin.

PS: tanggal 9 saya pasti melihatnya lagi karena kami ada di program sertifikat yang sama.... ihik, senangnya!!

Friday, August 12, 2011

Gap

Di dunia kerja tidak ada perbedaan antara single dan yang sudah menikah untuk mendapatkan promosi saat ini. Tapi pernah ada masa hanya mereka yang menikah yang lebih disukai untuk mendapat promosi ke posisi leader. Alasannya bahwa mereka yang sudah menikah lebih bertanggung jawab dalam pekerjaan. Tapi makin lama makin terasa bahwa mereka yang single dapat diperas tenaganya lebih dari yang sudah menikah karena tidak ada beban keluarga. Tapi ini hanya teori iseng dari saya saja.

Hari ini saya melihat foto teman-teman seangkatan kuliah yang mendapat promosi Doktor. Bukan hanya teman kuliah tapi teman-teman SMP dan SMA, komentar dan foto mereka menunjukan bahwa mereka sudah beralih satu generasi diatas saya. Menjadi orang tua yang anak-anaknya menginjak remaja. Bahkan ada teman SMP yang sudah menjadi nenek, mungkin karena dia menikah muda dan anaknya juga menikah muda. Sementara saya masih haha hihi, cengar-cengir dengan teman-teman yang 10 tahun lebih muda. Masih stuck di usia 10 tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Saya sih ga mengalami kesulitan gabung dengan mereka yang masih muda-muda itu. Malah mereka suka pada kaget dengan usia saya yang sebenarnya. Hahahaha...

Tapi gap antara saya dan teman-teman itu terasa sangat jauh sekali. Hanya sedikit sekali yang masih sejalan gebleknya dengan saya. Dan saya merasa lebih enak bergabung dengan mereka. Sesekali suka malu, kebanyakan sih nikmati aja lah kehidupan yang hanya sekali ini. Ga tau kapan kita akan mati.

Kemudian mikir lagi, mungkin beda fokus saja. Sementara saya masih dipenuhi dengan semangat petualangan dan tetap pro ketidakmapanan, kebanyakan orang merasa nyaman jika mapan. Yang berarti punya keluarga, membesarkan anak, punya karir tetap dan teman-teman yang mapan pula. Saya tidak akan merasa nyaman dengan mereka yang mapan karena terasa terlalu membosankan, mereka juga tidak akan merasa nyaman dengan saya karena saya mengancam kemapanan mereka. Hahahaha... lucu.

Sekarang aja dalam otak saya sedang berusaha untuk bisa mewujudkan agar bisa travel ke Eropa mulai dari wilayah selatan Perancis, Yunani, Venice dan Spanyol di summer tahun depan. Mengambil foto amatir di tempat-tempat itu sepertinya akan menyenangkan sekali. Daerah lain yang ingin saya jelajah adalah Jepang dan Korea, tapi solo traveling membutuhkan kemampuan bahasa, yang tentunya harus didukung paling tidak dengan basic conversation untuk survive supaya ga lost in translation. Lebih menyenangkan lagi kalau bisa kerja di Bangkok atau di Nepal.

Beda sekali kan dengan semangat teman-teman seangkatan saya? Khkhkkhkhkhk... mudah-mudahan terwujud, amin.

Wednesday, August 10, 2011

Jodoh itu ...

Sampai ke penjuru dunia manapun, pertanyaan tentang kenapa masih belum menikah tetap mengejar saya. Sampai bosan menjawabnya dan akhirnya hanya dibalas "Ya gitu deh". Sangat sulit menjawabnya, dijawab dengan jujur, biasanya memancing pertanyaan lainnya. Sialnya saya tidak pandai berbohong lagi. Pertanyaan memojokan yang lain: "Apakah saya masih mau punya anak?" Huahahahaha... yang ini lebih gampang dijawab. Siapa yang ga pengen punya anak? Tapi membuat anak tentu harus ada bapaknya bukan? Dan mencari bapaknya ini yang sulit.

Bolehkah saya menyerah mencari seorang bapaknya anak-anak? Saya tidak tahu kenapa hati ini sangat sukar ditaklukan. Padahal jam biologis sudah mendekati akhirnya. Saya sudah lelah untuk mencari dan mencari tetapi selalu berujung kekecewaan.

Orang berkata rendahkan kriterianya. Memangnya saya punya kriteria? Sebenarnya tidak ada kriteria khusus, yang saya andalkan adalah chemistry saya dan orang itu. Kalau dalam pertemuan pertama saya tidak merasa kikuk, terasa nyaman menerima perhatiannya, sebenarnya tinggal satu langkah untuk bisa masuk ke dalam hati saya yaitu statusnya. Status apakah dia memiliki orang lain atau tidak? Saya tidak akan pernah bisa menerima orang yang punya kekasih atau punya istri, tidak peduli semenarik apa orang itu untuk saya.

Hhhh... sepertinya saya jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Saya sangat percaya dengan ayat Allah menciptakan semua mahluknya berpasangan. Jadi sayapun pasti punya pasangan, dan yang saya cari adalah pasangan saya itu. Sehingga nasihat untuk merendahkan kriteria sangat tidak bertentangan dengan apa yang saya percayai tentang jodoh. Bukan sekedar dalam pekerjaan saja saya mengambil jalan yang sulit, dalam jodohpun saya ngambil jalan yang sulit. Grrhhh....

Sekarang apa yang bisa saya lakukan, diam menunggu atau menyerah saja? Mungkin jodoh saya tidak ingat lagi pada saat kami tercipta, mungkin jodoh saya dilahirkan sebelum atau sesudah saya, mungkin jodoh saya sudah kembali ke sisiNya, sehingga kami hanya akan bertemu di alam yang abadi nanti. Mungkin...


Sunday, August 07, 2011

Tuntutan atau aturan fans?

Saya masih tidak mengerti dengan kelakuan fans artis Korea yang kadang-kadang sangat posesif atau punya loyalitas yang membuta terhadap artisnya. Hanya dunia entertainment Asia yang sepertinya memiliki fans dan anti-fans. Yang paling ekstrim adalah fans di South Korea, mereka kadang tidak segan mencelakai artisnya sampai ke keadaan berbahaya.

Kasus unik dan menyebalkan adalah fans ekstrim DBSK yang bias JYJ. Kelakuannya ga masuk akal sehat. Topik terakhir adalah cacian mereka terhadap Yunho dan Changmin, TVXQ new version, yang menyanyikan lagu lama mereka di acara tahunan A-Nation Jepang. Padahal dibanding yang tidak suka dengan TVXQ duo masih lebih banyak yang sukanya. Tapi komentar fans ekstrim ini terasa seperti gigitan kutu busuk yang gatalnya luar biasa dan bisa membuat kita jadi ingin memaki.

Apa hak mereka mengkritik pilihan lagu yang dibawakan Changmin dan Yunho. Apalagi 2 orang tersebut membawakannya dengan baik di Fukuoka. Lagipula selama tidak melanggar hak cipta orang lain, artis bisa membawakan lagu apa saja, dari penyanyi mana saja. Seandainya Changmin dan Yunho menyanyikan lagu Michael Jackson pun sah-sah saja asal membayar royalti pada pemegang hak ciptanya. Sedangkan Changmin dan Yunho sendiri berhak tuh mengaransir lagu lama mereka dan menyanyikannya kembali sebagai duo. Saya bahkan punya keinginan terpendam supaya mereka bisa merekam ulang lagu-lagu lama itu dan mengaransirnya untuk dibawakan oleh 2 orang saja. Mudah-mudahan harapan saya akan terwujud, walaupun ga tau gimana caranya.

Friday, August 05, 2011

Definisi cantik?

Selama sebulan setengah di Afrika yang membuat saya kangen berat adalah nge-blog. Kenapa bisa nyandu dengan blog? Karena tulisan kita ada kemungkinan dibaca oleh orang lain, jadi tertantang untuk membuat tulisan yang menyenangkan. Hohoho... sejak kapan saya jadi tukang pamer begini?

Di sebuah negri berbahasa Portugis, ego saya terlambungkan karena beberapa orang mengatakan saya cantik. Heh? jadinya mikir lagi, ini muka sepertinya memenuhi kriteria cantik untuk orang kulit hitam tampaknya. Karena bukan hanya di sana saja, di Atlanta sendiri beberapa kali saya dikatakan cantik.

Tentu saja mereka melemparkan rayuan ala playboy cap duren tiga. Tapi menyenangkan juga saat ada orang yang mengatakan kita cantik. Ga heran kalau sebagian besar perempuan melakukan segala hal untuk tampil cantik dan menarik bagi pasangannya. Tidak berlaku untuk pemalas seperti saya. Untuk saya kalau ada yang memuji ibarat dapat bonus, ga ada yang muji juga ga merasa kehilangan. Saya nyaman menjadi diri saya sendiri kok.

Dibanding melakukan usaha untuk membuat diri ini cantik, saya lebih memilih perawatan dan kesehatan tubuh. Makanya penampilan konstan saya adalah rambut diikat ekor kuda, kalau nggak bisa megar alias ngawigwig siga jurig, wajah yang terlindungi oleh sunscreen dan kulit yang lembab oleh body lotion, ga bau ketek/bau badan/bau mulut. Cukup begitu saja. Ga heran kalau ga banyak laki-laki yang menganggap saya cantik. Malah suka heran kalau ada yang muji cantik, imajinasi orang itu hebat banget. Karena jujur saja saat melihat foto diri sendiri, ga bisa dikatakan cantik, walaupun juga tidak jelek, biasa saja.

Reaksi saya sendiri sangat cool saat mereka memuji, bilang terimakasih dan lempar senyum kecil. Karena saya tahu mereka tidak mampu menebak usia saya. Begitu tahu usia saya sebenarnya, pasti pada kebingungan dan kikuk, malu karena telah memuji perempuan yang sudah berumur.

Selama disana saya juga sering merenung, mengintrospeksi diri yang masih suka berharap akan menemukan soulmate, sampai tiba pada kesimpulan untuk menerima bahwa kesendirian saya diakibatkan oleh kesalahan sendiri, bahwa kesendirian saya tidak akan berakhir sampai saya bisa menerima laki-laki yang tidak memenuhi kriteria ideal saya.

Bahkan beberapa saat si mata biru menjadi fokus lamunan saya, tapi tidak lama karena saya sadar gap usia hampir 10 tahun bukanlah rentang yang pendek untuk dijembatani. Apalagi si mata biru itu juga tidak ada niat mendekati saya dengan serius. Sampai saya tidak yakin apa arti tatapan matanya dulu itu. Pertanyaan yang tidak perlu dijawab bukan?

Sunday, June 19, 2011

Klo besok telat baru nyaho

Jam sudah menunjukkan pukul 12.30, masih juga belum ada semangat untuk packing. Huh, kenapa sih malas banget perjalanan kali ini? Hueran, semua-mua ditunda-tunda, klo besok telat baru nyaho lo. Belum booking pesawat, belum print dokumen, duuh kenapa sih ini?

Malah internetan mulu... udah cabut dulu sono.

Saturday, June 18, 2011

Made in Indonesia

Belanja baju untuk summer hari ini. Setelah udara bukan hanya hangat tapi steamy, baru saya sadar kalau tidak punya baju summer selain batik. Pwuahahaha...geblek. Jadi terpaksalah saya belanja baju (padahal senang tuh bisa belanja).

Satu alasan kenapa saya malas belanja disini adalah mahalnya ga ketulungan. Memang sih kita bisa belanja di Marshall atau Ross atau TJ Maxx. Tapi berhubung di toko-toko itu barangnya adalah barang apkiran dari mall, modelnya udah kelewat satu musim, dan yang jelas ukurannya suka ga masuk akal eh body (kalau bukan XXL ya XS), sementara ukuran badan saya adalah ukuran rata-rata orang sini. Alasan lainnya adalah coraknya, karena Atlanta dihuni 51% oleh black American, jadi bajunya sesuai selera sebagian besar penduduknya. Alias warna-warna ngejreng dengan corak yang nyakitin mata saya.Perbedaan selera ini menyolok mata banget, karena saat saya di Houston untuk toko yang sama dengan mudah saya mendapatkan baju tanpa corak dan dengan warna ga ngejreng. Yeah, walaupun sesama selatan Texas kan lebih banyak dihuni oleh bule.

Untuk masalah corak saya ga bisa kompromi sama sekali, misalnya motif macan tutul atau zebra, seandainya dikasih gratis dan branded, pasti akan saya sumbangkan pada orang lain yang mungkin lebih membutuhkan. Saya lebih senang baju yang tanpa motif sebenarnya, paling banter kotak-kotak. Dan potongannya harus elegan dan classy, ga bisa ditawar lagi untuk masalah ini. Dan lebih picky lagi karena saya akan memilih yang berbahan katun daripada polyester.

Padahal waktu ke London, sumpeh, ngiler ngeliat baju-bajunya, untungnya saat saya berkunjung kesana pas autumn dan toko-toko jualan baju winter, kekekeke... setelah mikir panjang-pendek saya akhirnya hanya beli dalaman saja dan tidak beli baju luar, karena yang kepikiran kapan mau dipakai di Indonesia baju-baju super tebal itu. Dan akhirnya hanya belanja buku saja.

Tapi tinggal disini mau ga mau mesti belanja baju. Diantara sekian banyak baju dengan corak ajaib saya akhirnya menemukan kemeja dan celana panjang yang lumayanlah ga terlalu ngejreng, setelah dicek labelnya made in Indonesia, sial emprit, huh.. seandainya saya sedang belanja di PIM pasti sudah dapat baju dengan kualitas lebih baik untuk harga yang saya bayar hari ini. Makanya ga heran kalau orang-orang banyak yang suka muji pakaian saya, soale kalau belanja disini bisa empat kali lipat harga di Indonesia kok untuk kualitas yang sama. Kualitas baju yang saya bawa dari Indonesia memang jauh lebih bagus dari yang dipakai oleh middle class disini.

Besok saya mau jalan lagi tapi ke toko retail barang dari Finland, alias H&M dan kalau sempat mau ke Ikea ah, udah lama ga lihat-lihat barang di Ikea.

Friday, June 17, 2011

Perfume for Guy

weekend ini ada sale di mall-mall untuk merayakan Father's day. Macy's sudah mengirimkan katalognya jauh-jauh hari, dan didalamnya ada 4 sample perfume buat cowok. Gucci Guilty, JPG, Chrome Azzaro dan Calvin Klein. Harumnya merangsang indra penciuman saya dan membangkitkan imajinasi...hahaha pervert.

Saya punya kebiasaan untuk mengasosiasikan hal-hal disekeliling saya dengan bau maupun lagu. Dan jika mencium bau tertentu yang terasosiasikan dengan orang tertentu, otomatis saya akan mengingat orang itu. Jadi kalau ada laki-laki yang loyal terhadap perfume, biasanya mudah saya ingat. Dan saya suka dengan laki-laki yang wangi. Pengaruh anak perempuan satu-satunya yang bapaknya wangi. Saya ingat waktu kecil dulu, paling senang kalau ayah saya berangkat kerja dan melintas di depan saya baunya bersih dan wangi maskulin, dan adik-adik saya juga mengikuti jejak ayah saya ini.

Saya kalau sedang di rumah orang tua, sering terbangun pagi-pagi gara-gara bau segar menyapa hidung saya, saat adik bungsu saya pergi pagi dari rumah. Hidung saya memang rada super indra penciumannya, mirip dengan penciuman anjing, hihihi... parah.

Saking sebelnya dengan kecoa, kalau ada kecoa lewat malam-malam, bisa tuh membangunkan saya dari tidur yang sangat lelap, karena baunya khas banget. Dulunya sih orang di rumah ga percaya kalau kecoa itu baunya khas, tapi gara-gara saya sering brak-bruk tengah malam mengejar kecoa di kamar dengan sapu lidi, akhirnya mereka percaya kalau kecoa itu ada baunya, padahal emang ada baunya (keukeuh dot com).

Kembali kepada contoh perfume, saya akan senang sekali kalau bisa memeluk laki-laki dengan bau Chrome sport Azzaro, ramah, menenangkan dan melindungi...gegege. Tapi saat saya mencium Gucci Guilty yang berkelebat di dalam bayangan saya adalah teng-teng-teng ... Changmin - TVXQ, mungkin karena iklannya yang berwarna hitam, tapi memang baunya cowok banget dan classy.

Calvin Klein itu terlalu diobral sehingga banyak yang baunya serupa, ga unik lagi. Sedang JPG baunya terlalu manis, saya tidak akan pernah suka dengan cowok yang favoritnya JPG, kesannya ga bisa dipercaya, seducer, player...

Saya sendiri saat ini tertarik dengan Chloe, Daisy-Marc Jacob dan tetap terpikat Pleasure nya Estee Lauder. Tapi belum berniat pakai. Beberapa tahun yang lalu saya pernah beli J'adore tapi jarang saya pakai, soale saya sering pakai metro mini, jadi rasanya ga sesuai untuk J'adore yang high class. Saya pakai J'adore kalau ke kondangan saja.Terus pindah ke Ternate yang panasnya akan selalu membuat saya berkeringat dan sangat ga cocok untuk pakai parfum. Akhirnya sehari-hari cukup mengandalkan bau dari sabun, body lotion saja. Dan sejak disini juga belum pernah beli parfum, ga tau besok-besok, mungkin pengen pakai lagi.

Tuesday, June 14, 2011

Saya suka DBSK karena ...

Kalau membandingkan lagu-lagu DBSK dengan lagu-lagu group lain terasa sekali beda kualitasnya. Selain DBSK, group lain yang saya suka adalah FT Island. Tapi entah kenapa lagu-lagunya FT Island tidak memberikan aura seperti lagu-lagunya DBSK. Karena tidak mengerti bahasa Korea, saya cari english sub-nya dan baru kelihatan perbedaannya. 2 lagu tentang putus hubungan  Confession - DBSK dan Bad Woman - FT Island, satu tema tapi lain auranya.


Confession –  TVXQ-Changmin
The darkness is lifted
The dim illuminations which slowly turned off
The daybreak which felt a bit cold
As I watched over you whine, saying “It’s too late”
The familiar long road we firmly took as we returned home

I couldn’t think, for even one moment
That there would be a time when I would be without you
But, as time flows, it will be as if nothing happened,
And we won’t be able to remember.

I still, sometimes, remember the time I first approached you and kissed you.
I can’t forget, so I find myself traveling the familiar road once more
If, by chance, we meet on this road
Will you pause and smile for a second and rush by?

I couldn’t think, for even one moment
That there would be a time when I would be without you
But, as time flows, it will be as if nothing happened,
And we won’t be able to remember

I couldn’t say it like a man, my shy confession
You quietly stepped over to me and embraced me,
 I yearn for you
I want to go back
I believed in eternity.
I can’t easily forget about you, who made up my life

But as time flows, as if I’m reading an old diary
I’ll smile for a moment and pass it off
Thinking that it was just a momentary fever
Will I be able to live again reminiscing?


Bad Woman – FT Island
I guess you're not mine
I guess we're not lovers
"Let's break up now, let's say goodbye"
If you say those words, what do I do?

Like someone who doesn’t know me
As if nothing ever happened
If you forget everything, what do I do?
I loved only you

You’re a bad woman, you’re a bad woman
From a man’s heart, from a man’s eyes
You make the tears come out

You’re  a bad woman, you’re a bad woman
I loved you I had only you
Now in the end you’re leaving me

You’re a bad woman
Like someone who doesn’t know me
As if nothing ever happened
If you erase everything, what do I do?
I loved only you

You’re a bad woman, you’re a bad woman
From a man’s heart, from a man’s eyes
You make the tears come out

You’re  a bad woman, you’re a bad woman
I loved you I had only you
Now in the end you’re leaving me
You’re a bad woman

Because of you, I was happy
Because of you, I loved
I believe that I was the only one you would love forever
You’re a bad woman

I’m a bad man, I’m a bad man
The memories with you, our love
I’m erasing it all now
My only love, the love that I long for

I loved you, there was only you
But, now you’re leaving me
You’re a bad woman

Lirik Confession aslinya dibuat oleh Changmin sendiri. Tanpa harus mengerti bahasa Korea, saya bisa merasakan lirik Confession itu puitis dan kaya dengan kata-kata. Pengulangan kata dalam Confession sangat sedikit, dan ada plot cerita dalam lagu itu. Sementara untuk Bad Woman (lagu ini salah satu favorit saya juga) banyak pengulangan kata dan tidak ada plot dalam lagu itu, hanya berupa curhat lelaki yang patah hati. Sengaja saya ambil contoh yang temanya  sama, sehingga terasa perbedaan rasanya. Lagu-lagu DBSK, maknanya lebih dalam dari lagu-lagu idol lain. Mereka memilih lagu yang bisa bercerita dibanding hanya sekedar barisan kata-kata.

Saya sendiri sering terjebak dengan irama lagu yang catchy, tapi tidak akan membuat saya terus loyal pada penyanyinya. Dan ini terjadi pada DBSK saat mereka masih berlima, beberapa lagu sangat saya suka, tapi tidak menjadikan saya fans mereka.

DBSK versi baru yang hanya digawangi Yunho dan Changmin malah membuat talenta menyanyi Yunho dan Changmin yang dulunya tidak dianggap dan tenggelam di bawah 3 member lainnya, setelah hanya ada berdua menjadi bersinar, sangat unik. Kemampuan mereka terasah lebih baik dan mature, baik dalam penampilan panggung maupun pemilihan lagu. Dan menjerat saya menjadi fans DBSK.

Jadi bukan hanya penampilan fisik saja yang nyaris sempurna, lagu dan dance DBSK memang prima, penuh daya tarik dan aura elegan. Yang menurut saya hanya bisa dihasilkan jika mereka benar-benar mencintai profesinya sebagai penyanyi.

Putus hubungan

Gaaahhhh.... kenapa bisa terjadi seperti ini? Kenapa site untuk download serial korea itu menghilang? Gaahhhhh.... pencandu drama korea ini jadi kena efek putus obat... gaaah... padahal lagi banyak-banyaknya serial yang bagus-bagus.
Berdoa semoga hilangnya site itu hanya sementara saja. Hanya ganti server saja.... ahhhh, biarpun mesti bayar kalau mau download, tapi site itu paling lengkap. Memang sih masih bisa nonton online, tapi kan kalau punya download-annya bisa diulang-ulang nontonnya...
Saat googling ga ada site yang bisa dipercaya seperti itu. hiks-hiks-hiks..

Sunday, June 12, 2011

Tentang Rising Sun

Rising Sun lagu TVXQ lama, sekarang ini diaransir ulang sehingga bisa ditampilkan duet. Saya senang dengan versi barunya dan di SMT Paris dibawakan lagi dengan cantik oleh TVXQ. Pembagian suara antara Changmin dan Yunho betul-betul tersinkronisasi dengan baik. Ditambah lagi dengan sinkronisasi dance mereka yang aktif banget. RS di SMT Paris dinyanyikan secara utuh termasuk bagian slow-nya. Saya berharap mereka memasukkan lagu ini kalau membuat album baru.

Karena terlalu-terlalu terpukau dengan TVXQ saya juga memaksakan diri menonton group lainnya, tapi selain Don't Don nya SuJu, hmmm tidak ada lagu lain yang saya suka. TVXQ - aura panggungnya sangat berbeda dengan group lain, energi yang terpancar dari performa mereka terlalu tinggi kadar feromonnya dibanding dengan performa band lain. Gap diantara group-group ini mungkin pada kualitas dan profesionalismenya. Mungkin karena fokus TVXQ (Yunho dan Changmin) adalah kualitas performa mereka. Saat dipanggung mereka seperti black hole yang menarik semua benda masuk kedalam pusarannya. Adrenalin yang berpacu kencang dalam tubuh mereka saat performa menjadi magnet kuat untuk fans sehingga susah untuk berpaling ke group lain, bahkan untuk group dari management yang sama.

Dan Changmin sangat-sangat pelit dengan fan's service. Dia selalu menjadi yang pertama turun panggung, tidak pernah berlama-lama ada di panggung. Pada ending dia juga hanya akan melakukan kewajibannya, selesai kewajiban langsung kabur ke belakang. Mungkin karena dia selalu banjir keringat makanya ga nyaman berada dipanggung lebih lama. Tapi karena jarangnya fans service ini membuat fancam yang bisa menangkap Changmin menjadi fancam yang sangat berharga. Hah... masih tetap addict dengan Changmin statusnya.

Tagging foto di FB

Waktu yang berlalu sering diabadikan dalam foto, scanning juga mempermudah orang untuk mengalihkan hard file ke soft file. Soft file foto dari masa lalu ini yang sekarang banyak berlalu-lalang di FB, dan sedikit mengganggu privacy karena mereka men-tag nama kita dalam foto-foto itu. Kadang saya suka remove tag-nya kalau didalam foto itu tidak ada saya atau kalau komentar yang menyertai foto-foto itu keterlaluan.

Hari ini saya ditag orang lagi. Yang bikin gondok karena di dalam foto itu tidak ada saya, tapi ada foto orang yang dulu katanya sih suka sama saya. Teman-temannya senang banget mencomblangkan dia dengan saya. Huh, ada-ada aja. Kalau dulu saya ada rasa sih, mungkin ga gondok. Tapi karena dari dulu juga ga ada rasa jadi canggung mau ngomentarin foto itu. Kalau maksud utamanya memang mau memancing reaksi saya... pwahahaha.... gatot tuh.

Tapi tagging juga penting banget untuk mendownload foto yang disharing sama teman-teman. Kebanyakan foto kita kan ada di kamera orang. Jadinya serba salah dengan FB, susah banget menjaga privacy di FB. Dan ga semua orang punya sense of privacy yang sama kan?

Tuesday, June 07, 2011

Fangirl-ing

Fangirl-ing is a new definition of idolizing artists. It means how women fooling around to idolize some artists, disregard their age. The fans create a fantasy kingdom or known as fandom and they naming the fandom with an unique name. This behavior is not common for hollywood's artists, but it is a common thing for asian artists especially Korea and Japan. But fandom and fangirling have been expand the effect all over the world. And they create a special website dedicated to an artist or a group.

I also was affected by this. I know it doesn't make sense, but I mesmerized and my heart captured by a duo whose known as TVXQ ( the new version not the old group). And everyday I will visit a website dedicated to TVXQ. We can read, watch, download the photos and give comment on an article about TVXQ. It very relaxing and entertaining. And I live in a fantasy world where we praise and love two handsome, talented, young male performers, Yunho and Changmin.

Changmin is my daily vitamin A. Firstly I was captured by his voice and secondly by his character. His face also a pleasure for my eyes. Although my brain curse me as a stupid person, but my heart still jump in the air only by looking or download Changmin's pictures.